Murid Penegakan Peraturan LANDASAN TEORI

adanya fasilitas yang kurang memadai disekolah. Kecurangan telah terjadi secara turun-temurun sehingga pelaku tidak lagi berorientasi kurikulum pendidikan melainkan kepada kepentingan pribadi.

d. Murid

Pendidikan adalah investasi dimasa depan. Wali murid mengirim putra-putrinya untuk belajar di lembaga pendidikan formal sebagai bekal memasuki dunia kerja dimasa depan. Melalui lembaga pendidikan tersebut, diharapkan murid menjadi individu yang berkualitas dan berhasil sesuai harapan wali murid. Potensi kecurangan yang dapat dilakukan oleh murid seperti membeli soal, perusakan atau menghilangkan buku paket maupun asset sekolah lainnya, dan membolos sekolah. Potensi kecurangan yang dilakukan oleh murid berdasarkan fraud triangle dapat dilihat dari tiga segi kemungkinan. Pertama, murid melakukan kecurangan karena adanya tekanan pressure dalam kegiatan belajar mengajar. Tekanan secara akademis akan memperkuat motif murid dalam melakukan kecurangan setelah merasakan adanya ketidakadilan mengenai nilai dan prosedur penilaian yang diterapkan kesesama murid. Kedua, lemahnya sistem pengendalian internal di sekolah akan memberikan kesempatan Opportunity kepada murid untuk melakukan kecurangan seperti membolos atau merusak fasilitas sekolah, dengan lemahnya pengandalian maka tatatertib sekolah tidak akan berjalan dengan sebagaimana mestinya. Ketiga, pendalihan akan dilakukan murid yang berbuat curang Razionalization. Dalam posisi tertentu murid menganggap kecurangan yang dilakukan adalah hal yang biasa. Murid akan membolos dengan dalih adanya fasilitas yang kurang memadai disekolah. Kecurangan telah terjadi secara turun-temurun sehingga murid tidak lagi mematuhi tatatertib sekolah.

2.4 Penegakan Peraturan

Peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk mengatur pola tingkah laku. Jadi, peraturan merupakan ikatan, aturan yang harus dipatuhi seluruh anggota organisasi selama proses operasional sehingga proses tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien Huda, 2012. Peraturan yang berlaku untuk PNS bersumber dari undang-undang dan peraturan pemerintah lainnya, sedangkan untuk murid berasal dari kebijakan sekolah. Peraturan di sekolah atau sering disebut dengan Tata tertib adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur tata kehidupan peserta didik selama di sekolah. Pelanggaran tata tertib adalah setiap ucapan, perbuatan dan atau sikap peserta didik yang bertentangan dengan tata tertib sekolah. Setiap pelanggaran tata tertib akan mendapatkan Sanksi sejumlah poin yang akan di akumulasi untuk diberikan tindakan oleh pihak sekolah.

2.5 Keadilan Organisasional