Guru SMA Negeri di Kabupaten Semarang

5.1.3 Guru SMA Negeri di Kabupaten Semarang

1. Penegakan peraturan tidak berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan fraud pada guru SMA Negeri di Kabupaten Semarang. Penegakan peraturan termasuk dalam kategori sangat tinggi. Rata-rata terendah ditunjukkan oleh indikator PP4, yaitu mengenai kedisiplinan jam kerja guru yang berlaku di instansinya. 2. Keadilan distributif tidak berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan fraud pada guru SMA Negeri di Kabupaten Semarang. Keadilan distributif termasuk dalam kategori adil. Rata-rata tertinggi ditunjukkan oleh indikator KD4, yaitu mengenai kesesuaian gaji dan kompensasi terhadap tugas pokok organisasi tupoksi yang telah dikerjakan. 3. Keadilan prosedural tidak berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan fraud pada guru SMA Negeri di Kabupaten Semarang. Keadilan prosedural termasuk dalam kategori adil. Rata-rata terendah ditunjukkan oleh indikator KP6, yaitu mengenai keterbatasan prosedur penggajian dan pemberian kompensasi lain untuk memberikan masukan dan koreksi. 4. Keefektifan pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan fraud pada guru SMA Negeri di Kabupaten Semarang. Keefektifan pengendalian internal termasuk dalam kategori sangat tinggi. Rata-rata terendah ditunjukkan oleh indikator KPI4, yaitu mengenai pencatatan seluruh informasi kegiatan belajar mengajar secara sistemik. 5. Perilaku tidak etis berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan fraud pada guru SMA Negeri di Kabupaten Semarang. Perilaku tidak etis termasuk dalam kategori sangat rendah. Rata-rata tertinggi ditunjukkan oleh indikator PTE4, yaitu mengenai ketidakpedulian terhadap kecurangan yang dilakukan oleh teman kerja. 6. Budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan fraud pada guru SMA Negeri di Kabupaten Semarang. Budaya organisasi termasuk dalam kategori tinggi. Rata-rata terendah ditunjukkan oleh indikator BO3, yaitu mengenai pengadaan seminar dan pelatihan etis mengenai standar tuntutan organisasi, yang menjelaskan praktik-praktik yang tidak diperbolehkan dan menangani dilema etika yang mungkin muncul. 7. Komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan fraud pada guru SMA Negeri di Kabupaten Semarang. Komitmen organisasi termasuk dalam kategori sangat tinggi. Rata-rata terendah ditunjukkan oleh indikator KO3, yaitu mengenai kesedian guru untuk menerima segala bentuk penugasan agar tetap bisa bekerja di sekolah tersebut.

5.1.4 Murid SMA Negeri di Kabupaten Semarang