Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif

28 Beberapa peneliti yang melakukan penelitian terkait penjenjangan TKBK adalah De Bono, Gotoh, dan Krulik Rudnick. De Bono dalam Siswono 2007mendefinisikan 4 tingkat pencapaian dari perkembangan ketrampilan berpikir kreatif yang meliputi kesadaran berpikir, observasi berpikir, strategi berpikir dan refleksi pemikiran. Gotoh dalam Siswono 2007 mengungkapkan tingkatan berpikir matematis dalam memecahkan masalah terdiri dari 3 tingkatan yang dinamakan aktivitas empirik informal, algoritmis formal, dan konstruktif kreatif. Sedangkan Krulik Rudnick dalam Siswono 2007 menyebutkan bahwa penalaran merupakan bagian dari berpikir yang tingkatnya di atas pengingatan recall. Dalam penalaran dikategorikan dalam berpikir dasar basic, berpikir kritis criticall, dan berpikir kreatif creative. Penelitian ini menggunakan TKBK hasil penelitian Siswono. Siswono 2008 memperoleh penjenjangan tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa berdasar ketercapaian indikator kefasihan, keluwesan, dan kebaruan yang terdiri dari lima tingkat yaitu, TKBK 4 Sangat Kreatif, TKBK 3 Kreatif, TKBK 2 Cukup Kreatif, TKBK 1 Kurang Kreatif, dan TKBK 0 Tidak Kreatif. Acuan penjenjangan ini dapat digunakan jika siswa belum pernah menyelesaikan masalah atau menggunakan ide pemilikirannya untuk pernah menyelesaikan masalah keaslian. Keaslian dapat diketahui melalui kegiatan wawancara. Jika ditemukan siswa tidak memenuhi siswa pernah menyelesaikan masalah atau tidak menggunakan ide pemilikirannya untuk pernah menyelesaikan masalah, maka siswa tersebut maka siswa tersebut tergolong tidak kreatif TKBK 0. 29 Tabel 2.4 Karakteristik Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif TKBK Karakteristik TKBK 4 Sangat Kreatif Siswa mampu menyelesaikan suatu masalah dengan lebih dari satu alternatif jawaban maupun cara penyelesaian yang berbeda ”baru” dengan lancar fasih dan fleksibel atau siswa hanya mampu mendapat satu jawaban yang ”baru” tetapi dapat menyelesaikan dengan berbagai cara fleksibel. Siswa cenderung mengatakan bahwa mencari cara yang lain lebih sulit daripada mencari jawaban yang lain. TKBK 3 Kreatif Siswa mampu membuat suatu jawaban yang ”baru” dengan fasih, tetapi tidak dapat menyusun cara berbeda fleksibel untuk mendapatkannya atau siswa dapat menyusun cara yang berbeda fleksibel untuk mendapatkan jawaban yang beragam, meskipun jawaban tersebut tidak ”baru”. Siswa cenderung mengatakan bahwa mencari cara yang lain lebih sulit daripada mencari jawaban yang lain. TKBK 2 Cukup Kreatif Siswa mampu membuat satu jawaban yang berbeda dari kebiasaan umum ”baru” meskipun tidak dengan fleksibel ataupun fasih, atau siswa mampu menyusun berbagai cara penyelesaian yang berbeda meskipun tidak fasih dalam menjawab dan jawaban yang dihasilkan tida k ”baru”. Cara yang lain dipahami siswa sebagai bentuk rumus lain yang ditulis “berbeda”. TKBK 1 Kurang Kreatif Siswa mampu menjawab yang beragam fasih, tetapi tidak mampu membuat jawaban yang berbeda baru, dan tidak dapat menyelesaikan masalah dengan cara berbeda-beda fleksibel. Cara yang lain dipahami siswa sebagai bentuk rumus lain yang ditulis “berbeda”. Cara yang lain dipahami siswa sebagai bentuk rumus lain y ang ditulis “berbeda”. TKBK 0 Tidak Kreatif Siswa tidak mampu membuat alternatif jawaban maupun cara penyelesaian yang berbeda dengan lancar fasih dan fleksibel. Kesalahan penyelesaian suatu masalah disebabkan karena konsep yang terkait dengan masalah tersebut tidak dipahami atau diingat dengan benar. Cara yang lain dipahami siswa sebagai bentuk rumus lain yang ditulis “berbeda”. Sumber: Siswono 2008

2.1.5 Model Problem Based Learning PBL

Model pembelajaran merupakan pola interaksi siswa dengan guru di dalam kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran 30 Suherman, et al., 2003: 7. Salah satu model pembelajaran yang dapat dilaksanakan di sekolah adalah model Problem Based Learning PBL. Ada banyak penemu yang mendefinisikan tentang PBL. Barrows dalam de Graaff Kolmos 2003 menyatakan bahwa “the concepts in terms of spesific attributes as being student-centred, taking place in small groups with teacher acting as a facilitator, and being organised around problems”. Savery Duffy dalam Setiawan et al. 2012 menyebutkan bahwa PBL merupakan pembelajaran yang menerapkan pembelajaran berpusat pada siswa yang menekankan pemecahan masalah kompleks dalam konteks yang kaya. Jadi PBL diartikan sebagai konsep pembelajaran yang berpusat pada siswa student-center, dalam kelompok kecil dengan guru sebagai fasilisator, dan terorganisir dalam masalah yang menekankan pemecahan masalah kompleks dalam konteks yang kaya. Selanjutnya Oguz-unver Aracacioglu 2011 menyatakan bahwa “The main principle of PBL is based on maximizing learning with investigation, explanation, and resolution by starting from real and meaning ful problem. Therefore, PBL is the art of problem solving ”. Newman 2005 mengungkapkan bahwa PBL dapat meningkatkan beberapa kemampuan diataranya adalah pemecahan masalah dan kreativitas. Jadi PBL merupakan pembelajaran yang memiliki prinsip utama dalam memaksimalkan pembelajaran pada kegiatan investigasi dengan pengajuan masalah nyata dan bermakna diawal pembelajaran dan mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kreatif.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK

1 14 207

TINGKAT BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VII DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN DALAM SETTING PROBLEM BASED LEARNING

2 26 579

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Problem Based Learning (PBL) Dan Discovery Learning (DL) Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas VIII Semester Genap

0 6 18

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PROBLEM BASED Pembelajaran Matematika Melalui Problem Based Learning dan Problem Posing Ditinjau dari Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII.

0 2 16

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Problem Based Learning Berbasis Lembar Kerja Siswa Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif (PTK Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas VII Semester Genap SMP

0 2 14

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Problem Based Learning Berbasis Lembar Kerja Siswa Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif (PTK Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas VII Semester Genap SMP

0 1 13

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ESTIMASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD.

0 2 28

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif serta Disposisi Matematis Siswa melalui Pembelajaran Problem Based Learning.

1 8 13

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMK PERTANIAN DALAM PEMBELAJARAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DENGAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL).

2 12 38

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP melalui Model Problem Based Learning

0 0 13