Gambar 4.1 Titik Pengukuran temperatur pada peralatan pengering. Pada penulisan ini distribusi temperatur pada daerah yang akan di kaji merupakan
daerah saling mempengaruhi antar daerah tesebut yaitu: 1.
Distribusi temperatur pada saluran pengarah 2.
Distribusi temperatur pada ruang pengering 3.
Distribuísi temperatur pada corobong.
4.1 Pengaruh Pengarah Awal Terhadap Distribusi Temperatur
Pengaruh pengarah awal yang berlubang dan tidak berlubang ádalah sangatlah nyata terutama pada saluran pemanas dan ruang pengering.
4.1.1 Pengaruh pengarah awal terhadap distribusi temperatur pada saluran pengarah
Pengaruh pengarah awal terhadap distribusi temperatur pada saluran pengarah diperlihatkan pada gambar 4.2 dan gambar 4.3. Gambar 4.2 menjelaskan pengaruh
pengarah awal tidak berlubang terhadap pola distribusi temperatur pada saluran pengarah dan gambar 4.3 menjelaskan pengaruh pengarah awal berlubang terhadap
pola distribusi temperatur pada saluran pengarah. Dengan pengarah awal tidak berlubang distribusi temperatur di saluran
pengarah tidak teratur. Ketidak teraturan distribusi temperatur ini terjadi dikarenakan pola aliran gas panas didalam saluran yang kecepatan dan temperatur selalu berubah
disetiap titik pengukuran. Karena seluruh massa gas panas hasil pembakaran bahan bakar menuju ke ruang pengering melalui saluran pengarah yang berakibatkan
Universitas Sumatera Utara
Distribusi Temperatur Pada Saluran Pengarah dengan Cerobong 15, Pengarah Awal berlubang
dan Temperatur referensi 85 C
20 40
60 80
15 30
45 60
75 90
105 120 135 150 165 180
Waktu pengukuran menit Tem
per a
tur pengukur
a n
C
Titik 1 Titik 4
Titik 6
turbulensi aliran yang tinggi. Turbulensi aliran yang tinggi ini selain disebabkan kecepatan aliran tinggi di dalam saluran juga oleh gangguan aliran oleh sudut
pengarah aliran ke ruang pengeuaing dan sudut corobong gas panas keluar. Hal ini terlihat sangat jelas pada titik 1 pada Gambar 4.2, dimana belum tercapainya
kestabilan temperatua sehingga pada selang waktu 30 s.d 75 menit terjadi penurunan temperatur.
Distribusi Temperatur Pada Saluran Pengarah dengan Cerobong 15, Pengarah Awal tidak
berlubang dan Temperatur referensi 85 C
62 64
66 68
70 72
74 76
15 30
45 60
75 90
105 120 135 150 165 180
Waktu Pengukuran menit Tem
per at
u r
Peng ukur
an C
Titik 1 Titik 4
Titik 6
Gambar 4.2. Distribusi temperatur pada saluran pengarah dengan cerobong bersudut atap 15
o
dan pengarah awal tidak berlubang.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Pengaruh pengarah awal berlubang terhadap distribusi temperatur pada saluran pengarah dengan cerobong bersudut atap 15
o
. Sedangkan dengan pengarah awal belubang aliran di saluran pemanas lebih
laminar sehingga distribusi temperatur sangat teraturdan hampir mendekati seragam pada semua titik, hal ini dapat terjadi karena sebahagian besar massa gas panas hasil
pembakaran bahan bakar naik menuju ke pengering melewati lubang-lubang pengarah awal yang dipengaruhi oleh gaya apung. Sehingga massa aliran melalui
saluran pemanas sudah sedikit dan menyebabkan aliran menjadi laminar. Karena massa gas panas yang mengalir melalui saluran pengarah kecil dari pada peralatan
dengan pengarah awal tidak berlubang dan panas yang di bawa oleh gas panas juga sedikit, maka bedat temperatur antara titik 1 dan titik 6 juga tidak begitu besar di
bandingkan dengan yang terjadi pada saluran dengan pengarah awal tidak berlubang.
4.1.2 Pengaruh pengarah awal terhadap distribusi temperatur pada ruang pengering