2.2. KAJIAN EMPIRIS
Kualitas pembelajaran IPA di kelas IV SDN Mangunsari Semarang dikaji dan ditingkatkan kualitasnya melalui penerapan model Jigsaw dengan media
Flipchart. Berikut adalah beberapa penelitian yang relevan dengan yang dilaksanakan peneliti antara lain:
Berger 2015 dalam penelitian yang berjudul “Impact of Expert Teaching
Quality on Novice Academic Performance in the Jigsaw Cooperative Learning Method
”. Di dalam International Journal of Science Education tersebut
dikatakan “…, regression analysis revealed that academic performance of novice
students increases with the quality of expert students instruction.” Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dari analisis mengenai model Jigsaw terbukti dapat
meningkatkan prestasi akademik siswa dengan menjalankan instruksi sebagai kelompok ahli.
Adams 2013 dalam penelitiannya yang berjudul “Using Jigsaw Technique As A Effective Way Of Promoting Co-operative Learning Among
Primary Six Pupils In Fijai ”. Di dalam International Journal tersebut dikatakan:
“The study revealed that jigsaw is a very useful technique. Through the use of the technique, pupils naturally developed the interest of working with
their colleagues and through that they learnt from each other and hence learnt better. They also cultivated good attitudes from each other
.” Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa jigsaw adalah
teknik yang sangat berguna. Melalui penggunaan teknik Jigsaw, murid secara alami mengembangkan minat bekerja dengan rekan-rekan mereka dan melalui
teknik jigsaw mereka dapat mempelajari materi dari satu sama lain dan karenanya para murid dapat belajar lebih baik. Mereka juga dibudidayakan untuk bersikap
baik dengan satu sama lain. Tran 2012 dalam penelitiannya yang berjudul “The Effects of Jigsaw
Learning on Students Attitudes in a Vietnamese Higher Education Classroom ”. Di
dalam International Journal tersebut dikatakan : “…the results indicate that in general students in the experimental group
appreciated most working with others and getting help, discussing and sharing information and teaching others, and they enjoyed the jigsaw
context. The qualitative findings of this study enrich understanding of how and why jigsaw learning contributed to the Vietnamese students higher
academic achievement and knowledge retention
”. Berdasarkan penelitian menunjukan hasil bahwa siswa dalam kelompok
eksperimen menghargai kerja sama dengan orang lain, membahas dan berbagi informasi dan mengajarkan pada orang lain , dan mereka menikmati pembelajaran
Jigsaw. Temuan kualitatif penelitian ini memperkaya pemahaman tentang bagaimana dan mengapa pembelajaran Jigsaw memberikan kontribusi terhadap
prestasi dan pengetahuan akademik retensi siswa Vietnam. Rukmia Vol.4 No.1 Tahun 2014 dalam Jurnal Kreatif Tadulako yang
berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Pembelajaran IPA Materi Pesawat Sederhana di
Kelas V SDN No.1 Balukang II” hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tindakan siklus I diperoleh nilai rata-rata hasil belajar sebesar 62,42, ketuntasan
klasikal 46,43, serta hasil observasi guru dan siswa dengan kategori baik. Pada tindakan siklus II diperoleh nilai rata-rata hasil belajar sebesar 91,71, ketuntasan
klasikal 100, serta hasil observasi guru dan siswa dengan kategori sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SDN No.1 Balukang II.
Potimbang Vol.4 No.12 Tahun 2015 dalam Jurnal Kreatif Tadulako yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Terhadap Gerak
Benda Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Kelas IV SD Inpres 2 Slametharjo ”.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada materi Gaya terhadap Gerak Benda melalui
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Peningkatan dalam penelitian ini cukup berarti yakni dari rata-rata hasil belajar sebesar 67 pada siklus I naik
menjadi 73 pada siklus II. Ketuntasan hasil belajar secara klasikal juga meningkat. Ketuntasan hasil belajar secara klasikal juga meningkat dari 57,14
pada siklus I menjadi 82,86 pada siklus II atau mengalami peningkatan sebesar 25,72. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Prasetyo 2013 dalam Jurnal Universitas Negeri Sebelas Maret yang
berjudul berjudul “Penggunaan Media Flip Chart Dalam Peningkatan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada
tindakan siklus I persentase keterlaksanaan pembelajaran yang oleh guru sebesar 75, meningkat pada siklus II sebesar 87,5, dan semakin meningkat pada siklus
III menjadi 95. Presentase keterlaksanaan pembelajaran oleh siswa pada siklus I sebesar 75, meningkat pada siklus II sebesar 80, dan semakin mengingkat
pada siklus III menjadi 92,5. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I hanya sebesar 39,03, meningkat pada siklus II sebesar 65,85 , dan semakin
meningkat pada siklus III yaitu sebesar 75,61. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Flipchart yang dapat meningkatkan pembelajaran IPA
Ismanto 2013 dalam Jurnal Universitas Negeri Sebelas Maret yang berjudul
“Penggunaan Media Flip Chart dalam Peningkatan Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. Hasil penelitian kegiatan guru pada siklus I
menunjukkan perolehan rata-rata mencapai 70,24. Pada siklus II hasil pengamatan mengalami peningkatan sebesar 16 yaitu mencapai 85,71. Pada
kegiatan siswa pada siklus I perolehan rata-rata mencapai 70,63. Pada siklus II hasil pengamatan mengalami peningkatan sebesar 16 yaitu mencapai 86,90.
Pada siklus I persentase ketuntasan belajar mencapai 89,47 dengan rerata nilai 79, dan meningkat lagi pada siklus II yaitu persentase ketuntasan mencapai
91,23 dengan rerata nilai 82. Dengan demikian dapat disimpulkan dengan menggunakan media Flipchart dapat meningkatkan pembelajaran IPA.
Pratiwi 2013 dalam Jurnal Universitas Negeri Surabaya dengan judul “Penerapan Media Papan Balik Flipchart pada Pembelajaran Tematik Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar” dalam penelitian ini
terjadi peningkatan presentase klasikal ketuntasan hasil belajar dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I presentase klasikal ketuntasan hasil belajar sebesar 70.73
dengan jumlah siswa yang nilainya tuntas sebanyak 29 dari 41 siswa.Sedangkan pada siklus II presentase klasikal ketuntasan hasil belajar sebesar 90.24 dengan
jumlah siswa yang nilainya tuntas sebanyak 37 dari 41 siswa. Hal tersebut berarti terjadi peningkatan sebesar 19.51 dari siklus I ke siklus II. Pada siklus II
presentase klasikal siswa sudah mencapai indikator yang telah ditetapkan. Hasil penelitian membuktikan bahwa media Flipchart dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
Penelitian tentang model Jigsaw dan media Flipchart di atas dijadikan landasan dan pendukung dalam penelitian ini sehingga dapat menambah khasanah
pengembangan pengetahuan mengenai penelitian pembelajaran IPA. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui model Jigsaw dengan media
Flipchart dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
63
2.3 KERANGKA BERFIKIR