Saran KESIMPULAN DAN SARAN

11. Proses pengasapanpengeringan terhadap pisang uwak pisang monyet dengan menggunakan cerobong sudut 15 o , pengarah awal tidak berlubang dan bahan bakar serbuk gergaji, membutuhkan waktu pemanasan12 jam, dapat menerunkan kadar air pisang sekitar 10 , disampig rasa pisang sale yang manis, aromanya harum serta warnanya bagus. 12. Dari pengujian, diketahui bahwa distribusi temperatur di dalam ruang pengering dapat diasumsikan cukup seragam, maka pengasapanpengeringan terhadap pisang uwak tidak perlu pembalikan seperti pada pengeringan dengan tidak menggunakan pengarah awal dan saluran pemanas.

5.2 Saran

Pengarah awal tak berlubang cocok dipakai untuk pengeringan karena gas panas yang berasap tidak terlampau banyak menyentuh objek pisang yang dikeringkan. Pengarah awal berlubang cocok dipakai untuk pengasapan karena gas panas yang berasap lebih banyak menyentuh objek pisang yang dikeringkan, kecuali dengan bahan bakar serbuk kayu gergaji dimana gas asapnya telalalu banyak butiran debu sehingga banyak melengket di objek pengeringan, maka sebaiknya dipakai pengarah awal tidak berlubang. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA [1]. Syuhada, A., 1992a, Solar heater dengan absorber pasir dan kawat kasa yang dipasang sejajar dengan laluan aliran udara , Fakultas Teknik Unsyiah. [2]. Syuhada, A., 1993, Performance of a Direct Type Solar Copra Dyer, prosiding Seminar Hasil Penelitian SDPF, HEDS-DIKTI-JICA, 29 juni-1 Juli 1993. [3]. Syuhada, A., 2000b, Peralatan Penyeragam Temperatur untuk Lemari Pengering Dengan Menggunakan Bahan Bakar Briket Batu Bara , Lab. Teknik Konversi Energi, Teknik Mesin Unsyiah. [4]. Syuhada, 2000c, Saluran Udara Panas untuk Lemari Pengering dengan Menggunakan Bahan Bakar Gas, Lab. Teknik Konversi Energi, Teknik Mesin Unsyiah. [5]. Syuhada, 2002, Sistem Pengering Ikan dengan Menggunakan Bahan Bakar Gas sebagai Energi Pengering, Lab. Teknik Konversi Energi, Teknik Mesin Unsyiah. [6]. Syuhada, A., 2000a, Heat Mass Transfer Characteristics in Rectangular Serpentine Channels with a Sharp Turn , Nagoya University. [7]. Syuhada, 2001, Sistem dan Peralatan Pengering Kayu dengan Menggunakan Bahan Bakar Ampas Serbuk Kayu, Lab. Teknik Konversi Energi, Teknik Mesin Unsyiah. [8]. Hirota, M., Fujita, H., Syuhada, A., Araki, S., Yosida, T. and Tanaka, T., 1998, Heat Mass Transfer Characteristics in Two-Pass Smooth Channels with a Sharp 180-Degree Turn, Int. J. of Heat and Mass Transfeer , vol. 42.pp.3757- 3770 . [9]. Hirota, M., Fujita, H., Syuhada, A., Yanagida, M., and Kajita, A., 1999a, Heat Mass for Sharp 180-Degree Turning Flow in Rectangular Channels with Inclined Paetition Wall, Proc. Of the 5 th ASMEJSME Joint Thermal Engineering Cocf. San Diego, AJTE99-6453 in CD-ROM [10]. Hirota, M., Fujita, H., Syuhada, A., Araki, S., Yanagida,M., and Tanaka, T., 1999b, Heat Mass Transfer Characteristics in Serpentine Flow-Passage with a Sharp Turn, Influence of Entrance Configuration, Proc. Compact Heat Exchangers and Enhancement Technology for Proces Industrie s, Banff, pp. 159-166. Universitas Sumatera Utara [11]. Kreith Frank, 1991, Prinsip-prinsip Perpindahan Panas, terjemahan Arko Prijono, Penerbit Erlangga. [12]. Mills, A. F. 1995, Heat and Mass Transfer, Richard D. Irwin, INC, Chicago. [13]. Bejan, A., 1994, Convection Heat Transfer, John Wiley Sons, Inc. [14]. Tanda, G. 1997, Natural Convection Heat Transfer in Vertical Channels with and without Transverse Square Ribs , Int. Journal of Heat and Mass Transfer, Vol. 40, No. 9, pp. 2173-2185 , Pergamon-Elsevier, Oxford, U.K. [15]. Holman, J.P. 1997, Perpindahan Kalor, Penerbit Erlangga, Jakarta. [16]. Kastoer A Raldi, Perpindahan Kalor Konveksi, Laboratorium Perpindahan Kalor Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Jakarta, 1998. [17]. Frank. P. Incopera David P. Dewitt, Intrudution to heat Transfer. [18]. Winarno, F. G., 1993, Pengantar Teknologi Bahan, PT. Gramedia, Jakarta. