57
3.4.2. Tes Berpikir Kreatif Matematis
Tes Berpikir Kreatif Matematis TBKM berbentuk uraian. Agar data yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti, sebelum pengumpulan
data dilakukan, soal TBKM divalidasi oleh validator ahli. TBKM juga diuji coba secara terbatas kepada siswa kelas VIII E SMP 1 Semarang untuk mengukur
waktu pengerjaan TBKM. TBKM digunakan untuk mengidentifikasi TKBK siswa. Siswa mengerjakan TBKM tanpa membuka buku catatan dan tidak diperkenan
untuk saling bertanya. Pelaksanaan tes dijaga dan diawasi langsung oleh peneliti.
3.4.3. Metode Wawancara
Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang memungkinkan responden memberikan jawaban secara luas Sukmadinata,
2009:112. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data primer dengan tujuan memperoleh deskripsi tingkat kemampuan berpikir kreatif masing-masing subjek
pada pembelajaran matematika setting PBL. Dalam penelitian ini, wawancara yang digunakan adalah wawancara tak
terstruktur yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang tidak baku Moleong, 2011: 190. Pelaksanaan wawancara merupakan hasil kesepakatan
antara peneliti dengan subjek dengan proses tanya-jawab yang mengalir seperti percakapan biasa. Wawancara dilaksanakan dengan menggunakan pedoman yang
telah disusun peneliti dengan menggunakan pertanyaan yang dibuat bersifat terbuka dengan tujuan untuk memperoleh deskripsi tingkat kemampuan berpikir
58
kreatif siswa. Namun dalam pelaksanaannya, proses tanya-jawab yang dilakukan peneliti dan subjek mengalir seperti percakapan biasa.
3.6 Pemeriksaan Keabsahan Data
Peneliti perlu melakukan pemeriksaan keabsahan data sebagai upaya pertanggungjawaban atas penelitian yang dilaksanakannya. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam pemeriksaan keabsahan data, yaitu penentuan kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data. Menurut Moleng 2005: 324-326 ada
empat kriteria yang digunakan dalam pemeriksaan keabsahan data, yaitu derajat kepercayaan
credibility, keteralihan
transferalbility, kebergantungan
dependability, dan kepastian confirmability. Sedangkan teknik pemeriksaan keabsahan data meliputi perpanjangan keikutsertaan, ketekunankeajegan
pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat, kecukupan referensi, kajian kasus negatif, pengecekan anggota, uraian rinci, dan Audit Moleong, 2007: 326:347.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi untuk memeriksa keabsahan data. Moleong 2007:330 mendefinisikan teknik
triangulasi sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu. Menurut Denzin 1978 dalam Moleong 2007: 330 membedakan triangulasi menjadi empat macam sebagai teknik pemeriksaan
yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Penelitian ini menggunakan triangulasi dengan sumber yang berarti membandingkan dan
meng-cross check derajat kepercayaan credibility suatu informasi. Pencapaian