19. Guru memanggil siswa yang memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap
kelompok. 20.
Siswa yang dipanggil, menjawab pertanyaan dari guru. 21.
Guru meluruskan jawaban dari siswa. 22.
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya materi yang belum dipahami. 23.
Guru menjawab pertanyaan siswa. 24.
Guru bersama siswa membuat kesimpulan. Berdasarkan
langkah-langkah pembelajaran
tersebut, diharapkan
pembelajaran PKn di SD Negeri Pakintelan 03 Kota Semarang dapat meningkat, baik dari aspek keterampilan guru, aktivitas siswa, maupun hasil belajarnya
2.1.13. Teori Yang Mendasari Penelitian
Menurut Rifa’I dan Anni 2009:190 teori belajar adalah konsep-konsep dan prinsip-prinsip belajar yang bersifat teoritis dan teruji kebenarannya melalui
eksperimen. Sedangkan menurut Lapono, dkk 2008:3-34 menyebutkan terdapat empat jenis teori belajar yang dikemukakan oleh para ahli yakni teori belajar
behaviorisme, teori belajar kognitivisme, teori belajar konstruktivisme, dan teori belajar humanisme. Dalam penelitian ini didasari oleh teori belajar
konstruktivisme dengan penjelasan sebagai berikut: Konstruktivisme memandang belajar sebagai proses pembelajar secara
aktif mengkonstruksi atau membangun gagasan-gagasan atau konsep-konsep baru didasarkan atas pengetahuan yang telah dimiliki di masa lalu atau ada pada saat
itu. Dengan kata lain, ”belajar melibatkan konstruksi pengetahuan seseorang dari penga
lamannya sendiri oleh dirinya sendiri”. Tasker dalam Lapono, dkk, 2008:1-
28 mengemukakan tiga penekanan dalam teori konstruktivisme. Pertama, pengetahuan tidak diperoleh secara pasif, tetapi secara aktif oleh struktur kognitif
peserta didik. Kedua, fungsi kognisi bersifat adaptif dan membantu pengorganisasian melalui pengalaman nyata yang dimiliki anak.
Dalam upaya mengimplementasikan teori belajar konstruktivisme, Tytler dalam Lapono, 2008:1-29 mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan
rancangan pembelajaran, sebagai berikut: 1.
Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri
2. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berfikir tentang
pengalamannya sehingga menjadi lebih kreatif dan imajinatif 3.
Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mencoba gagasan baru 4.
Memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki peserta didik.
5. Mendorong peserta didik untuk memikirkan perubahan gagasan mereka
6. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Dalam penelitian ini siswa dapat aktif dalam kegiatan diskusi dengan kelompok serta berani mengemukakan gagasan serta tanggapan. Dari hal tersebut,
siswa akan memperoleh pengalaman berinteraksi sosial dan pemikirannya akan semakin berkembang.
2.1.14. Indikator Keterampilan Guru dan Aktivitas Siswa melalui model