Hakikat Belajar KAJIAN TEORI

13

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. KAJIAN TEORI

2.1.1. Hakikat Belajar

2.1.1.1. Pengertian Belajar Dalam kehidupannya individu selalu melaksanakan kegiatan belajar. Rifa’i dan Anni 2011:82 menyatakan bahwa belajar merupakan proses penting perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, bahkan persepsi seseorang. Slameto 2010:2 mengemukakan belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sependapat dengan Rusman 2011:134 mendefinisikan belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan. Belajar bukan hanya sekedar menghapal, melainkan suatu proses mental yang terjadi dalam diri seseorang . Menurut Hamalik 2013:27 belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Hamalik juga menegaskan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya. Pendapat para ahli tentang belajar telah diuraikan, jadi peneliti dapat menyimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku seseorang yang memegang peranan penting dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, bahkan persepsi seseorang sebagai hasil pengalamannya berinteraksi dengan lingkungannya. 2.1.1.2. Prinsip-prinsip Belajar Prinsip belajar dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda oleh setiap siswa secara individual. Slameto 2010: 27-28 membagi prinsip belajar ke dalam 4 hal, yaitu : 1. Berdasarkan prasarat yang diperlukan untuk belajar a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan intruksional; b. belajar harus dapat menimbulkan reinsforcement dan motifasi pada siswa untuk mencapai tujuan intruksional; c. belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif; d. belajar perlu ada interaksi antara siswa dengan lingkungannya. 2. Sesuai hakikat belajar a. Belajar itu kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya; b. belajar adalah proses organisasi adaptasi, eksplorasi, dan diskoferi; c. belajar adalah proses kontinguitas hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain sehingga mendapatkan pengrtian yang diharapkan. 3. Sesuai materi atau bahan yang dipelajari a. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya; b. belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertenu sesuai dengan tujuan intruksional yang dicapainya. 4. Syarat keberhasilan belajar a. Belajar memerlukan saran yang cukup sehingga siswa dapat belajar dengan tenang; b. repetisi dalam proses belajar perlu berulangan berkali-kali agar pengertian atau keterampilan atau sikap itu mendalam pada siswa. Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa prisip-prinsip belajar dipengaruhi oleh empat hal yaitu berdasarkan prasarat yang diperlukan untuk belajar, sesuai hakikat belajar, sesuai materi atau bahan yang dipelajari, dan syarat keberhasilan belajar. 2.1.1.3.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Proses belajar seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Hamiyah dan Jauhar 2014:101 mengemukakan bahwa terdapat 2 faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu faktor intern dan ekstern. 1. Faktor intern dialami dan dihayati oleh siswa terdiri dari sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan ajar, menyimpan pemerolehan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi, rasa percaya diri siswa, intelegensi dan keberhasilan belajar,serta cita-cita siswa. 2. Faktor intern didorong oleh lingkungan siswa terdiri dari guru sebagai pembina belajar siswa, prasarana dan sarana pembelajaran, kebijakan penilaian, lingkungan sosial siswa di sekolah, serta kurikulum sekolah. Sependapat dengan Slameto 2010:54 faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan atas dua kategori, yaitu: 1. Faktor intern faktor yang berasal dari dalam, yaitu: a. Faktor jasmaniah, meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh b. Faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan c. Faktor kelelahan, meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani 2. Faktor ekstern faktor yang berasal dari luar, yaitu: a. Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah dan keadaan ekonomi keluarga b. Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa, relasi siswa dengan siswa, metode belajar. c. Faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul. Sesuai uraian faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar dapat disimpulkan bahwa belajar dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor intern yang ada dalam diri individu saat belajar dan faktor ekstern faktor yang ada diluar individu. Oleh karena itu belajar yang berhasil mengharuskan peserta didik dalam belajar memiliki kemampuan belajar dengan berusaha menyesuaikan diri secara baik dengan memilih lingkungan yang baik.

2.1.2. Hakikat Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS V SDN MANGUNSARI KOTA SEMARANG

2 16 244

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 SEMARANG

3 21 265

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TREFFINGER BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IV SDN MANGUNSARI KOTA SEMARANG

4 63 491

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 5 331

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PBL DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 12 274

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN MANGUNSARI SEMARANG

0 27 302

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN TAMBAKAJI 02 SEMARANG

26 122 280

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN MANGUNSARI SEMARANG

0 23 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 4 332

PENINGAKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL THINK TALK WRITE (TTW) DENGAN MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SDN MANGUNSARI KOTA SEMARANG

3 43 225