Jenis dan Desain Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Taylor dalam Moleong 2006:4 metodologi kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut Ibnu dalam Ainin 2007:12 penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain Moleong 2006:6. Desain dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas John Elliot 1991 : 33. Mendefinisikan PTK sebagai penelitian terhadap situasi sosial dengan tujuan meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya. PTK bertujuan untuk memberikan pertimbangan praktis tentang situasi-situasi konkret, dan validitas, teori-teori atau yang dihasilkannya tidak terlalu bergantung pada uji kebenaran karena tujuan utamanya adalah membantu siswa agar dapat bertindak lebih cerdas dan mahir dalam berbicara bahasa Arab. Dalam PTK, teori-teori tidak divalidasi secara bebas dan kemudian diaplikasikan ke dalam praktik. Lebih dari itu, penelitian tindakan divalidasi melalui praktik itu sendiri. 32 Menurut Kemmis dalam Sukarno, 2009:2 PTK adalah bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan itu dalam melaksanakan tugas memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan serta memperbaiki kondisi tempat praktik pembelajaran itu dilakukan. Hasil dari sebuah PTK dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar dan sebagainya. Menurut Suharsimi dalam Daryanto 2011 :223 bahwa PTK merupakan paparan gabungan definisi dari tiga kata, penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat bagi peneliti atau orang orang yang berkepentingan dalam rangka peningkatan kualitas di berbagai bidang. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam pelaksanaannya berbentuk rangkaian periode siklus kegiatan. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama dan tempat yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru yang sama. John Elliot dalam Daryanto 2011:201 menyatakan bahwa seluruh proses PTK mencakup telaah, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh yang menciptakan hubungan antara evaluasi diri dengan perkembangan profesional. Pendapat lain Kemmis dan Mc Taggart dalam Daryanto 2011:201 mengatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan praktis sosial. Dengan demikian penelitian tindakan kelas adalah Penelitian yang dilakukan di dalam kelas dengan tujuan dapat meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya dan diharapkan pada penelitian ini menghasilkan perilaku yang positif terhadap pembelajaran siswa. Proses PTK ini dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Siklus I meliputi, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Refleksi yang dilakukan setelah siklus pertama akan dijadikan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan guna mengatasi permasalahan pada siklus II. Tahap Perencanaan Mempersiapkan RPP Observasi Refleksi Analisis Penyampaian Materi Tes Perencanaan Ulang Menyiapkan Permainan-Permainan Penilaian Proses Tindakan Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Gambar Skema penelitian di bawah ini Arikunto, 2011 :229 Gambar 3.1 Tahapan dalam penelitian tindakan kelas Arikunto dan Supardi, 2008 : 18 Siklus I Perencanaan = Menyususun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, silabus, modul lembar tes dan non tes dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif team quiz Pelaksanaan = Dilaksanakan dalam waktu 2 × 45 menit tanggal 06 Maret – 10 April 2013 Pengamatan = Mengamati perilaku siswa selama proses pembelajaran Refleksi = Hasil pembelajaran selama siklus I Pelaksanaan Refleksi SIKLUS I Pengamatan Perencanaan Pelaksanaan Refleksi SIKLUS II Pengamatan Perencanaan Siklus II Perencanaan = Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, silabus, modul lembar tes dan non tes dengan menerapkan model Pembelajaran kooperatif team quiz Pelaksanaan = Dilaksanakan dalam 2 × 45 menit tanggal 06 Maret – 10 April 2013 Pengamatan = Mengamati perilaku siswa selama proses pembelajaran Refleksi = Hasil pembelajaran selama siklus II 3.1.1 Prosedur Penelitian Siklus 1

3.1.1.1 Perencanaan

Perencanaan berupa kegiatan mempertimbangkan dan memilih upaya yang dilakukan untuk memecahkan masalah. Pertimbangan dan pemilihan tersebut selanjutnya dituangkan dalam perencanaan. Pada tahap awal perencanaan penelitian ini, peneliti telah mengadakan pengamatan pembelajaran di kelas X6 MAN 1 Magelang pada waktu praktik pengalaman lapangan PPL tanggal 31 juli sampai 18 oktober 2012. Untuk mengetahui keadaan siswa sebelum tindakan, dilakukan wawancara dan pemberian angket. Langkah proses perencanaan ini antara lain : 1 Menyusun RPP keterampilan berbicara bahasa Arab melalui model pembelajaran kooperatif team quiz . 2 Menyiapkan materi yang akan diajarkan dan memilih jenis materi yang menarik berkaitan dengan peningkatan keterampilan berbicara bahasa Arab menggunakan model pembelajaran kooperatif team quiz agar siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Rencana yang telah dipersiapkan oleh peneliti dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru mata pelajaran bahasa Arab untuk menyesuaikan pembelajaran pada siswa. 3 Menyusun instrumen yang akan digunakan, antara lain: pedoman wawancara, pedoman observasi, angket dan mempersiapkan bentuk evaluasi untuk menguji peningkatan keterampilan berbicara bahasa Arab pada siswa. 4 Menyiapkan perangkat dokumentasi untuk mengambil data nontes dan juga gambar proses kegiatan pembelajaran, dan 5 menyiapkan lembar penilaian peningkatan keterampilan berbicara bahasa Arab siswa.

