48
4.3.3 Analisis Disparitas Pembangunan Wilayah Pesisir
Untuk menganalisis perkembangan wilayah pesisir digunakan analisis Shift Share yaitu suatu teknik analisis perkembangan wilayah atas dasar potensi
sumberdaya alam natural capital. Sedangkan untuk menganalisis herarki wilayah pesisir indikator sosial digunakan analisis komponen utama dan
menganalisis herarki wilayah pesisir indikator man-made capital digunakan analisis Skalogram Budiharsono, 2006.
1 Analisis Shift Share Perkembangan Wilayah Pesisir Ketiga komponen pertumbuhan regional, komponen pertumbuhan
proporsional, dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah secara matematik dapat dinyatakan sebagai berikut jika dalam Kabupaten terdapat m daerah
kecamatan j = 1, 2, 3,..., m dan n sektor ekonomi i =1,2,3, ..., n maka perubahan tersebut diatas dapat dinyatakan sebagai berikut Budiharsono, 2006 :
▲Y
ij
= PR
ij
+ PP
ij
+ PPW
ij
Atau secara rinci dapat dinyatakan sebagai berkut : Y’
ij
– Y
ij
= ▲Y
ij
= Y
ij
Ra-1 + Y
ij
Ri-Ra + Y
ij
ri-Ri
Dimana : ▲Y
ij
= perubahan dalam kesempatan kerjaproduksi sektor i pada wilayah ke j Y
ij
= produksitenaga kerja sektor i pada wilayah ke j pada tahun dasar analisis Y’
ij
= produksitenaga kerja sektor i pada wilayah ke j pada tahun akhir analisis = Produk domestik regional bruto PDRB atau tenaga kerja sektor i
pada tahun dasar analisis = Produk domestik regional bruto PDRB atau tenaga kerja sektor
i pada tahun akhir analisis = Produk domestik regional bruto PDRB atau tenaga kerja
pada tahun dasar analisis = Produk domestik regional bruto PDRB atau tenaga kerja
pada tahun akhir analisis
49 Dimana :
r
i
= Y’
ij
Y
ij
R
i
= Y’
i.
Y
i.
R
a
= Y’
..
Y
..
ri-1 = persentase perubahan PDRB tenaga kerja pada sektor i kec ke j R
a
-1 = PR
ij
= persentase perubahan PDRB tenaga kerja yang disebabkan komponen pertumbuhan regional.
R
i
-R
a
= PP
ij
= persentase perubahan PDRB tenaga kerja yang disebabkan komponen pertumbuhan poporsional
r
i
-R
i
= PPW
ij
= persentase perubahan PDRB tenaga kerja yang disebabkan komponen pertumbuhan pangsa wilayah
Kriteria pengambilan keputusan : Jika PP
ij
0, menunjukkan bahwa sektor i pada wilayah ke j pertumbuhannya bersifat lambat.
Jika PP
ij
0, menunjukkan bahwa sektor i pada wilayah ke j pertumbuhannya bersifat cepat.
Jika PPWij 0 wilayah ke j tidak mempunyai comparatif advantage untuk sektor ke i jika dibandingkan dengan wilayah lainnya.
Jika PPWij 0 wilayah ke j mempunyai comparatif advantage untuk sektor ke i jika dibandingkan dengan wilayah lainnya.
PB
ij
= PP
ij
+ PPW
ij
PB
.j
= PP
.j
+ PPW
.j
Dimana : PBij
= pergeseran bersih sektor i pada wilayah j PB.j
= pergeseran bersih wilayah j Kriteria pengambilan keputusan :
Jika PBij 0, pertumbuhan sektor i pada wilayah j termasuk bersifat lambat Jika PBij
≥ 0, pertumbuhan sektor i pada wilayah j termasuk bersifat progresif Jika PB.j 0, pertumbuhan wilayah tersebut termasuk bersifat lambat
Jika PB.j ≥ 0, pertumbuhan wilayah tersebut termasuk bersifat progresif
50 2 Analisis Komponen Utama Principal Components Analysis Perkembangan
Wilayah Metode seleksi variabel seperti ini dilakukan dengan teknik Analisis
Komponen Utama PCA: Principal Components Analysis Tanaka, Tarumi dan Wakimoto, 1984. Perangkat lunak yang digunakan adalah STATISTICA for
Windows StatSoft, 2001. Analisis dilakukan terhadap variabel yang telah dibakukan. Nilai baku suatu variabel didefinisikan sebagai simpangan nilai
variabel tersebut dari rataannya dibagi dengan simpangan bakunya. Secara matematis definisi ini dapat ditulis sebagai berikut:
Dimana : y
t
: nilai variabel baku ke-j untuk sampel ke-
x
t
j :
nilai variabel ke-j untuk sampel ke-i x,
: rataan nilai variabel ke-j antar sampel i—\...n
S
x
Sedangkan penentuan herarki wilayah berdasarkan potensi man-made capital pada dasarnya adalah membuat tingkatan berdasarkan fasilitas pelayanan
infrastruktur yang ada, yang selanjutnya digunakan metode skalogram. Metode ini dapat digunakan untuk menentukan pemukiman atau wilayah dan kelembagaan
: simpangan baku variabel ke-j
n :
banyaknya sampel pengukuran variabel key Kriteria pengambilan keputusan :
Rendah skor ≤ - 0,5
Sedang - 0,5 ≤ skor ≤ 0,5
Tinggi skor 0,5
3 Analisis Skalogram Perkembangan Wilayah Pesisir
51 atau fasilitas pelayanan, dengan data yang diperlukan meliputi jumlah penduduk,
jenis dan jumlah fasilitas pelayanan untuk masing-masing wilayah kecamatan Budiharsono, 2006. Tahapan metode skalogram adalah:
1. kecamatan disusun urutannya berdasarkan jumlah penduduk; 2. kecamatan diurutkan berdasakan jumlah jenis fasilitas pelayanan yang
ada pada setiap kecamatan; 3. fasilitas-fasilitas tersebut diurutkan berdasarkan jumlah wilayah
kecamatan yang memiliki jenis fasilitas tersebut; 4. jenis fasilitas diurutkan berdasarkan jumlah total unit fasilitas;
5. peringkat kecamatan diurutkan berdasarkan jumlah total fasilitas dimiliki oleh masing-masing kecamatan.
4.3.4 Analisis Kontribusi-Keterkaitan dan Struktur Perekonomian Wilayah