Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kecenderungan

di luar pelajaran. Misalkan bermain game online, mengakses jejaring sosial, dan membuka hal lain selain kepentingan pelajaran. Hal-hal di luar pelajaran tersebut pasti membutuhkan biaya listrik dan internet. Lama penggunaan komputer dapat meningkatkan biaya operasional sekolah. Meskipun pihak sekolah mengetahui hal ini, tetapi terjadi pembiaran pada masalah tersebut. Sama seperti hal sebelumnya, bentuk pembiaran adalah bagian dari perilaku tidak etis. Dengan demikian dapat diperspsikan bahwa perilaku tidak etis berpengaruh positif terhadap kecurangan murid.

2.11.6 Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kecenderungan

Kecurangan Fraud di Sektor Pendidikan Komitmen organisasi adalah suatu keadaan dimana seseorang memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut http:id.wikipedia.orgwikiKomitmen_organisasi. Menurut pengertian di atas dapat disimpulkan komitmen organisasi merupakan sikap pribadi individu yang disesuaikan dengan nilai dan tujuan organisasi sehingga tercipta keinginan untuk bereksistensi pada organisasi tersebut. Komitmen dalam organisasi menunjukan tentang sikap individu terhadap organisasi. Sejauhmana loyalitas individu dapat diukur dengan tingkat komitmen yang dimiliki untuk membela organisasi tersebut. Individu yang berkomitmen terhadap organisasi akan secara konsisten bekerja guna menaikan nilai instansinya. Menaikan nilai instansi berdasarkan komitmen organisasi menunjukan loyalitas anggota organisasi tersebut. Pegawai dinas pendidikan, manajemen sekolah, dan guru adalah eksekutif pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan. Pada TUPOKSI tidak terdapat aturan yang menuntut untuk mencintai pekerjaan. Para pegawai hanya dituntut untuk melakukan pekerjaan sesuai aturan dan standar pemerintah yang berlaku pada saat itu. Dalam menerapkan aturan yang sesuai dengan pemerintah, diperlukan motivasi bagi para pegawai untuk setiap aktifitasnya. Motivasi tersebut berasal dari loyalitas dan tanggungjawab pegawai. Rasa loyal dan tanggungjawab dimotori oleh manajemen yang memberikan dukungan kepada pegawai agar institusi tersebut menjadi lembaga yang berprestasi. Sekolah memacu peserta didiknya untuk selain unggul dalam bidang akademis juga harus juara di bidang lain. Contohnya seperti prestasi murid di bidang olahraga. Murid ditunjuk untuk mewakili sekolah karena dianggap mampu dalam bidang tertentu dan menjuarai bidang tersebut dengan membawa nama baik sekolah. Karena membawa nama baik sekolah maka piala dan prestasinya adalah milik sekolah, sedangkan untuk pribadi maka piala akan diduplikat sendiri oleh murid. Keinginan pegawai dinas pendidikan, manajemen sekolah, guru, dan murid untuk membanggakan instasinya adalah upaya untuk menjaga eksistensi lembaga. Menjaga eksistensi lembaga berarti menginginkan lembaga tersebut agar tetap solid. Hal lain agar membuat lembaga tersebut tetap solid adalah dengan mencegah kecurangan yang berdampak destruktif bagi organisasi. Dengan demikian dapat dipersepsikan bahwa komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap kecurangan pegawai dinas pendidikan, manajemen sekolah, guru, dan murid.

2.11.7 Pengaruh Budaya Etis Organisasi terhadap Kecenderungan