Demografi Kondisi Perekonomian Keragaan Umum Kabupaten Lamongan .1 Kondisi Geografis

70 atas 100 meter di atas permukaan air laut. Wilayah Kabupaten Lamongan, 72,5 lahannya datar tingkat kemiringan 0-2, sebagian kecil wilayahnya sangat curam, atau kurang dari 1 0,16 tingkat kemirimgan lahan 40. Tata guna tanah di Kabupaten Lamongan : sawah 44.08 Hektar, sawah tidak resmi 8.168,56 Hektar, sawah tadah hujan 25.407,80 Hektar, Tegalan 32.844,33 Hektar, pemukiman 12.418,89 Hektar, Tambak 3.497,72 Hektar, kawasan hutan 32.224,00 Hektar, kebun Campuran 212,00 Hektar, Rawa 1.340,00 Hektar, Tanah tandus kritis 889,00 Hektar Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, 2008.

5.2.2 Demografi

Data Survey Sensus Ekonomi Nasional susenas Propinsi Jawa Timur Tahun 2005, jumlah penduduk Kabupaten Lamongan tahun 2005 : 1.261,972 jiwa, terdiri dari 646.830 jiwa 51,26 perempuan dan 615.142 jiwa 48,74 laki-laki. Jumlah penduduk Kabupaten Lamongan berdasarkan kelompok usia 0- 14 tahun sebanyak 321.704 jiwa, usia 15-64 tahun sebanyak 843.132 jiwa, usia 65 ke atas sebanyak 97.136 jiwa. Banyaknya pencari kerja tamatan SD yang terdaftar : 55 orang, tamatan SMP : 216 orang, tamatan SMU sederajat : 5.371 orang, tamatan Diploma IIIIII : 2.125 orang, tamatan sarjana : 3.419 orang. Pemenuhan lowongan kerja menurut sektor listrik-gas-air 186 orang, bangunan 242 orang, perdagangan 417 orang Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, 2008.

5.2.3 Kondisi Perekonomian

Berdasarkan kondisi sumber daya alam yang ada, potensi unggulan daerah Kabupaten Lamongan di sektor pertanian khususnya. Besarnya volume perdagangan di Kabupaten Lamongan khususnya komoditi pertanian, pertambangan dan penggalian dan industri hasil produk lamongan merupakan suatu potensi unggulan daerah yang perlu didukung sistem pemasaran yang efisien dan dukungan sarana prasarana yang baik. Kabupaten Lamongan mempunyai letak strategis diantara pusat-pusat pertumbuhan di Jawa Timur merupakan potensi yang besar untuk dioptimalkan dalam rangka pengembangan wilayah. Model pembangunan ekonomi daerah pendekatan kutub pertumbuhan, menciptakan pusat pertumbuhan khususnya di wilayah pantura dengan pihak 71 investor merupakan strategi yang telah dikembangkan selama beberapa tahun. Diharapkan pusat-pusat pertumbuhan tersebut menjadi mesin pertumbuhan perekonomian Kabupaten Lamongan secara keseluruhan tanpa mengesampingkan pengembangan wilayah lainnya. Perkembangan pencapaian kemajuan perekonomian daerah dapat dilihat dari nilai pertumbuhan perekonomian yang dicapai setiap tahunnya. Pertumbuhan ekonomi selama Lima tahun terakhir menunjukkan pola kecenderungan yang semakin meningkat, meskipun pencapaian pertumbuhan ekonomi tersebut disadari masih dibawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan Nasional. Peranan sektor primer menunjukkan kecenderungan samakin menurun, sektor tersier menunjukkan kecenderungan meningkat.

5.2.4 Potensi Perikanan