organisasi berpengaruh negatif terhadap kecurangan pegawai dinas pendidikan, manajemen sekolah, guru, dan murid.
2.11.7 Pengaruh Budaya Etis Organisasi terhadap Kecenderungan
Kecurangan Fraud di Sektor Pendidikan
Budaya organisasi merujuk kepada suatu sistem pengertian bersama yang dipegang oleh anggota-anggota suatu organisasi yang
membedakan organisasi tersebut dari organisasi lainnya Robbin, 2002. Budaya organisasi merupakan nilai-nilai atau norma-norma yang
mengarahkan perilaku anggota organisasi dan akan menjadi dasar aturan berperilaku dalam organisasi Firma, 2007. Suatu bentuk kecurangan
didalam organisasi yang telah membudaya akan menjadi hal yang biasa untuk generasi selanjutnya. Dalam posisi tertentu pelaku menganggap
kecurangan yang dilakukan adalah hal yang biasa. Kecurangan telah terjadi secara turun-temurun sehingga pelaku tidak lagi berorientasi
kepada visi dan misi instansi melainkan kepada kepentingan pribadi maupun kelompok.
Peran budaya organisasi yang etis memberikan dampak yang etis pula terhadap anggotanya. Sikap dan perilaku manajemen akan
mempengaruhi sikap pegawai. Perilaku yang etis atasan menjadi teladan dalam pembentukan karakter bawahan. Pegawai dinas pendidikan,
manajemen sekolah, dan guru berada pada lingkup yang sama, yaitu kepegawaian. Proses terjadinya budaya organisasi bersumber dari perilaku
atasan. Budaya organisasi adalah tentang bagaimana cara memberikan contoh berperilaku, bersikap, dan berpenampilan yang sesuai dengan nilai-
nilai organisasi. Begitu pula dengan murid yang melihat perilaku etis guru, maka dengan sendirinya akan terjadi proses sosialisasi sekunder.
Budaya etis merujuk pada pembiasaan hal baik yang meregenerasi kepada anggotanya. Hal baik tersebut berada pada ranah progresif
organisasi. Upaya meningkatkan progres pada sebuah instansi adalah meminimalisir tindak kecurangan. Dengan memperkuat budaya organisasi
yang etis dapat menurunkan motivasi seseorang untuk berbuat kecurangan. Dengan demikian budaya organisasi berpengaruh negatif terhadap
kecenderungan kecurangan pegawai dinas pendidikan, manajemen sekolah, guru, dan murid.
2.12 Desain Penelitian