kenaikan harga minyak mentah dunia terhadap proses integrasi pasar yang terjadi melalui metode vector autoregression VAR.
3.3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran terhadap integrasi pasar jagung dunia dengan pasar jagung dan pasar daging ayam ras domestik yang telah dijelaskan
pada sub bab sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang dirumuskan adalah: 1.
Terjadi integrasi antar pasar jagung dunia dengan pasar jagung dan daging ayam ras domestik.
2. Integrasi yang terjadi di pasar jagung dunia dengan pasar jagung dan daging
ayam ras domestik dipengaruhi oleh kebijakan tarif impor jagung di dalam negeri dan kenaikan harga minyak mentah dunia.
3.4. Metode Analisis
Analisis integrasi pasar dapat dianalisis melalui empat pendekatan, yaitu pendekatan metode korelasi antara harga yang bergerak secara bersamaan pada
pasar yang diuji, metode regresi sederhana, metode kointegrasi, dan metode Vector Autoregression
VAR. Ke-empat metode tersebut digunakan untuk menganalisis keterpaduan pasar dengan menggunakan harga komoditi dalam
bentuk time series sebagai input yang dianalisis. Pendekatan metode korelasi digunakan hanya untuk menganalisis
keterkaitan harga pada dua pasar yang berbeda. Kelema han dari metode ini yaitu hubungan harga antar lokasi diasumsikan dalam bentuk fungsi linier dengan sudut
kemiringan sama dengan satu. Adanya serial korelasi akan menyebabkan uji empiris integrasi pasar spasial terganggu karena tidak konsisten dan bias. Selain
itu pada metode korelasi terdapat juga masalah pada spurious correlation yang dapat menimbulkan kekeliruan dalam penarikan kesimpulan.
Pendekatan lainnya yang sering digunakan dalam menganalisis integrasi pasar adalah metode regresi sederhana. Metode ini menjelaskan bahwa harga di
suatu pasar merupakan fungsi dari harga pada pasar lainnya. Keunggulan yang terdapat pada metode ini yaitu dapat menunjukkan nilai keeratan hubungan antara
pasar yang terintegrasi. Namun, metode ini juga me miliki kelema han berupa tidak dapat memisahkan harga sebagai variabel dependen maupun variabel independen
karena model dalam metode ini mempunyai sifat inverse. Pendekatan metode kointegrasi yang dikembangkan oleh Engle dan
Granger 1987 juga dapat diguna kan untuk menganalisis integrasi pasar. Uji kointegrasi dapat membuktikan adanya keterkaitan harga pada jangka pendek dan
jangka panjang diantara pasar dalam suatu kawasan. Kelema han yang terdapat dalam metode kointegrasi yaitu metode ini tidak memiliki prosedur sistematis
untuk mengestimasi vektor kointegrasi berganda secara terpisah, selain itu tahapan estimasi dalam metode ini melalui dua tahap dimana apabila terjadi
pendugaan yang error pada tahap pertama akan berlanjut ke ta hap kedua. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan VAR
Vector Autoregression. Kelebihan metode VAR adalah mampu menjelaskan keterkaitanintegrasi antar pasar dan dapat menentukan besarnya pengaruh
diantara pasar yang diuji. Meskipun model ini belum banyak digunakan dalam menganalisis integrasi pasar, namun model ini dapat digunakan untuk data dari
berbagai rezim dan hasil yang tidak spurious. Model ini dapat juga menentukan
besarnya integrasi, arah transformasi harga, pasar yang jadi price taker atau price leader
maupun pasar yang terisolasi. Vector Autoregression Method
