Analisis Keterkaitan-Sebaran Kebelakang-Kedepan Tenaga Kerja

142 0.1515 2.1197 0.0109 0.4867 0.1517 2.1198 0.0578 2.1343 0.1433 1.1785 0.7899 1.8634 0.1567 1.1415 0.1521 0.3725 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 BL BS FL FS BL BS FL FS BL BS FL FS BL BS FL FS 2004 2007 2004 2007 P e n d ap at a n Tahun UTARA SELATAN Gambar 57. Keterkaitan-Penyebaran Kebelakang Kedepan Pendapatan Tahun 2004-2007

6.4.3.3 Analisis Keterkaitan-Sebaran Kebelakang-Kedepan Tenaga Kerja

Tahun 2004 di Utara, sektor perikanan laut mempunyai keterkaitan kebelakang tenaga kerja 0,0506, jika terjadi peningkatan permintaan akhir satu satuan maka sektor perikanan laut memerlukan input tenaga kerja dari sektor lainnya termasuk dari sektor perikanan laut sendiri 0,0506 satuan. Keterkaitan kedepannya 0,0061. Tahun 2007, keterkaitan kebelakangnya 0,6596. Keterkaitan kedepannya 0,0061. Sebaran tenaga kerja kebelakang sektor perikanan laut tahun 2004 sebesar 1,6230 jika terjadi peningkatan permintaan akhir sebesar satu satuan maka sektor perikanan laut meningkatkan tenaga kerja sektor perekonomian lainnya 1,6230 satuan. sebaran kedepannya 0,4539. Tahun 2007, sebaran kebelakang sektor perikanan laut 1,5209 dan sebaran kedepannya 0,4539. Di Selatan tahun 2004, sektor perikanan laut mempunyai keterkaitan kebelakang tenaga kerja 0,2042. Keterkaitan kedepannya 0,0709. Tahun 2007, keterkaitan 143 kebelakang 0,2218 dan keterkaitan kedepannya 0,0709. Tahun 2004, sebaran kebelakang sektor perikanan laut 1,6835 sebaran kedepannya 0,3459. Tahun 2007, sebaran kebelakang 1,6872 dan sebaran kedepannya 0,3459. Tabel 35. Keterkaitan-Penyebaran Kebelakang dan Kedepan Tenaga Kerja Wilayah Pesisir Utara Selatan No Wilayah dan Sektor Tahun 2004 Tahun 2007 BL BS FL FS BL BS FL FS Pesisir Utara 1. Perikanan Laut 0.0506 1.6230 0.0061 0.4539 0.6596 1.5209 0.0061 0.4539 Pesisir Selatan 1. Perikanan Laut 0.2042 1.6835 0.0709 0.3459 0.2218 1.6872 0.0709 0.3459 Sumber : Tabel IO diolah th 2009. Keterkaitan kebelakang tenaga kerja wilayah pesisir Utara tahun 2004 lebih kecil dari Selatan. Tahun 2007, keterkaitan kebelakang pendapatan wilayah pesisir Utara mengalami kenaikan meskipun kecil. 0.0506 1.623 0.0061 0.4539 0.6596 1.5209 0.0061 0.4539 0.2042 1.6835 0.0709 0.3459 0.2218 1.6872 0.0709 0.3459 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 BL BS FL FS BL BS FL FS BL BS FL FS BL BS FL FS 2004 2007 2004 2007 T e n ag a K e rja Tahun UTARA SELATAN Gambar 58. Keterkaitan dan Penyebaran Kebelakang Tenaga Kerja Tahun 2004-2007 144 144

6.5 Pembahasan

Tujuan untuk mengidentifikasi disparitas pemanfaatan sumberdaya perikanan wilayah pesisir Utara dan Selatan Jawa Timur diantaranya dapat dilihat melalui tren nilai CPUE per alat tangkap baik di wilayah pesisir Utara maupun di Selatan selama tahun pengamatan 2001 sampai dengan 2007. Tren nilai CPUE per alat tangkap di wilayah pesisir Utara selama tahun pengamatan 2001 sampai dengan 2007 cenderung menurun. Tren nilai CPUE per alat tangkap di wilayah pesisir Selatan selama tahun pengamatan 2001 sampai dengan 2007 cenderung meningkat kecuali alat tangkap pukat pantai yang cenderung menurun meskipun tingkat penurunannya relatif kecil. Disparitas pemanfaatan sumberdaya perikanan di wilayah pesisir Utara dan Selatan Jawa Timur juga terlihat pada hasil analisis potensi ekonomi sumberdaya perikanan yang tersaji pada Tabel 36 dibawah ini Lampiran 1-29 : Tabel 36. Potensi Ekonomi Sumberdaya Perikanan di Wilayah Pesisir Utara Dan Selatan Propinsi Jawa Timur No Potensi Ekonomi Sumberdaya Perikanan Laut Pesisir Utara 2004 2007 Pesisir Selatan 2004 2007 1. PDRB juta 1 610 437 3 333 024 806 202 1 308 177 2. Rasio antar dua variabel a. Rasio Sektor Perikanan laut-Pertanian b. Rasio Sektor Perikanan Luat-Perik Lainnya c. Rasio Sektor Perikanan Laut-Industri d. Rasio Sektor Perikanan Laut-Jasa 0,0365 0,2230 0,2535 0,1635 0,0355 0,2060 0,2390 0,1565 0,0456 21,2783 0,2210 0,0840 0,0466 21,9190 0,2206 0,0873 3. Pangsa Sektor Perikanan Laut 1,5265 1,4395 1,6060 1,6263 4. Pangsa Lokal sektor Perikanan Laut 50,0000 50,0000 33,3333 33,3333 5. Indeks Spesialisasi Wilayah Pesisir 0,0135 0,0190 0,0120 0,0120 6. Indeks Lokalisasi Sektor Perikanan Laut 0,8940 0,8770 0,7410 0,7410 7. Kuota Lokasi Sektor Perikanan Laut 9,5405 8,0975 3,8656 3,8646 8. Laju Pertumbuhan Lokal Sektor Perikanan laut 15,1855 6,3260 4,2273 3,6156 9. Dayasaing Lokal sektor Perikanan Laut 16,4280 -1,9180 0,6230 0,4660 PDRB wilayah pesisir Utara dari sektor perikanan laut tahun 2004 sebesar Rp. 1 610 437 juta dan tahun 2007 sebesar Rp. 3 333 024 juta. Wilayah pesisir Selatan tahun 2004 sebesar Rp. 806 202 juta dan tahun 2007 sebesar Rp. 1 308 177 juta. Besarnya PDRB menunjukkan besarnya nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan kedua wilayah pesisir dalam satu satuan waktu tertentu. Dari Tabel 36 terlihat rasio sektor perikanan laut dengan sektor lainnya hampir seluruhnya berada di bawah nilai 1, yang menandakan sektor perikanan laut relatif sangat kecil terhadap sektor lainnya baik di pesisir Utara maupun di Selatan