efektif dan membawa hasil yang berarti dan mendalam. Semakin kongkrit maka pengalaman yang diperoleh semakin banyak.
Tujuan pembelajaran IPA yang dikehendaki dalam KTSP IPA SD akan dapat dicapai dengan pembelajaran IPA yang disesuaikan hakikat IPA,
menerapkan keterampilan proses IPA, berlandaskan teori konstruktivisme, sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa, serta menggunakan media
pembelajaran. Untuk mendukung proses pembelajaran IPA, pada penelitian ini menggunakan media pembelajaran berupa Flipchart.
2.1.6. Pendekatan Scientific
Menurut Sani 2014:50 pendekatan scientific erat kaitanya dengan metode scientific yang pada umumnya melibatkan kegiatan pengamatan atau observasi
yang dibutuhkan untuk perumusan hipotesis atau mengumpulkan data. Pendekatan scientific memiliki komponen proses pembelajaran antara lain: 1 mengamati; 2
menanya; 3 mencobamengumpulkan informasi; 4 menalarasosiasi; 5 membentuk jejaring melakukan komunikasi Dyer dkk dalam Sani, 2014:53.
Berikut ini dijabarkan masing-masing aktivitas yang dilakukan dalam pembelajaran scientific.
1. Melakukan Pengamatan atau Observasi
Observasi adalah menggunakan panca indera untuk memperoleh informasi. Pengamatan dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Pengamatan kualitatif mengandalkan panca indera dan hasilnya dideskripsikan secara naratif. Sementara itu, pengamatan kuantitatif untuk melihat karakteristik
benda pada umumnya menggunakan alat ukur karena dideskripsikan menggunakan angka.
2. Mengajukan pertanyaan
Siswa perlu dilatih untuk merumuskan pernyataan terkait dengan topik yang akan dipelajari. Aktivitas belajar ini sangat penting untuk meningkatkan
keigintahuan curiosity dalam diri siswa dan mengembangkan kemampuan mereka untuk belajar sepanjang hayat. Guru perlu mengajukan pernyataan dalam
upaya memotivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan. 3.
Melakukan EksperimenPercobaan atau Memperoleh Informasi Belajar dengan menggunakan pendekatan ilmiah akan melibatkan siswa
dalam melakukan aktivitas menyelidiki fenomena dalam upaya menjawab suatu permasalahan. Guru juga dapat menugaskan siswa untuk mengumpulkan data atau
informasi dari berbagai sumber. Guru perlu mengarahkan siswa dalam merencanakan aktivitas, melaksanakan aktivitas, dan melaporkan aktivitas yang
telah dilakukan. 4.
MengasosiasikanMenalar Kemampuan mengelola informasi melalui penalaran dan berpikir rasional
merupakan kompetensi penting yang harus dimiliki oleh siswa. Informasi yang diperoleh dari pengamatan atau percobaan yang dilakukan harus diproses untuk
menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi, dan mengambil berbagai kesimpulan dari pola
yang ditemukan. 5.
Membangun atau Mengembangkan Jaringan dan Berkomunikasi
Kemampuan untuk membangun jaringan dan berkomunikasi perlu dimiliki oleh siswa karena kompetensi tersebut sama pentingnya dengan pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman. Bekerja sama dalam sebuah kelompok merupakan salah satu cara membentuk kemampuan siswa untuk dapat membangun jaringan
dan berkomunikasi. Setiap siswa perlu diberi kesempatan untuk berbicara dengan orang lain, menjalin persahabatan yang potensial, mengenal orang yang dapat
memberi nasihat atau informasi, dan dikenal orang lain. Melalui pendekatan scientific, siswa diajak untuk membangun
pengetahuannya sendiri. Selain itu, siswa berusaha menjawab rasa ingin tahunya melalui aktivitas-aktivitas yang dilakukan saat pembelajaran. Berdasarkan hal
tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pendekatan scientific adalah suatu pendekatan yang berusaha untuk meningkatkan aktivitas siswa sehingga belajar
menjadi lebih bermakna.
2.1.7. Model Pembelajaran Jigsaw