Dalam melakukan pengambilan gambar, peneliti dibantu oleh satu rekan peneliti untuk mengabadikan kegiatan tersebut. Gambar yang sudah diambil
dideskripsikan sesuai dengan kondisi pada saat proses belajar-mengajar bahasa Arab untuk peningkatan keterampilan berbicara bahasa Arab melalui model
pembelajaran kooperatif team quiz yang peneliti terapkan. Dokumentasi foto ini merupakan bukti otentik mengenai aktivitas siswa pada saat pembelajaran
keterampilan berbicara bahasa Arab siswa kelas X 6 MAN 1 Magelang.
3.6
Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini adalah secara kuantitatif dan kualitatif. Pada akhir kegiatan penelitian tindakan hasil analisis dan interprestasi data yang
digunakan untuk menarik kesimpulan dalam laporan Arikunto, 2007 : 239. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah :
3.6.1 Data Kualitatif
Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data nontes berupa: hasil observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Adapun langkah yang digunakan
untuk menganalisis data tersebut adalah dengan menganalisis lembar observasi yang telah diisi oleh observer dan mengklarifikasikannya dengan guru pengampu.
Data wawancara dianalisis dengan cara membaca kembali hasil wawancara dengan siswa nilai tertinggi, nilai tengah, dan nilai terendah. Data angket
dianalisis dengan membahas seluruh angket yang diberikan kepada siswa. Hasil analisis ini digunakan untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa berbicara
setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif team quiz. Untuk peningkatan keterampilan berbicara bahasa Arab dalam bentuk lisan. Analisis data kualitatif
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang lain dan data nontes, data yang diperoleh hasil wawancara, catatan lapangan, selama proses
pembelajaran berlangsung, untuk memperoleh data dari responden, digunakan lembar angket, lembar observasi, pedoman wawancara. Responden memberikan
jawaban sesuai kriteria yang dilakukan oleh peneliti.
3.6.2 Data Kuantitatif
Teknik kuantitatif dipakai untuk menganalisis hasil tes siswa pada tiap siklus. Untuk menghitung hasil perolehan nilai siswa pada tiap siklus digunakan
rumus. Dari nilai rata-rata tiap pertemuan akan diperoleh nilai rata-rata keseluruhan dalam tiap siklus berdasarkan rumus di bawah ini :
Keterangan : Mean : Nilai rata- rata
∑ n : Jumlah nilai ∑ p : Jumlah pertemuan Hadi 2004:40
Setelah diketahui hasil perolehan nilai tiap siklus I dan siklus II kemudian disesuaikan dengan pedoman penilaian untuk menentukan kemampuan
siswa dalam berbicara bahasa Arab termasuk dalam kategori mumtaz memuaskan, jayyid jiddan sangat baik, jayyid baik, maqbul cukup, dan
ro’syid sangat kurang. Hal ini untuk mengetahui peningkatan keterampilan berbicara bahasa Arab dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif team
quiz
Hasil peningkatan perolehan nilai siswa pada siklus I dan perolehan nilai siswa pada siklus II dengan menggunakan rumus sebagai berkut:
Prosentase = Keterangan :
R1 : Nilai rata-rata sebelum
R2 : Nilai rata-rata sesudah
n : Jumlah frekuensi -1 Hadi 2004:156
Tabel 3.4 Kriteria Pengolahan Nilai Lembar Observasi
No Interval Hasil Skor
Kategori 1
86-100 Sangat Baik AB
2 71-85
Baik B 3
56-70 Cukup C
4 41-55
Kurang K 5
0-40 Sangat Kurang SK
Depdiknas 2007 :11 Berdasarkan pedoman penilaian-penilaian kemampuan berbicara bahasa
Arab tersebut, dapat diketahui kemampuan siswa dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab berhasil dengan sangan baik, baik, cukup,
kurang, dan sangat kurang. Siswa yang berhasil sangat baik adalah siswa yang memperoleh nilai 96,96 siswa yang berhasil dengan kategori cukup siswa yang
memiliki nilai 85,45 siswa yang memperoleh nilai 0-45 adalah siswa yang berkategori gagal sangat kurang
Analisis kuantitatif dilakukan untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil tes secara tertulis. Hasil analisis tes secara kuantitatif dihitung secara
persentase dengan langkah-langkah sebagai berikut, merekap skor yang diperoleh siswa, menghitung skor masing-masing aspek dan menghitung persentase skor.
Persentase dihitung dengan rumus :
100 X
R SK
SP
Keterangan : SP = Skor Persentase SK = Skor Kumulatif
R = Jumlah Responden
Hasil perhitungan keterampilan berbicara bahasa Arab Melalui model pembelajaran kooperatif team quiz dari masing-masing siklus ini kemudian akan
dibandingkan. Hasil ini akan memberikan gambarang mengenai persentase peningkatan keterampilan berbicara bahasa Arab melalui model pembelajaran
kooperatif team quiz. Hasil observasi dianalisis menggunakan teknik deskripstif kualitatif yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat, dipisah-pisah menurut
kategori untuk memperoleh kesimpulan.
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan model kooperatif team
quiz untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab kelas X6 di MAN 1 Magelang
Hasil penelitian tindakan kelas pada keterampilan berbicara bahasa Arab dengan penerapan model pembelajaran kooperatif team quiz diperoleh dari
tindakan pada siklus I dan siklus II. Hasil tersebut berupa hasil tes dan hasil
nontes yang berupa hasil observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi.
Dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara dengan penerapan model pembelajaran kooperatif team quiz, siswa dilibatkan secara aktif
baik fisik maupun mental dalam proses pembelajaran dengan desain kelas yang nyaman dan menyenangkan
Penerapan model pembelajaran kooperatif team quiz menjadikan siswa lebih mudah memahami materi pelajaran dan secara langsung mengungkapkannya
kembali. Siswa menerima dengan baik materi tersebut serta terlatih berbicara dengan bahasa Arab secara spontan.
Pelaksanaan siklus I dilakukan selama 2 x pertemuan 1 pertemuan 2x45 menit. Materi yang diajarkan adalah tentang
يا ا
١ dan
يا ا
۲ yang telah disesuaikan dengan instrumen penelitian. Dan pelaksanaan siklus II
dilakukan selama 2 x pertemuan 1 pertemuan 2x45 menit. Materi yang diajarkan adalah tentang
ن م ا ١
dan ن م ا
۲ yang telah disesuaikan dengan
instrumen penelitian.
61