Nilai t
hitung
dibandingkan dengan t
tabel
: Apabila t
hitung
t
tabel
maka keputusannya adalah menolak hipotesis nol. Apabila t
hitung
t
tabel
maka keputusannya adalah menerima hipotesis nol. Keeratan hubungan antara panjang dan berat ikan ditunjukkan dengan
koefisien korelasi r yang diperoleh. Nilai r mendekati satu menunjukkan hubungan yang sangat erat antara kedua peubah tersebut, akan tetapi apabila r
mendekati nol, maka hubungan keduanya sangat lemah atau hampir tidak ada Walpole, 1992.
3. Faktor kondisi
Faktor kondisi K dianalisis berdasarkan pada panjang dan berat ikan contoh. Bila nilai b
≠ 3 analisis faktor kondisi menggunakan rumus : K =
b
aL W
Keterangan : K
= Faktor kondisi relatif setiap ikan W
= Berat ikan gram L
= Panjang total ikan mm a, b
= konstanta Untuk b = 3 maka rumus untuk analisisnya adalah :
K =
3 5
10 L
W
4. Indeks kepenuhan lambung Index of Stomach Content
Indeks isi lambung dianalisa dengan membandingkan berat total ikan dengan berat isi lambung. Nilai yang diperoleh dinyatakan dalam persen. Indeks
isi lambung ikan contoh dapat diketahui dengan menggunakan rumus perhitungan menurut Spantura dan Gophen 1982 dalam Sulistiono 1998 sebagai berikut :
ISC = 100
x BW
SCW Keterangan:
SCW = Berat isi lambung gram BW
= Berat tubuh gram
5. Indeks bagian terbesar Index of Preponderance
Evaluasi jenis makanan dengan indeks bagian terbesar merupakan gabungan dari dua metode yaitu metode frekuensi dan metode volumetrik. Metode
frekuensi kejadian dilakukan dengan cara mencatat jumlah ikan yang ususnya kosong, mencatat keberadaan organisme pada masing-masing ikan yang ususnya
berisi. Metode volumetrik dilakukan dengan cara mengukur volume isi alat pencernaan tiap individu. Kemudian keringkan dengan menggunakan kertas
saring atau tisu. Memisahkan masing-masing organisme yang sejenis dan ukur volumenya dengan dikeringkan terlebih dahulu. Jenis makanan yang tidak dapat
ditentukan dimasukkan ke dalam kelompok makanan yang tidak teridentifikasi. Volume organisme sejenis dibandingkan dengan volume total isi pencernaan
makanan dan dinyatakan dalam persen. Volume total keseluruhan jenis makanan adalah 100 . Metode ini dikembangkan oleh Natarajan dan Jhingram 1961
dalam Effendie 1979 dengan rumus sebagai berikut: IP =
100
1
x Oi
x Vi
Oi x
Vi
n i
Keterangan: IP = Indeks bagian terbesar Index of preponderance
Vi = Persentase volume makanan jenis ke-i Oi = Persentase frekuensi kejadian makanan ke-i
n = Jumlah organisme makanan
6. Luas relung makanan