63
2.3 KERANGKA BERFIKIR
Kualitas Pembelajaran IPA rendah, disebabkan :
Guru : 1.
Guru menggunakan model dan media pembelajaran yang kurang bervariasi 2.
Pembelajaran masih terpusat pada guru 3.
Guru kurang memaksimalkan kegiatan siswa untuk belajar secara kooperatif berkelompok 4.
Guru jarang memberi kesempatan pada siswa untuk mengkomunikasikan hasil diskusi secara bertanggungjawab
5. Guru kurang memotivasi siswa
Siswa : 1.
Siswa kurang aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran 2.
Siswa kurang berani mengemukakan pendapatnya sehingga keterampilan berkomunikasi siswa kurang
3. Siswa kurang bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru
4. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran, kurang memperhatikan, dan cepat
merasa bosan. Hasil belajar:
Hasil belajar siswa rendah, sebanyak 67,5 siswa belum mencapai KKM yaitu 68
PELAKSANAAN TINDAKAN
KONDISI AWAL
Pelaksanaan pembelajaran melalui model Jigsaw dengan media Flipchart :
1. Guru mempersiapkan media pembelajaran berupa Flipchart
2. Guru melakukan apersepsi
3. Guru menyampaikan kompetensi atau tujuan pembelajaran
4. Siswa mengamati media Flipchart
5. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa menggunakan media Flipchart
6. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media Flipchart
7. Siswa dikelompokkan dengan anggota ± 4 orang kelompok asal
8. Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok
9. Tiap anggota dalam kelompok asal diberi sub bab atau tugas yang berbeda-beda
10. Anggota dari kelompok asal yang berbeda dengan penugasan yang sama membentuk kelompok baru kelompok ahli
11. Guru membimbing kelompok ahli untuk melakukan diskusi 12. Setelah selesai berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kepada
semua anggota kelompok tentang hasil diskusi yang mereka kuasai 13. Masing-masing perwakilan kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi
14. Guru bersama siswa merefleksi dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari 15. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu
KONDISI AKHIR
Kualitas pembelajaran IPA meningkat ditandai dengan :
1. Keterampilan guru dalam pembelajaran IPA meningkat 2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA meningkat
3. Hasil belajar siswa meningkat, dengan ketuntasan belajar klasikal sekurang-kurangnya 80 dan ketuntasan individual
≥ 68
Gambar 2.2. Skema Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir di atas menunjukan bahwa pada kondisi awal, pembelajaran IPA belum mencapai hasil yang optimal. Hal ini disebabkan oleh
faktor guru dan siswa. Guru menggunakan model dan media pembelajaran yang kurang bervariasi. Pembelajaran masih terpusat pada guru. Guru kurang
memaksimalkan kegiatan siswa untuk belajar secara kooperatif. Selain itu guru kurang
memotivasi siswa,
sehingga siswa
kurang antusias,
kurang memperhatikan, dan cepat merasa bosan. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran
,siswa kurang berani mengemukakan pendapatnya sehingga keterampilan berkomunikasi kurang, saat berdiskusi kelompok hanya beberapa siswa yang aktif
mengerjakan sementara yang lainnya ribut sendiri sehingga siswa kurang bertanggung jawab terhadap tugas kelompoknya. Hal itu menyebabkan materi
yang disampaikan sulit dipahami oleh siswa dan menyebabkan hasil belajar siswa rendah.
Kondisi seperti ini membuat peneliti bersama kolaborator melakukan tindakan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan model Jigsaw dengan
media Flipchart. Dalam model Jigsaw ini dapat meningkatkan keaktifan siswa. Siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan
mengolah informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung jawab terhadap keberhasilan
kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari serta dapat menyampaikan informasinya kepada kelompok lain. Agar lebih menarik peneliti
memadukan model pembelajaran Jigsaw dengan menggunakan media Flipchart
yang diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa dalam pembelajaran.
Dengan menerapkan model Jigsaw dengan media Flipchart dapat memberikan peningkatan pada keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil
belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas IV SD Mangunsari Semarang.
2.4 . HIPOTESIS TINDAKAN