atasan. Budaya organisasi adalah tentang bagaimana cara memberikan contoh berperilaku, bersikap, dan berpenampilan yang sesuai dengan nilai-
nilai organisasi. Begitu pula dengan murid yang melihat perilaku etis guru, maka dengan sendirinya akan terjadi proses sosialisasi sekunder.
Budaya etis merujuk pada pembiasaan hal baik yang meregenerasi kepada anggotanya. Hal baik tersebut berada pada ranah progresif
organisasi. Upaya meningkatkan progres pada sebuah instansi adalah meminimalisir tindak kecurangan. Dengan memperkuat budaya organisasi
yang etis dapat menurunkan motivasi seseorang untuk berbuat kecurangan. Dengan demikian budaya organisasi berpengaruh negatif terhadap
kecenderungan kecurangan pegawai dinas pendidikan, manajemen sekolah, guru, dan murid.
2.12 Desain Penelitian
Pada penelitian ini terdapat 4 desain penelitian yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.3 Desain Penelitian Pada Obyek Dinas Pendidikan
Penegakan Peraturan X1 Keadilan Prosedural X2
Keadilan Distributif X3 Keefektifan Pengendalian
Internal X4
Budaya Organisasi X6 Perilaku Tidak Etis X5
Komitmen Organisasi X7 Fraud pada Pegawai
Dinas Pendidikan
Y1
Gambar 2.4 Desain Penelitian Pada Obyek Manajemen Sekolah
Gambar 2.5 Desain Penelitian Pada Obyek Guru
Penegakan Peraturan X8 Keadilan Prosedural X9
Keadilan Distributif X10 Keefektifan Pengendalian
Internal X11
Budaya Organisasi X13 Perilaku Tidak Etis X12
Komitmen Organisasi X14 Fraud
pada Manajemen Sekolah
Y2
Penegakan Peraturan X15 Keadilan Prosedural X16
Keadilan Distributif X17 Keefektifan Pengendalian
Internal X18
Budaya Organisasi X20 Perilaku Tidak Etis X19
Komitmen Organisasi X21 Fraud
pada Guru
Y3
Gambar 2.6 Desain Penelitian Pada Obyek Murid
2.13 Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H1
: Penegakkan peraturan
berpengaruh negatif
terhadap kecenderungan kecurangan fraud pegawai dinas pendidikan.
H2 : Keadilan distributif berpengaruh negatif terhadap kecenderungan
kecurangan fraud pegawai dinas pendidikan. H3
: Keadilan prosedural
berpengaruh negatif
terhadap kecenderungan kecurangan fraud pegawai dinas pendidikan.
H4 : Keefektifan pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap
kecenderungan kecurangan fraud pegawai dinas pendidikan. H5
: Perilaku tidak etis berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan fraud pegawai dinas pendidikan.
H6 : Budaya organisasi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan
kecurangan fraud pegawai dinas pendidikan.
Penegakan Peraturan X22 Keadilan Prosedural X23
Keadilan Distributif X24 Keefektifan Pengendalian
Internal X25
Budaya Organisasi X27 Perilaku Tidak Etis X26
Komitmen Organisasi X28 Fraud pada Murid
Y4
H7 : Komitmen
organisasi berpengaruh
negatif terhadap
kecenderungan kecurangan fraud pegawai dinas pendidikan. H8
: Penegakkan peraturan
berpengaruh negatif
terhadap kecenderungan kecurangan fraud manajemen sekolah.
H9 : Keadilan distributif berpengaruh negatif terhadap kecenderungan
kecurangan fraud manajemen sekolah. H10 : Keadilan
prosedural berpengaruh
negatif terhadap
kecenderungan kecurangan fraud manajemen sekolah. H11 : Keefektifan sistem pengendalian internal berpengaruh negatif
terhadap kecenderungan kecurangan fraud manajemen sekolah. H12 : Perilaku tidak etis berpengaruh positif terhadap kecenderungan
kecurangan fraud manajemen sekolah. H13 : Budaya organisasi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan
kecurangan fraud manajemen sekolah. H14 : Komitmen
organisasi berpengaruh
negatif terhadap
kecenderungan kecurangan fraud manajemen sekolah. H15 : Penegakkan
peraturan berpengaruh
negatif terhadap
kecenderungan kecurangan fraud guru. H16 : Keadilan distributif berpengaruh negatif terhadap kecenderungan
kecurangan fraud guru. H17 : Keadilan
prosedural berpengaruh
negatif terhadap
kecenderungan kecurangan fraud guru.
H18 : Keefektifan sistem pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan fraud guru.
H19 : Perilaku tidak etis berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan fraud guru.
H20 : Budaya organisasi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan fraud guru.
H21 : Komitmen organisasi
berpengaruh negatif
terhadap kecenderungan kecurangan fraud guru.
H22 : Penegakkan peraturan
berpengaruh negatif
terhadap kecenderungan kecurangan fraud murid.
H23 : Keadilan distributif berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan fraud murid.
H24 : Keadilan prosedural
berpengaruh negatif
terhadap kecenderungan kecurangan fraud murid.
H25 : Keefektifan sistem pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan fraud murid.
H26 : Perilaku tidak etis berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan fraud murid.
H27 : Budaya organisasi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan fraud murid.
H28 : Komitmen organisasi
berpengaruh negatif
terhadap kecenderungan kecurangan fraud murid.
88
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian