Eksplorasi Kemampuan Berpikir Kreatif

9 setting Problem Based Learning dalam upaya mengeksplorasi tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII dan memperoleh deskripsi tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII pada pembelajaran matematika setting Problem Based Learning.

1.6.2 Kemampuan Berpikir Kreatif

Kemampuan berpikir kreatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kreatif matematis yang merupakan kemampuan untuk memecahkan persoalan matematika, mengajukan gagasan atau memberikan pandangan baru terhadap persoalan matematika pada materi volume bangun ruang sisi datar. Indikator kemampuan berpikir kreatif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi flexibility keluwesan, fluency kefasihan, dan novelty kebaruan dengan uraian sebagai berikut. 1. Siswa mampu memberikan jawaban masalah yang beragam dan benar kefasihan. Beberapa jawaban dikatakan beragam, bila jawaban-jawaban tampak berlainan dan mengikuri pola tertentu, seperti jenis bangun ruang yang sama tetapi dengan ukuran yang berbeda. 2. Siswa melakukan pemecahan masalah dengan berbagai cara metode atau sudut pandang penyelesaian yang berbeda keluwesan. 3. Siswa memberikan jawaban masalah yang berbeda dan bernilai benar atau satu jawaban yang “tidak biasa” dilakukan oleh siswa lain kebaruan. Beberapa jawaban dikatan berbeda, bila jawaban itu tampak berlaian dan tidak mengikuri pola tertentu, seperti bangun ruang yang merupakan gabungan dari beberapa bangun ruang lain. 10

1.6.3 Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif

Tingkat kemampuan berpikir kreatif TKBK diartikan sebagai jenjang berpikir yang hierarkhis dengan dasar pengkategorian berdasar produk kemampuan berpikir kreatif kreativitas siswa. TKBK yang digunakan pada penelitian ini adalah hasil penelitian Siswono 2008 yang mengkategorikan siswa berdasarkan ketercapaian indikator kefasihan, keluwesan, dan kebaruan. Siswono 2008 membagi TKBK menjadi lima tingkatan, yaitu TKBK 4 Sangat Kreatif, TKBK 3 Kreatif, TKBK 2 Cukup Kreatif, TKBK 1 Kurang Kreatif, dan TKBK 0 Tidak Kreatif. Acuan TKBK ini dapat terpenuhi jika siswa belum pernahnya menyelesaikan masalah dan menggunakan ide pemikirannya sendiri untuk menyelesaikan masalah keaslian yang dapat diketahui melalui kegiatan wawancara.

1.6.4 Proses Pembelajaran Matematika

Proses pembelajaran matematika merupakan proses belajar mengajar di kelas yang meliputi kegiatan interaksi guru dengan siswa dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran atau pelaksanaan strategi atau metode yang telah dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran. Aktivitas guru dilihat dari interaksi guru dengan siswa dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran. Aktivitas tersebut meliputi 1 tahap sebelum mengajar pra instruksional, 2 tahap pengajaran instruksional, dan 3 tahap sesudah pengajaran evaluasi dan tindak lanjut yang termuat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Selanjutnya aktivitas siswa dipandang dari jenis aktivitas belajar yang meliputi visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, drawing 11 activities, motor activities, mental activities, dan emosional activities pada pembelajaran matematika.

1.6.5 Problem Based Learning

Model Problem Based Learning PBL yang diterapkan dalam penelitian ini memiliki karakteristik yang meliputi pembagian siswa dalam kelompok kecil dengan pemberian orientasipetunjuk pada setiap kelompok untuk menyelesaikan masalah dalam diskusi kelompok, guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan pentunjuk dalam menyelesaikan masalah, dan sumber untuk belajar mandiri dapat berupa buku, artikel, atau media lainnya. Langkah-langkah model PBL dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Memberikan orientasi tentang permasalahan kepada siswa. 2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar. 3. Guru membantu investigasi mandiri dan kelompok. 4. Mempresentasikan hasil karya. 5. Menganalisis dan melakukan penilaian proses mengatasi masalah.

1.7 Sistematika Penulisan Skripsi

Secara umum penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari halaman judul, halaman pernyataan keaslian tulisan, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK

1 14 207

TINGKAT BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VII DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN DALAM SETTING PROBLEM BASED LEARNING

2 26 579

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Problem Based Learning (PBL) Dan Discovery Learning (DL) Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas VIII Semester Genap

0 6 18

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PROBLEM BASED Pembelajaran Matematika Melalui Problem Based Learning dan Problem Posing Ditinjau dari Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII.

0 2 16

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Problem Based Learning Berbasis Lembar Kerja Siswa Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif (PTK Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas VII Semester Genap SMP

0 2 14

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Problem Based Learning Berbasis Lembar Kerja Siswa Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif (PTK Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas VII Semester Genap SMP

0 1 13

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ESTIMASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD.

0 2 28

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif serta Disposisi Matematis Siswa melalui Pembelajaran Problem Based Learning.

1 8 13

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMK PERTANIAN DALAM PEMBELAJARAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DENGAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL).

2 12 38

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP melalui Model Problem Based Learning

0 0 13