43
Siswono 2008 dalam penelitiannya menyebutkan terdapat tingkatan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan dan mengajukan masalah
matematika. Tingkatan tersebut tergolong dalam 5 tingkatan yaitu TKBK 4 Sangat Kreatif, TKBK 3 Kreatif, TKBK 2 Cukup Kreatif, TKBK 1 Kurang
Kreatif, dan TKBK 0 Tidak Kreatif. Perbedaan tingkatan tersebut berdasar pada
keluwesan, kefasihan. dan kebaruan dalam
mensintesis ide, membangun ide, merencanakan penerapan ide, dan menerapkan ide.
Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dengan menggunakan model PBL memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kreatif
siswa. Selanjutnya telah dikembangkan pula 5 tingkatan kemampuan berpikir kreatif dengan perbedaan tingkatan tersebut berdasar pada
keluwesan, kefasihan. dan kebaruan
. Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran matematika setting Problem Based Learning
dalam upaya mengeksplorasi tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII dan memperoleh deskripsi tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII
pada pembelajaran matematika setting Problem Based Learning.
2.3 Kerangka Berpikir
Pengembangan kemampuan berpikir merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Salah satu cara mengembangkan kemampuan adalah melalui
matematika. Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang digunakan manusia untuk memecahkan berbagai masalah kehidupan. Matematika juga merupakan alat
44
yang mampu mengembangkan cara berpikir dan sikap pola berpikir kritis dan kreatif Suherman, et al., 2003.
Kemampuan berpikir tidak akan berkembang jika guru tidak melaksanakan pembelajaran yang sesuai. Kebanyakan guru membelajarkan siswa menggunakan
pendekatan kovensional yang cenderung mengakibatkan siswa pasif. Selain itu, guru juga kurang mengarahkan siswa hanya pada pemecahan masalah sehari-hari
yang mampu memunculkan ide-ide kreatif dan mengembangkan kreativitas siswa. Kreativitas seyogyanya adalah produk dari berpikir kreatif, karena
kreativitas merupakan kemampuan untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik gagasan maupun karya nyata Santoso, 2012. Sedangkan berpikir kreatif adalah
kegiatan mental yang bersifat eksplorasi untuk membangun atau melahirkan ide- ide atau gagasan yang baru Santoso, 2012.
Hasil TIMMS menyebutkan bahwa tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa di Indonesia tergolong rendah Mullis, et al., 2012. Hal ini disebabkan
karena hanya 2 siswa Indonesia yang dapat mengerjakan soal-soal kategori high dan advance yang membutuhkan kemampuan berpikir kreatif dalam
menyelesaikannya. Pada perkembangannya kemampuan berpikir kreatif, kritis, pemecahan masalah, dan penalaran matematika dapat mewujudkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi Rajendra, 2008. Oleh karena itu, pelaksaaan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa sangatlah perlu untuk
dilaksanakan. Pemilihan model pembelajaran yang tepat merupakan hal terpenting dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Pembelajaran diharapkan