cerobong ini juga menentukan besarnya beda temperatur antara titik yang berbeda letaknya secara vertikal di dalam saluran pemanas, di ruang pengering maupun di
dalam cerobong gas panas sisa.
4.2.1 Pengaruh sudut cerobong terhadap distribusi temperatur pada saluran pengarahpemanas
Gambar 4.8 memperlihatkan distribusi temperatur titik 4 di dalam saluran pengarahpemanas dengan pengarah awal tidak berlubang dan sudut atap cerobong
buang gas panas yang berbeda. Sedangkan Gambar 4.9 memperlihatkan distribusi temperatur titik 4 di dalam saluran pengarahpemanas dengan pengarah awal
berlubang dan sudut atap cerobong buang gas panas yang berbeda.
Gambar 4.8. Pengaruh sudut cerobong terhadap distribusi temperatur pada saluran pengarah pemanas dengan pengarah awal tidak berlubang.
Ditribusi Temperatur pada Titik 4 di Saluran Pengarah dengan Pengarah Awal tidak berlubang dan Temperatur
referensi 85 C.
65 70
75 80
85 90
15 45
75 105
135 165
Waktu pengukuran menit Temper
atur pengukur an
C
Cerobong 15 Cerobong 25
Cerobong 35
Universitas Sumatera Utara
Dis tribus i Te m pe ratur pada Titik 4 di Saluran Pe ngarah de ngan Pe ngarah Aw al Be rlubang dan Te m pe ratur
re fe re ns i 85 C
20 40
60 80
100
15 45
75 10
5 13
5 16
5
Wak tu pe nguk uran m e nit Te
m p
e ra
tur pe nguk
ura n
C
Cerobong 15 Cerobong 25
Cerobong 35
Gambar 4.9. Pengaruh sudut cerobong terhadap distribusi temperatur pada saluran pengarah pemanas dengan pengarah awal berlubang.
Dengan pengarah awal tidak berlubang distribusi temperatur di dalam saluran pengarahpemanas pada sudut atap 15
o
agak teratur dan pola aliran laminar. Akan tetapi berbeda dengan sudut atap 25
o
dan 35
o
dimana distribusi temperatur tidak teratur dan pola aliranpun agak turbulensi. Sedangkan dengan pengarah awal
berlubang distribusi temperatur di dalam saluran pengarahpemanas pada sudut atap 15
o
, 25
o
dan 35
o
agak teratur dan pola aliran laminar.
4.2.2 Pengaruh sudut cerobong terhadap distribusi temperatur pada ruang pengering
Sudut atap cerobong gas buang sangat menentukan pola aliran dan distribusi temperatur di dalam ruang pengering. Disamping mempengaruhi pola aliran gas
panas, besarnya sudut atap cerobong ini juga menentukan besarnya beda temperatur antara titik yang berbeda letaknya secara vertikal di ruang pengering.
Universitas Sumatera Utara
Pengaruh Sudut Cerobong Terhadap distribusi temperatur pada posisi pengukuran 5 cm dari dinding pemanas
Gambar 4.10 menunjukkan distribusi temperatur pada ruang pengering de- ngan pengarah awal tidak berlubang di posisi pengukuran 5 cm dari dinding pemanas
dengan variasi sudut atap cerobong. Gambar 4.11 menunjukkan distribusi temperatur pada ruang pengering dengan pengarah awal berlubang di posisi pengukuran 5 cm
dari dinding pemanas dengan variasi sudut atap cerobong.
Dis tribus i Te m pe ratur pada Rak 4 di Ruang Pe nge ring Te pi 5 cm dari Saluran Pe ngarah de ngan Pe ngarah
Aw al tidak be rlubang dan Te m pe rtur re fe re ns i 85 C.
20 40
60 80
100
15 45
75 105
135 165
Wak tu Pe nguk uran m e nit Te
m p
e ra
tur P e
nguk ura
n C
Cerobong 15 Cerobong 25
Cerobong 35
Gambar 4.10
Pengaruh sudut cerobong terhadap distribusi temperatur pada ruang pengering di posisi 5 cm dari dinding saluran pengarah dan dan pengarah awal tidak
berlubang.
Universitas Sumatera Utara
Distribusi Temperatur pada Rak 4 di Ruang Pengering Tepi 5 cm dari Saluran Pengarah dengan Pengarah
Awal berlubang dan Temperatur referenci 85 C
20 40
60 80
100
15 45
75 105
135 16
5
Waktu Pengukuran m e nit Te
m p
e ra
tur P
e ng
uk ur
a n
C
Cerobong 15 Cerobong 25
Cerobong 35
Gambar 4.11
Pengaruh sudut cerobong dan pengarah awal tidak berlubang terhadap distribusi temperatur pada ruang pengering di posisi 5 cm dari dinding saluran
pengarah.
