c. Metode Dokumentasi
Menurut Arikunto
2006:158 didalam
melaksanakan metode
dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan
sebagainya. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa LKS, daftar
kelompok siswa dan daftar nilai siswa. Untuk memberikan gambaran secara konkrit mengenai kegiatan kelompok siswa dan menggambarkan suasana kelas
ketika aktivitas belajar berlangsung digunakan dokumentasi foto. Metode ini dilakukan untuk memperkuat data dari hasil observasi. Untuk
menunjukkan bukti konkret mengenai kegiatan siswa secara individu maupun kelompok dan menggambarkan suasana kelas selama proses pembelajaran
berlangsung, maka digunakan dokumen berupa LKK, daftar kelompok siswa dan dokumentasi foto atau video.
3.7. TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang digunakan adalah:
3.7.1. Kuantitatif
a. Mencari Nilai Rata-rata Mean
Unuk mencari nilai rata-rata mean ada dua cara yaitu: 1
Cara untuk data yang tidak dikelompokkan
Dengan:
M = nilai rata-rata
∑X = jumlah nilai yang diperoleh individu N
= banyaknya individu 2
Cara untuk data yang dikelompokkan
Dengan: M
=Mean Ḿ
=Mean duga I
=interval ∑fd =jumlah deviasi
N =jumlah individu
Sudjana, 2011:125 b.
Mencari Nilai Tengah Median 1
Median data tunggal Median untuk data tunggal, dapat dicari dengan pedoman sebagai
berikut. a
Jika jumlah data ganjil, mediannya adalah data yang berada paling tengah.
b Jika jumlah data genap, mediannya adalah hasil bagi jumlah dua data
yang berada di tengah. Pedoman tersebut dirumuskan sebagai berikut:
Untuk data ganjil n = ganjil
Untuk data genap n = genap Me = nilai yang ke ½n + 1
2 Median data berkelompok
Dengan: Me = median
B = batas bawah kelas median
n = jumlah frekuensi
Σfkm = jumlah frekuensi kelas-kelas sebelum kelas median i
= interval kelas fMe = frekuensi kelas median
Tjalla, 2007:2-12 c.
Mencari Nilai yang Sering Muncul Modus 1
Modus data tunggal Modus dari data tunggal adalah data yang frekuensinya terbanyak
2 Modus data berkelompok
Mo = mode L
= tepi bawah kelas modus d1
= selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya d2
= selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya
i = interval kelas
Tjalla, 2007:2-12 d.
Mencari Standar Deviasi 1
Mencari SD untuk data yang dikelompokkan menggunakan rumus:
√
2 Menghitung SD untuk data yang tidak dikelompokkan menggunakan
rumus:
√
Sudjana, 2011:127
4. Mentukan ketuntasan belajar
Kriteria ketuntasan Minimal mata pelajaran PKn di SD Negeri Pakintelan 03 adalah 66. Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan
belajar siswa SD Negeri pakintelan 03 yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.1. Kriteria Ketuntasan Minimal SD Negeri Pakintelan 03
Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
≥66 Tuntas
66 TidakTuntas
Menurut Uno 2011:190 berdasarkan konsep belajar tuntas, maka pembelajaran yang efektif adalah apabila setiap siswa sekurang-kurangnya
dapat menguasai 75 dari materi yang diajarkan. Sedangkan menurut Hamdani 2011:60 tingkat ketuntasan klasikal85 secara keseluruhan
objek penelitian. Penyajian data ketuntasan belajar diawali dengan pembuatan distribusi frekuensi.
Kriteria nilai yang digunakan ialah sangat baik, baik, dan cukup. Untuk menentukan interval dalam distribusi frekuensi ialah sebagai berikut.
1 Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 66.
2 Rentang nilai:
R = nilai tertinggi - nilai terendah = 100
– 66 = 34
3 Banyaknya kelas:
K=3, karena menggunakan 3 kriteria. i =
= = 11,3 dibulatkan menjadi 11
Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar
Skor Kategori
Kualifikasi
88-100 Sangat Baik
Tuntas 77-87
Baik Tuntas
66-76 Cukup
Tuntas
0-65 Kurang
Tidak Tuntas
4.7.2. Kualitatif