BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Penelitian mengenai keterampilan berbahasa pada umumnya dan keterampilan berbicara bahasa pada khususnya bukanlah hal baru dalam dunia
pendidikan. Para mahasiswa jurusan bahasa dan sastra telah banyak melakukan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan hal tersebut. Sebagian besar dari
penelitian-penelitian tersebut merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran bahasa yang selama ini berlangsung.
Penelitian mengenai keterampilan berbicara yang telah dilakukan, dan dapat dijadikan tinjauan pustaka dalam penelitian ini adalah, penelitian dari
Aftriana Kholifah 2009, Fajrin Shodiqoh 2010, dan Lailus Sana 2011 Kholifah 2009 mengadakan penelitian untuk skripsinya yang berjudul
Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab dengan Pendekatan Komunikatif Berbasis Kontekstual pada Siswa Kelas XI Bahasa 2 SMA Islam
Sultan Agung 1 Semarang Tahun Ajaran 20082009. Latar belakang penelitian Kholifah ini antara lain, pembelajaran bahasa Arab di SMA Sultan Agung 1
Semarang masih menitikberatkan pada pembelajaran tata bahasa keterampilan berkomunikasi secara lisan kurang mendapat perhatian. Selain itu, metode yang
digunakan guru adalah metode ceramah kurang memberi kesempatan pada siswa untuk berbicara dengan menggunakan bahasa Arab di kelas.
11
Kholifah merumuskan permasalahan dalam penelitiannya sebagai berikut, 1. Apakah pendekatan komunikatif berbasis kontekstual dapat
meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab siswa 2. Bagaimana proses pembelajaran melalui pendekatan komunikatif berbasis kontekstual dapat
meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa. Dalam penelitian kholifah menunjukkan adanya peningkatan, yang dapat
ditunjukkan dari nilai-nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa yaitu pada siklus I 49,48 dibandingkan dengan sebelum dilakukan tindakan sebesar 38,81. Jadi
peningkatan keterampilan berbicara siswa melalui pendekatan komunikatif berbasis kontekstual pada siklus I sebesar 10,67. Hasil keterampilan berbicara
pada siklus II sebesar 76,90 dibandingkan dengan siklus I sebesar 49,48. Jadi peningkatan keterampilan berbicara siswa melalui pendekatan komunikatif
berbasis kontekstual pada siklus II sebesar 27,43. Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Kholifah
adalah terletak pada peningkatan keterampilan berbicara yang ingin dicapai oleh peneliti. Perbedaan terletak pada pendekatan yang dipakai. Penelitian ini
menggunakan strategi
active learning
sedangkan penelitian
Kholifah menggunakan pendekatan komunikatif berbasis kontekstual. Sedangkan pada
bahasa, memiliki persamaan yakni bahasa Arab. Pada tahun 2010, Shodiqoh mengangkat permasalahan berbicara bahasa
Arab dengan judul ” Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Siswa
Kelas VII SMP Islam Assalamah Ungaran Melalui Pola Stimulus Respon Bentuk
Lisan Pada Proses Belajar Mengajar Tahun Ajaran 20092010 ”. Dalam
penelitiannya tersebut, Fajrin mengungkapkan latar belakang permasalahan penelitian sebagai berikut : 1 Pengetahuan siswa terhadap bahasa Arab masih
rendah, 2 Minimnya kosakata bahasa Arab yang dikuasai siswa, 3 terdapat beberapa siswa yang tidak mampu membaca tulisan Arab, 4 rendahnya
kemampuan siswa dalam bahasa Arab, dan 5 minat belajar bahasa Arab siswa yang rendah.
Dari latar belakang tersebut, Shodiqoh merumuskan permasalahan dalam penelitiannya dalam tiga rumusan masalah, yaitu : 1 Bagaimana proses
keterampilan berbicara bahasa Arab menggunakan pola stimulus respon 2 Bagaimana pola stimulus respon dapat meningkatkan keterampilan berbicara
bahasa Arab pada siswa 3 Bagaimana perubahan perilaku siswa dalam proses keterampilan berbicara bahasa Arab menggunakan pola stimulus respon.
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelas tersebut menunjukkan bahwa penggunaan pola stimulus respon bentuk lisan ini dapat
meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Arab siswa. Peningkatan keterampilan berbicara siswa dibuktikan dengan perolehan nilai rata-rata pada
siklus I yaitu 58,69 dan pada siklus II memperoleh nilai rata-rata 74,70. Relevansi penelitian Shodiqoh dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti adalah terletak pada peningkatan keterampilan berbicara yang ingin dicapai oleh peneliti. Perbedaan terletak pada strategi yang dipakai. Penelitian ini
menggunakan model pembelajaran kooperatif team quiz sedangkan penelitian
Shodiqoh menggunakan pola stimulus respon. Kemudian pada bahasa, memiliki persamaan yakni bahasa Arab.
Sana 2011 dalam penelitian yang dilakukan di SMA Islam Sudirman Ambarawa menemukan banyak siswa yang belum bisa berbicara bahasa Arab
karena pengajaran lebih menekankan kepada tata bahasa Arab bukan keterampilan berbicara. Judul penelitian yang dilakukan sana adalah upaya meningkatkan
keterampilan berbicara bahasa Arab melalui strategi active learning pada siswa kelas X.2 SMA Islam Sudirman Ambarawa Tahun Ajaran 20102011. Penelitian
Sana menunjukan adanya kenaikan. Pada siklus I meningkat 15,99. serta pada siklus II meningkat menjadi 16,36. Relevansi penelitian dengan penelitian ini
terletak pada peningkatan keterampilan berbicara, sedangkan perbedaan terletak pada model pembelajaran yang digunakan.
Berdasarkan paparan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sudah banyak penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan siswa dalam berbicara bahasa Arab, dengan pendekatan, metode, serta teknik yang berbeda-beda. Penelitian dengan model pembelajaran kooperatif
team quiz sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab belum pernah dilakukan sebelum dan akan dilakukan dalam penelitian ini.
2.2 Landasan Teori