Dengan pengarah awal tidak berlubang seperti ditunjukkan gambar 4.10, bahwa pada awal pemanasan distribusi temperatur agak berbeda diantara besaran sudut atap, akan
tetapi setelah pemanasan mencapai 100 menit distribusi temperatur pada ketiga variasi besaran sudut cenderung menuju sama. Kecenderungan kesamaan distribusi
Universitas Sumatera Utara
temperatur ini setelah sekian lama pemanasan karena pemanasan ini telah mencapai keadaan stedi. Dengan demikian sebelum keadaan stedi pengaruh besaran sudut atap
cerobong mempengaruhi distribusi temperatur diruang pengering pada titik ukur 5 cm dari dinding pemanas. Sedangkan dengan pengarah awal berlubang seperti
ditunjukkan gambar 4.11, bahwa pada awal pemanasan distribusi temperatur agak berbeda diantara besaran sudut atap, akan tetapi setelah pemanasan mencapai 55
menit distribusi temperatur pada ketiga variasi besaran sudut cenderung menuju sama. Dengan demikian sebelum keadaan stedi pengaruh besaran sudut atap cerobong
dan pengarah awal berlubang juga mempengaruhi distribusi temperatur diruang pengering pada titik ukur 5 cm dari dinding pemanas.
Pengaruh Sudut Cerobong Terhadap distribusi temperatur pada posisi pengukuran 25 cm dari dinding pemanas
Gambar 4.12 memperlihatkan distribusi temperatur pada rak 4 yang jarak ukur 25 cm dari dinding saluran pemanas untuk ketiga sudut cerobong. Beda
temperatur di ketiga tipe cerobong lebih kecil dari posisi pengukuran 5 cm dari dinding saluran pemanas, ini terjadi karena gerakan gas panas di posisi ini lebih stabil
akibat posisi pengukuran jauh dari lubang masuk pada dinding saluran pemanas dan keseragaman temperatur dari ketiga cerobong juga lebih cepat yaitu 75 menit dari
awal pemanasan. Sedangkan Gambar 4.13 menunjukkan distribusi temperatur pada ruang pengering dengan pengarah awal berlubang di posisi pengukuran 25 cm dari
dinding pemanas dengan variasi sudut atap cerobong.
Universitas Sumatera Utara
Dis tribusi Tem pe ratur pada Rak 4 di Ruang Penge ring Te ngah 25 cm dari Saluran Pengarah de ngan
Pe ngarah Aw al tidak berlubang dan te m peratur refe re ns i 85 C.
20 40
60 80
100
15 45
75 10
5 13
5 16
5
Waktu pengukuran m enit T
e m
p er
at u
r
pe nguk
ur a
n C
Cerobong 15 Cerobong 25
Cerobong 35
Gambar 4.12
Pengaruh sudut cerobong terhadap distribusi temperatur pada ruang pengering di posisi 25 cm dari dinding saluran pengarah dan dan pengarah awal tidak
berlubang.
Distribus i Te m peratur pada Rak 4 di Ruang Penge ring Te ngah 25 cm dari Saluran Pe ngarah de ngan Pe ngarah
Aw al Be rlubang dan Te m pe ratur re fe re ns i 85 C
20 40
60 80
100
15 45
75 105
135 16
5
Wak tu pe nguk uran m e nit Te
m pe
ra tu
r p e
ng uk
ura n
C
Cerobong 15 Cerobong 25
Cerobong 35
Gambar 4.13
Pengaruh sudut cerobong dan pengarah awal tidak berlubang terhadap distribusi temperatur pada ruang pengering di posisi 25 cm dari dinding saluran
pengarah.
Dengan pengarah awal berlubang pada awal pemanasan beda temperatur di ketiga tipe cerobong hampir sama dengan yang terjadi pada pengarah awal tidak berlubang
dan sampai akhir pemanasan masih terjadinya beda temperatur antara cerobong
Universitas Sumatera Utara
15
o
dan cerobong 25o dan 35
o
, ini menunjukkan disamping sudut cerobong, pengarah awal berlubang juga mempengaruhi distribusi tempertur di ruang pengering.
4.2.3 Pengaruh sudut cerobong terhadap distribusi temperatur pada cerobong