3.1.1.2 Tindakan

Pada tahap kegiatan awal, peneliti mengkondisikan siswa agar siap melaksanakan proses pembelajaran. Kegiatan awal ini berupa kegiatan guru menyapa siswa menggunakan kalimat sapaan bahasa Arab seperti ريخ ا ح ص, ؟ كر م ديعس ، ديعس ر نك dan lain sebagainya serta menanyakan keadaan siswa menggunakan bahasa Arab seperti ؟م ح فيك , متنأ ه ؟ريخب dan sebaliknya siswa bertanya kepada pengajar, hal ini untuk memancing siswa aktif sejak awal dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Arab. Peneliti juga mengemukakan manfaat dan tujuan pembelajaran agar siswa tertarik dengan materi yang akan diajarkan dan memiliki motivasi dalam pembelajaran berbicara bahasa Arab. Kegiatan Inti 1 Guru memperlihatkan kartu bergambar tentang benda-benda yang sesuia tema 2 Siswa dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 4 orang dengan satu tutor sebaya secara bergantian tiap pertemuan dan mempersiapkan permainan-permainan untuk pembelajaran. 3 Siswa yang menjadi tutor sebaya dijelaskan tugasnya secara rinci oleh guru. 4 Siswa yang menjadi anggota kelompok bekerja sama untuk mengembangkan keterampilan berbicara. 5 Pada pertemuan pertama, tutor sebaya mengajar teman-teman satu kelompok seputar pelafalan kosakata, penyusunan beberapa kosakata menjadi kalimat sederhana secara lisan, menjawab pertanyaan dan substitusi pola kalimat sederhana secara lisan. 6 Pada pertemuan kedua siswa dilatihkan dialog sederhana sesuai tema khusus arahan tutor sebaya, kemudian dipraktekkan secara berkelompok di depan kelas tiap kelompok. 7 Pada pertemuan pertama siswa dinilai secara individu tiap kelompok. 8 Pada pertemuan kedua siswa dinilai secara berkelompok. Pada kegiatan akhir, peneliti memberikan pertanyan lisan kepada siswa kemudian bersama siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung dan siswa diminta mempelajari kembali materi yang telah diajarkan. Peneliti juga memberikan kesempatan bagi siswa yang ingin bertanya. Kemudian melaksanakan pre test dan memberikan motivasi kepada seluruh siswa agar tetap bersemangat belajar dan berlatih berbicara bahasa Arab.

3.1.1.3 Obsevasi Pengamatan

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu objek yang difokuskan pada perilaku tertentu. Observasi keaktifan siswa; misalnya, yang diamati adalah perilaku yang memenuhi indikator aktif dalam pembelajaran Daryanto, 2011 : 80. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, untuk mengungkap segala peristiwa yang berhubungan dengan pembelajaran, Pengamatan dilaksanakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Dalam pengamatan ini peneliti dibantu oleh observer. Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini melibatkan para observer yaitu mahasiswa program studi pendidikan bahasa Arab. Observer dalam penelitian ini bertugas sebagai pengumpul data dan nilai hasil pembelajaran bahasa Arab. Berikut nama-nama observer yang terlibat dalam penelitian ini adalah: Tabel 3.1 Nama-nama Observer dalam Siklus I No. Nama Observer Nomor Induk Mahasiswa 1. Hisyam Hilmy 2701409036 2. Ahmad Sony Syamsudin 2701409037 3. Fahmi Najib 2701409025 Adapun hal-hal yang diamati : a kesiapan siswa, b antusiasme siswa, c perhatian siswa terhadap instruktur guru tentang kerja kelompok dan permainan, d respon siswa terhadap pelajaran yang diajarkan, dan e keberanian siswa dalam berbicara bahasa Arab menggunakan model kooperatif team quiz

3.1.1.4 Refleksi

Refleksi yaitu mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil tindakan yang telah dilakukan. Seluruh hasil dari kegiatan awal perencanaan, pelaksanaantindakan, dan pengamatan dianalisis. Dari hasil analisis tersebut maka akan diketahui adanya permasalah dalam kegiatan siklus I, sehingga dalam pelaksanaan siklus II akan ada perbaikan dari pelaksanaan siklus I berdasarkan revisi yang telah dilaksanakan. 3.1.2 Prosedur Penelitian siklus II Sama halnya dengan prosedur penelitian pada siklus I di siklus II ini juga terdiri atas empat tahapan, yaitu : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

3.1.2.1 Perencanaan

Apabila hasil refleksi pada siklus I belum sesuai dengan yang ditargetkan, maka perlu adanya tindakan sebagai tindak lanjut dari tindakan siklus I. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi: 1 menyusun perbaikan rencana pembelajaran, 2 menyusun perbaikan materi berbicara bahasa Arab serta perbaikan media, 3 menyusun perbaikan instrumen penelitian berupa lembar wawancara, lembar observasi dan memperbaiki soal untuk menguji peningkatan keterampilan berbicara bahasa Arab siswa, dan 4 mempersiapkan kembali permainan-permainan pembelajaran bahasa Arab Siklus II ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan setiap pertemuan 2 x 45 menit. Setelah siswa dapat menjawab pertanyaan dengan tingkat kesulitan yang tergolong mudah dan sulit, maka pada siklus II pertemuan pertama ini disajikan soal dengan tingkat kesulitan yang tergolong sulit.

