menunjukkan adanya peningkatan 1 Keterampilan guru pada siklus I sebesar 22 dengan persentase 61 berkategori baik, pada siklus II jumlah skor meningkat
menjadi sebesar 29 dengan persentase 80,5 berkategori sangat baik, dan terjadi peningkatan jumlah skor pada siklus III menjadi sebesar 34 dengan persentase
95 berkategori sangat baik, 2Aktivitas siswa pada pelaksanaan siklus I sebesar 13,85 dengan persentase 34,5 berkategori cukup, siklus II jumlah
rata-rata skor aktivitas siswa meningkat menjadi sebesar 20,07 dengan persentase 50,25 berkategori baik dan terjadi peningkatan jumlah rata-rata skor
pada siklus III menjadi sebesar 27,23 dengan persentase 68 berkategori baik, 3 hasil belajar siswa pada siklus I mendapatkan persentase ketuntasan
klasikal siswa sebesar 26,9 dengan kualifikasi tidak tuntas, kemudian meningkat pada siklus II yaitu menjadi 39,3 dengan kualifikasi tidak tuntas dan pada siklus
III meningkat lagi menjadi 86,9 dengan kualifikasi tuntas. Dari uraian latar belakang masalah tersebut, maka peneliti melakukan
penelitian tindakan kelas dengan judul ”Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pkn
Menggunakan Model Numbered Head Together NHT dengan Media Visual pada Siswa Kelas IV SD Negeri Pakintelan 03 Semarang”
1.2. RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
1.2.1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimanakah penerapan model pembelajaran
kooperatif Numbered Head Together NHT dengan media visual dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SD Negeri Pakintelan 03 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang?
Adapun rumusan masalah tersebut dapat dirinci sebagai berikut: 1.
Apakah penerapan model pembelajaran Numbered Head Together NHT dengan media visual dapat meningkatkan keterampilan guru dalam
pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SD Negeri Pakintelan 03? 2.
Apakah penerapan model pembelajaran Numbered Head Together NHT dengan media visual dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran
PKn pada siswa kelas IV SD Negeri Pakintelan 03? 3.
Apakah penerapan model pembelajaran Numbered Head Together NHT dengan media visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SD Negeri Pakintelan 03?
1.2.2. Pemecahan Masalah
Sesuai dengan perumusan masalah, maka untuk memecahkan masalah tersebut akan dilaksanakan penelitian yang berbentuk Penelitian Tindakan Kelas
PTK menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together NHT dengan media visual.
Menurut Russ Frank dalam Huda, 2012:138 Model Pembelajaran Numbered Head Together NHT adalah model pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk saling sharing ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. model ini dapat meningkatkan semangat kerjasama
antar siswa. Menurut Daryanto dalam Sudjana, 2010:7, media visual merupakan
semua alat peraga yang digunakan dalam proses belajar yang bisa dinikmati lewat panca indera mata. Media visual memegang peran yang penting dalam proses
belajar. 1.2.2.1. Langkah-langkah Numbered head Together NHT
Menurut Huda 2013:203 langkah-langkah model pembelajaran Numbered Head Together NHT adalah:
1. Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok.
2. Masing-masing siswa dalam kelompok diberi nomor.
3. Guru member tugaspertanyaan pada masing-masing kelompok untuk
mengerjakannya 4.
Setiap kelompok 5.
mulai berdiskusi untuk menemukan jawaban yang dianggap paling tepat dan memastikan semua anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut.
1.2.2.2 langkah-langkah penggunaan media visual. Menurut Sudjana 2010:07 langkah-langkah media visual adalah:
1. Mempersiapkan media visual sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Penyajian media visual.
3. Penerapan media visual
4. kelanjutan media visual
1.2.2.3 Langkah-Langkah Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Head Together NHT dengan Media Visual
1.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi yang dipelajari.
2. Siswa mengamati tayangan slide power point tentang materi yang dipelajari.
3. Guru membentuk kelompok siswa beranggotakan 4-5 siswa.
4. Masing-masing siswa diberi nomor kepala 1-5 di setiap kelompok.
5. Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada setiap kelompok.
6. Masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban dari pertanyaan guru.
7. Guru memanggil siswa yang memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap
kelompok. 8.
Siswa yang dipanggil, menjawab pertanyaan dari guru. 9.
Guru meluruskan jawaban dari siswa. 10.
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya materi yang belum dipahami. 11.
Guru menjawab pertanyaan siswa. 12.
Guru bersama siswa membuat kesimpulan.
1.3. TUJUAN PENELITIAN