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Data dan Grafik Pengukuran Temperatur pada Peralatan Pengering 1. Data dan Grafik Pengukuran Temperatur dengan Menggunakan Pengarah Awal Tidak Berlubang 1.1 Untuk Cerobong bersudut atap 15 o Tabel 1 Data Pengukuran Temperatur pada Saluran Pengarah dengan Pengarah Awal tidak Berlubang dan Cerobong bersudut atap 15 o . Saluran Pengarah Waktu Pengukuran menit Temperatur dinding luar 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 T w180 T1 72 68 67 67 67 72 72 72 71 72 72 72 37 T2 71 71 68 68 68 70 71 71 71 70 71 70 T3 73 71 70 68 70 70 71 71 70 71 70 71 T4 72 73 73 74 74 75 75 75 74 74 75 75 38 T5 72 73 74 74 75 76 76 76 76 76 76 76 T6 69 74 75 71 73 70 71 71 70 71 70 70 37 Tempe ratu r Pengu ku ran C T7 77 76 70 71 73 73 73 73 73 73 73 73 Grafik Distrbusi Temperatur Vs Waktu pemanasan pada Saluran Pengarah 60 65 70 75 80 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 Waktu m enit T emp er at u r C Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4 Titik 5 Titik 6 Titik 7 Gambar 1. Grafik Distrbusi Temperatur Vs Waktu pemanasan pada Saluran Pengarah dengan Pengarah Awal tidak Berlubang dan Cerobong bersudut atap 15 o . Universitas Sumatera Utara Tabel 2 Data Pengukuran Temperatur pada Ruang Pengering Tepi dengan Pengarah Awal tidak Berlubang dan Cerobong bersudut atap 15 o Ruang Pengering Tepi 5 Cm dari Saluran Pengarah Waktu Pengukuran menit Temperatur dinding luar kaca 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 T w180 T1 58 66 64 71 73 78 80 82 82 82 82 82 42 T2 62 70 69 74 80 81 82 83 83 83 83 83 T3 78 70 75 77 82 82 83 83 82 83 83 83 T4 70 70 75 78 82 84 84 84 84 84 84 84 42 T5 75 72 79 84 82 84 85 85 85 85 85 85 T6 76 71 80 81 81 85 85 85 85 85 85 85 41 Tempe ratu r Pengu ku ran C T7 76 72 80 81 87 85 85 85 85 85 85 85 Grafik Distrbusi Temperatur Vs Waktu pemanasan pada Ruang pengering Tepi 20 40 60 80 100 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 Waktu m enit T e m p er at u r C Rak 1 Rak 2 Rak 3 Rak 4 Rak 5 Rak 6 Rak 7 Gambar 2. Grafik Distrbusi Temperatur Vs Waktu pemanasan pada Ruang Pengering Tepi dengan Pengarah Awal tidak Berlubang dan Cerobong bersudut atap 15 o Universitas Sumatera Utara Tabel 3 Data Pengukuran Temperatur pada Ruang Pengering Tengah dengan Pengarah Awal tidak Berlubang dan Cerobong bersudut atap 15 o Ruang Pengering Tengah 25 Cm dari Saluran Pengarah Waktu Pengukuran menit Temperatur dinding luar kaca 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 T w180 T1 62 66 69 71 77 77 82 82 83 83 83 83 42 T2 60 72 73 80 82 82 82 82 82 82 83 83 T3 65 69 74 77 82 82 83 83 83 83 83 83 T4 65 70 76 78 82 84 84 84 84 84 84 84 42 T5 66 70 78 80 82 84 83 83 83 83 83 83 T6 67 70 78 78 81 83 84 84 84 84 84 84 41 Tempe ratu r Pengu ku ran C T7 65 70 77 78 80 82 83 83 83 83 84 83 Grafik Distrbusi Temperatur Vs Waktu pemanasan pada Ruang pengering Tengah 20 40 60 80 100 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 Waktu menit T e m p er atu r C Rak 1 Rak 2 Rak 3 Rak 4 Rak 5 Rak 6 Rak 7 Gambar 3. Grafik Distrbusi Temperatur Vs Waktu pemanasan pada Ruang Pengering Tengah dengan Pengarah Awal tidak Berlubang dan Cerobong bersudut atap 15 o Universitas Sumatera Utara Tabel 4 Data Pengukuran Temperatur pada Cerobong dengan Pengarah Awal tidak Berlubang dan Cerobong bersudut atap 15 o Cerobong Waktu Pengukuran menit Temperatur dinding luar 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 T w180 T1 74 79 83 86 87 90 95 95 94 95 94 94 40 T2 75 79 82 84 85 90 91 91 90 91 91 91 T3 69 72 73 75 76 80 81 81 80 81 81 81 41 T4 74 79 81 83 84 89 90 90 89 90 89 89 40 T5 65 79 74 75 77 83 85 85 84 85 84 84 Tempe ratu r Pengu ku ran C T6 58 63 61 61 64 70 74 74 73 74 84 74 41 Grafik Distrbusi Temperatur Vs Waktu pemanasan pada Cerobong 20 40 60 80 100 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 Waktu m enit T em p er at u r C Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4 Titik 5 Titik 6 Gambar 4. Grafik Distrbusi Temperatur Vs Waktu pemanasan pada Cerobong dengan Pengarah Awal tidak Berlubang dan Cerobong bersudut atap 15 o Universitas Sumatera Utara

1.2 Untuk Cerobong bersudut atap 25