3.1.2.2 Tindakan

Tindakan merupakan pelaksanaan dari perencanaan yang telah dipersiapkan dalam proses pembelajaran bahasa Arab khususnya meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif team quiz. Sebelum melakukan tindakan, peneliti membagi tempat duduk peserta didik sesuai nomor urut presensi siswa. Hal ini untuk mempermudah dalam penilaian keterampilan berbicara bahasa Arab dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif team quiz pada siswa kelas X6 dengan jumlah siswa 33 siswa. Pada tahap kegiatan awal, mengkondisikan siswa agar siap melaksanakan proses pembelajaran. Kegiatan awal ini berupa kegiatan guru menyapa siswa menggunakan kalimat sapaan bahasa Arab seperti ؟ ؟ديعس كر ن ح صريخ ا dan lain sebagainya serta menanyakan keadaan siswa menggunakan bahasa Arab seperti ؟ريخب متنأ ه ؟م ح فيك dan sebaliknya siswa bertanya kepada peneliti, hal ini untuk memancing siswa aktif sejak awal dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Arab. Pengajar juga mengemukakan manfaat dan tujuan pembelajaran agar siswa tertarik dengan materi yang akan diajarkan dan memiliki motivasi dalam pembelajaran berbicara bahasa Arab. Kegiatan selanjutnya pengajar menyampaikan kosakata baru dengan menggunakan media gambar dan juga benda-benda langsung sebagai alat peraga dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Arab dengan model kooperatif team quiz menggunakan penerapan metode langsung. Pada kegiatan ini siswa menirukan dan mempraktikan langsung dari mufrodat yang sudah sampaikan. Kegiatan Inti 1 Siswa dikelompokkan menjadi 6 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5-6 orang dengan satu tutor sebaya secara bergantian tiap pertemuan dan mempersiapkan permainan-permainan untuk pembelajaran. 2 Siswa yang menjadi tutor sebaya dijelaskan tugasnya secara rinci oleh guru. 3 Siswa yang menjadi anggota kelompok bekerja sama untuk mengembangkan keterampilan berbicara. 4 Pada pertemuan pertama, tutor sebaya mengajar teman-teman satu kelompok seputar pelafalan kosakata, penyusunan beberapa kosakata menjadi kalimat sederhana secara lisan, menjawab pertanyaan dan substitusi pola kalimat sederhana secara lisan. 5 Pada pertemuan kedua siswa dilatihkan dialog sederhana sesuai tema khusus arahan tutor sebaya, kemudian dipraktekkan secara berkelompok di depan kelas tiap kelompok. 6 Pada pertemuan pertama siswa dinilai secara individu tiap kelompok 7 Pada pertemuan kedua siswa dinilai secara berkelompok oleh peneliti. Pada kegiatan akhir, peneliti memberikan pertanyaan lisan kepada siswa lalu peneliti bersama siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung dan siswa diminta mempelajari kembali materi yang telah diajarkan. Peneliti juga memberikan kesempatan bagi siswa yang ingin bertanya. Kemudian melaksanakan test dan terakhir peneliti memberikan motivasi kepada seluruh siswa agar tetap bersemangat belajar dan berlatih berbicara bahasa Arab.

3.1.2.2.1 Observasi

Seperti siklus I, observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, yang bertujuan untuk mengungkapkan segala peristiwa yang berhubungan dengan pembelajaran. Observasi dilaksanakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Dalam pengamatan ini peneliti dibantu oleh observer. Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini melibatkan para observer yaitu mahasiswa program studi pendidikan bahasa Arab. Observer dalam penelitian ini bertugas sebagai pengumpul data dan nilai hasil pembelajaran bahasa Arab. Berikut nama-nama observer yang terlibat dalam penelitian ini adalah:

3.1.1.5 Refleksi

Refleksi yaitu mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil tindakan yang telah dilakukan. Pada siklus II akan dilakukan refleksi sehingga pelaksanaan siklus II akan ada perbaikan dari pelaksanaan siklus I. Tabel 3.2 Nama-nama Observer dalam Siklus II No. Nama Observer Nomor Induk Mahasiswa 1. Hisyam Hilmy 2701409036 2. Ahmad Sony Syamsudin 2701409037 Adapun hal-hal yang diamati : a kesiapan siswa, b antusiasme siswa, c perhatian siswa terhadap instruktur guru tentang kerja kelompok danpermainan, d respon siswa terhadap pelajaran pelajaran yang diajarkan, e keberanian siswa dalam berbicara bahasa Arab menggunakan model kooperatif team quiz.

3.2 Subyek, Tempat, dan Waktu Penelitian