atau lebih dikenal sebagai VAR yang diciptakan oleh Sims 1980 merupakan salah satu pemecahan atas permasalahan-
permasalahan ekonomi melalui pendekatan non-struktural. Model VAR merupakan suatu sistem persamaan dimana setiap peubah sebagai fungsi linier
dari konstanta dan nilai lag lampau dari peubah itu sendiri serta nilai lag dari peubah lain dalam sistem. Peubah penjelas dalam VAR meliputi nilai lag dari
peubah tak bebas dependen yang ada dalam sistem persamaan. VAR dengan ordo p dan peubah n tak bebas pada waktu ke-t dapat
dimodelkan sebagai :
t 1
t-1 2
t-2 p
t-p t
Y = a + a y + a y + ... + a y + e
Dimana : Y
t
: vektor peubah tak bebas y
1.t
, y
2.t
, ..., y
n.t
yang berukuran n x 1 a
: vektor intersep berukuran n x 1 a
i
: matriks parameter berukuran n x m untuk setiap i = 1, 2, ..., p e
t
: vektor sisaan e
1.t
, e
2.t
, ..., e
n.t
yang berukuran n x 1 n
: jumlah baris pada matriks n x m m
: jumlah kolom pada matriks n x m atau dapat juga disusun dalam bentuk matriks sebagai berikut :
1t ot
1t 1t
11 12
13 14
2 t 0t
2t 2t
21 22
23 24
31 32
33 34
3t 0t
3t 3t
41 42
43 44
4 t 0t
4t 4t
Y a
y a
a a
a Y
a y
a a
a a
a a
a a
Y a
y a
a a
a Y
a y
ε ε
= +
+ ε
ε
Peubah y
k
k = 1, 2, ..., n memiliki persamaan parsial sebagai berikut :
1.t-2
k.t k0
k1 1.t-1
k2 2.t-1
kn n.t-1
k1 k2
2.t-2 kn
n.t-2 k1
1.t-p k2
2.t-p kn
n.t-p k.t
Y = a + a 1 y + a 1 y + ... + a 1 y + a 2 y + a 2 y + ...+ a 2 y + ... + a p y + a p y + ... + a p y + e
Dengan a
kj
L adalah unsur baris ke-k dan kolom ke-j dari matriks A
L
, dapat diartikan sebagai koefisien peubah ke-j pada persamaan parsial peubah ke-k,
dimana L = 1, 2, ..., p dan j = 1, 2, ..., n. Asumsi yang harus dipenuhi dalam metode VAR yaitu semua peubah tak
bebas harus bersifat stasioner mean, variance, dan covariance bersifat konstan dan semua sistem bersifat white noise yakni memiliki rataan nol, ragam konstan
dan saling bebas.
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder dalam bentuk data deret waktu time series dengan periode waktu 72 bulan yaitu
dari bulan Januari 2000 sampai dengan Desember 2005 .
Data yang dianalisis berupa data produksi, konsumsi dan harga nominal jagung dunia dan domestik,
produksi, konsumsi dan harga nominal daging ayam ras domestik, tarif impor jagung Indonesia, volume dan nilai ekspor-impor jagung dan daging ayam ras
Indonesia, volume dan nilai ekspor-impor jagung dunia, harga minyak mentah dunia serta data lainnya yang mendukung penelitian ini. Data tersebut diperoleh
dari berbagai instansilembaga pemerintah yang terkait dengan penelitian, diantaranya adalah Badan Pusat Statistik BPS, Badan Urusan Logistik Bulog,
Departemen Pertanian, Departemen Perdagangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Peternakan, Bank Indonesia, Departemen Energi dan
Sumberdaya Mineral serta instansi terkait lainnya. Harga jagung yang digunakan diperoleh dari BPS dan Bulog, harga daging
ayam ras diperoleh dari Departemen Perdagangan, dan harga minyak mentah dunia diperoleh dari Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral. Data harga
jagung domestik yang digunakan adalah rataan harga jagung tingkat produsen di dua propinsi sentra produksi jagung yaitu Jawa Timur dan Jawa Tengah. Harga
jagung dunia yang digunakan adalah harga jagung di pasar US Golf Port, Amerika Serikat sebagai negara pengekspor jagung terbesar di dunia sekaligus sebagai