8
digunakan di kelas dalam upaya mengeksplorasi tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa, 3 dapat menjadi referensi dalam mengukur kemampuan berpikir
kreatif dan memperoleh tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa, dan 4 dapat menjadi referensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
1.5.2 Manfaat praktis
Sedangkan manfaat praktis dari penelitian ini adalah 1 dapat mengaplikasikan materi kuliah yang telah didapatkan, 2 memperoleh
pengetahuan dan pengalaman dalam mengungkap proses pembelajaran matematika setting PBL dalam upaya mengeksplorasi tingkat kemampuan
berpikir kreatif siswa kelas VIII dan deskripsi tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII, 3 dapat menambah pengalaman mengajar di lingkungan
sekolah dengan menggunakan model pembelajan PBL sesuai dengan langkah- langkahnya, dan 4 dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam usaha
perbaikan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.
1.6 Penegasan Istilah
Peneliti perlu menyajikan penegasan istilah yang menjadi topik pembahasan dalam skripsi ini agar tidak terjadi perbedaan pemahaman mengenai istilah yang
berkaitan dalam penelitian ini. Adapun penegasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.6.1 Eksplorasi
Eksplorasi yang dimaksud pada penelitian ini adalah kegiatan pengungkapaneksplorasi untuk mengetahui proses pembelajaran matematika
9
setting Problem Based Learning dalam upaya mengeksplorasi tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII dan memperoleh deskripsi tingkat kemampuan
berpikir kreatif siswa kelas VIII pada pembelajaran matematika setting Problem Based Learning.
1.6.2 Kemampuan Berpikir Kreatif
Kemampuan berpikir kreatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kreatif matematis yang merupakan kemampuan untuk
memecahkan persoalan matematika, mengajukan gagasan atau memberikan pandangan baru terhadap persoalan matematika pada materi volume bangun ruang
sisi datar. Indikator kemampuan berpikir kreatif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi flexibility keluwesan, fluency kefasihan, dan novelty kebaruan
dengan uraian sebagai berikut. 1.
Siswa mampu memberikan jawaban masalah yang beragam dan benar kefasihan. Beberapa jawaban dikatakan beragam, bila jawaban-jawaban
tampak berlainan dan mengikuri pola tertentu, seperti jenis bangun ruang yang sama tetapi dengan ukuran yang berbeda.
2. Siswa melakukan pemecahan masalah dengan berbagai cara metode atau
sudut pandang penyelesaian yang berbeda keluwesan. 3.
Siswa memberikan jawaban masalah yang berbeda dan bernilai benar atau satu jawaban yang
“tidak biasa” dilakukan oleh siswa lain kebaruan. Beberapa jawaban dikatan berbeda, bila jawaban itu tampak berlaian dan
tidak mengikuri pola tertentu, seperti bangun ruang yang merupakan gabungan dari beberapa bangun ruang lain.