Kecenderungan Kecurangan Fraud Penegakan Peraturan

Tabel 3.4 Result for Composite Reliability Murid Composite Reliability PP 0.955 KD 0.961 KP 0.909 KPI 0.932 PTE 0.755 BO 0.920 KO 0.939 KK 0.938 Sumber: Output PLS, 2014

3.5 Definisi Operasional Variabel

Terdapat 2 variabel dalam penelitian ini yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah persepsi mengenai kecenderungan kecurangan fraud menurut pegawai dinas pendidikan, manajemen sekolah, guru, dan murid di Kabupaten Semarang, sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah penegakan peraturan, keefektifan pengendalian internal, perilaku tidak etis, keadilan distributif, keadilan prosedural, komitmen organisasi dan budaya organisasi.

3.5.1 Kecenderungan Kecurangan Fraud

Hall 2007 mendeskripsikan kecurangan fraud sebagai kesalahan penyajian suatu fakta yang material dan dilakukan satu pihak ke pihak lain dengan tujuan menipu dan membuat pihak lain merasa aman untuk bergantung pada fakta yang merugikan baginya. Variabel ini diukur dengan 5 pertanyaan yang ditujukan pada masing – masing objek mengenai kecurangan yang terjadi pada organisasi tersebut. 1. Pegawai Dinas Pendidikan Association of Certified Fraud Examinations ACFE dalam Tuanakota 2007 membagi Kecenderungan kecurangan menjadi 3, yaitu: a. Kecurangan laporan keuangan b. Penyalahgunaan aset c. Korupsi 2. Manajemen Sekolah David Chapman 2002 mengilustrasikan bentuk umum fraud di sektor pendidikan yang biasa terjadi pada tingkat sekolah adalah sebagai berikut: a. Pengenaan biaya yang tidak sah, b. Pengalihan biaya sekolah, c. Penggelapan aset kantor dan memanipulasi data d. Pengalihan uang dalam dana buku. 3. Guru David Chapman 2002 mengilustrasikan bentuk umum fraud di sektor pendidikan yang biasa terjadi pada Level guru adalah sebagai berikut: a. Jual skor tes nilai b. Guru sering membolos untuk mengakomodasi pendapatan lain, c. Menciptakan kebutuhan untuk les privat d. menggunakan perlengkapan sekolah tidak sesuai aturan e. Mengurangi waktu dalam mengajar. 4. Murid Menurut Hallak dan Poisson 2005 dalam tipologi peluang melakukan kecurangan pada sektor pendidikan pada area pemeriksaan dan diploma yaitu: a. Penjualan informasi b. Favouritisme c. Nepotisme d. Suap e. Penipuan Akademik Pengukuran variabel ini menggunakan skala likert 1 sangat tidak setuju sampai 5 sangat setuju semakin tinggi nilai yang ditunjukan maka semakin tinggi frekuensi kecurangan yang terjadi.

3.5.2 Penegakan Peraturan

Peraturan adalah ketentuan yang mengikat warga kelompok tertentu, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan kendalikan tingkah laku yang sesuai dan diterima. Dibawah UUD 1945, terdapat peraturan pemerintah yang mengatur tentang Keuangan daerah yaitu PP No. 58 tahun 2005. Variabel penegakan peraturan diukur dengan indikator : 1. Ketaatan terhadap hukum 2. Proses Penegakan Hukum 3. Peraturan Organisasi 4. Disiplin Kerja 5. Tanggung jawab

3.5.3 Keadilan Distributif