12
Bagian isi merupakan bagian pokok skripsi yang terdiri dari 5 bab, yaitu: 1 Bab I yang merupakan bab pendahuluan yang berisi konteks penelitian, fokus
penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan skripsi; 2 Bab II yang merupakan tinjauan
pustaka berisi landasan teori, kajian penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir; 3 Bab III yang merupakan metode penelitian berisi desain penelitian,
latar penelitian, subjek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan pemeriksaan keabsahan data; 4 Bab IV yang merupakan
hasil penelitian dan pembahasan berisi hasil kegiatan penelitian dan pembahasan hasil penelitian; dan 5 Bab V yang merupakan penutup berisi simpulan dan
saran. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran. Lampiran disusun
secara sistematis sesuai dengan prosedur penelitian yang ditentukan.
13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Belajar
Belajar ialah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri secara berulang-ulang terhadap situasi terentu dalam interaksi dengan lingkungannya Hilgard Bower dalam Purwanto, 2007: 85.
Syah 2008: 92 mengemukakan bahwa belajar adalah tahapan perubahan tingkah laku individu sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif. Sejalan dengan pengertian belajar tersebut, ciri-ciri perilaku belajar meliputi: 1 perubahan itu interaksional; 2 perubahan itu positif
dan aktif; dan 3 perubahan itu efektif dan fungsional Syah, 2008: 116-118. Pandangan lain tenta
ng belajar diutarakan oleh Rifa’i 2011: 199 yang mendefinisikan belajar menurut teori konstruktivisme sebagai kegiatan proses
aktif siswa dalam mengkonstruksi arti, wacana, dialog, pengalaman fisik dalam proses belajar tersebut terjadi proses asimilasi dan menghubungkan pengalaman
atau informasi yang sudah dipelajari. Belajar yang bersifat konstruktif sering digunakan untuk menggambarkan jenis belajar penemuan ilmiah atau pemecahan
masalah kreatif di dalam kehidupan. Dan untuk memperoleh jawaban tersebut, belajar harus dilandasi oleh hasrat ingin tahu, kreativitas, dan kerja kelompok.
14
Pandangan teori konstruktivisme memfokuskan pada siswa untuk mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri melalui interaksi dengan lingkungan
Rifa’1, 2011: 138. Teori konstruktivisme menetapkan empat asumsi tentang belajar, yaitu sebagai berikut.
1. Pengetahuan secara fisik dikonstruksikan oleh siswa yang terlibat dalam
belajar aktif. 2.
Pengetahuan secara simbolik dikonstruksikan oleh siswa yang membuat representasi atas kegiatan sendiri.
3. Pengetahuan secara sosial dikonstruksikan oleh siswa yang menyampaikan
maknanya kepada orang lain. 4.
Pengetahuan secara teoritik dikonstruksikan oleh siswa yang mencoba menjelaskan objek yang tidak benar-benar dipahaminya.
Keempat asumsi ini memiliki kesamaan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada penelitian ini, yaitu pembelajaran matematika setting Problem
Based Learning PBL. Pada pembelajaran matematika setting PBL, siswa didorong untuk terlibat aktif pada kegiatan diskusi kelompok dengan membuat
representasi hasil diskusi untuk disampaikan atau disajikan di depan kelas. Siswa yang kurang paham juga diminta untuk aktif bertanya dengan teman sekelompok
atau dengan guru fasilitator. Keberhasilan belajar bergantung oleh beberapa faktor, yaitu: a faktor
individual yang terdiri dari faktor kematanganpertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi; dan b faktor yang ada di luar individu atau faktor
sosial yang terdiri dari faktor keluargakeadaan rumah tangga, guru, dan cara