Karakteristik perpindahan panas pada saluran pengarah

Berdasarkan temperatur yang telah didapatkan pada titik-titk pengukuran, maka dengan menggunakan rumus-rumus yang telah dibahas pada bab 2, dihitung karakteristik perpindahan panas local yang tejadi pada peralatan pengeringpengasapan bersudut atap cerobong 15 o dan temperatur referensi 85 o disepanjang ketingian karakteristik bahagian-bahagian tersebut atau dalam arah y, hasilnya ditabelkan dan dibuat dalam bentuk grafik, selanjutnya grafik hasil dikaji daerah yang saling mempengaruhi antar daerah tersebut.

4.4.1 Karakteristik perpindahan panas pada saluran pengarah

Pada Titik Pengukuran 1; Jarak vertikal, y = 0.84 m dan horizoltal, x = 0.025 m Panjang karakteristik, L = 0,9 m Temperatur fluida, T ∞ = 72 o C Temperatur dinding, Tw = 37 o C Temperatur film, T f = 2 37 72 + + 273.15 = 327.65 o C Sifat-sifat fisik udara pada T f : k = 0.028336 Wm. o C 2 v g β = 1.008E+00 m 3 o C Pr = 0.7019 Maka angka Grashof, Universitas Sumatera Utara Gry = 2 3 . . v y g ΔΤ β = 8.751E+0772-37.0,84 3 = 2572913864 Angka Rayleigh. Ray = Gry.Pr = 2572913864 x 0.7019 = 1.806E+09 Angka Nusselt, Nu 12 = 0,825 + 27 8 ] 16 9 Pr 492 , 1 [ 6 1 . 387 , + Ra Nu 12 = 0,825 + 27 8 ] 16 9 7019 . 492 , 1 [ 6 1 09 806 . 1 387 , + + E x Nu = 147.295 Koeffisien perpidahan panas konveksi, h c = y k Nu . = 84 . 028336 . 295 . 147 x = 4.968724 Wattm 2 . o Universitas Sumatera Utara Besarnya perpindahan panas konveksi, Q = h c . A. ΔT = 4.968724 x 0.84 x 0.025 x 72-37 = 3.652 Watt Dengan cara yang sama seperti perhitungan di atas dapat dihitung juga untuk Titik Pengukuran 4; Jarak vertikal, y = 0.54 m, jarak horizoltal, x = 0.025 m, Temperatur fluida, T ∞ = 75 o C, Temperatur dinding, Tw = 38 o C dan untuk Titik Pengukuran 6; Jarak vertikal, y = 0.34 m dan horizoltal, x = 0.025 m, Temperatur fluida, T ∞ = 70 o C, Temperatur dinding, Tw = 37 o C Hasil perhitungan karakteristik perpindahan panas yang terjadi pada saluran pengarah dengan posisi pengukuran x = 2,5 cm dari dinding saluran pengarah dalam arah vertikal y, dapat dilihat pada Tabel 4.1 Tabel 4.1 Karakteristik Perpindahan Panas pada Saluran pengarah L y x T ∞ Tw hc Q m m m ˚C ˚C Grl Ral Nu Wm 2 . o C Watt 0.9 0.34 0.025 70 37 995803878 699190747 109.8736 9.132455 2.5617 0.9 0.54 0.025 75 38 1700425021 1192809042 129.5147 6.832491 3.4128 0.9 0.84 0.025 72 37 2572913864 1805971980 147.2949 4.968724 3.652 Gambar 4.23 menunjukkan Distribusi Grashof number dan Rayleigh number disepanjang ketinggian saluran pengarah. Dari grafik gambar 4.23, dapat dilihat bahwa angka Grashof naik mendekati berbanding lurus dengan naiknya ketinggian saluran pengarah. Ketidak linearan ini dipengaruhi oleh beda temperatur yang Universitas Sumatera Utara berbeda di ketinggian saluran 0,54 m. Dari grafik gambar 4.23, juga dapat dilihat bahwa aliran yang terjadi disepanjang ketinggian saluran pengarah adalah dimulai dengan aliran transisi di dasar saluran dan berubah kealiran turbulen. naiknya ketinggian saluran pengarah atau naiknya angka Grashof akan menaikkan angka Rayleigh Rayleigh number. Angka Rayleigh yang merupakan fungsi Grl dan Pr naik mendekati berbanding lurus dengan meningkatnya tinggi saluran pengarah. Gambar 4.24 menunjukkan Distribusi Nusselt number dan koeffisien perpindahan panas disepanjang ketinggian saluran pengarah. Dari grafik gambar 4.24, dapat dilihat bahwa naiknya ketinggian ruang dapur meningkatnya kenaikan angka Nusselt Nusselt number. Angka Nusselt yang merupakan indikator besarnya laju perpindahan panas konveksi bebas, naik dengan naiknya ketinggian karakteristik saluran pengarah. Distribusi Grashof number dan Rayleigh number disepanjang ketinggian Saluran Pengarah 500000000 1000000000 1500000000 2000000000 2500000000 3000000000 0.34 0.54 0.84 Tinggi saluran pengarah m G ra sh o f d an R ayl ei g h num be r Grashof number Rayleigh number Gambar 4.23 Distribusi Grashof number dan Rayleigh number disepajang ketinggian saluran pengarah. Universitas Sumatera Utara Distribusi Nuselt number dan koeffisien perpindahan panas disepanjang ketinggian saluran pengarah 50 100 150 200 0.34 0.54 0.84 Tinggi karakteristik saluran pengarah m N us e lt num be r d a n ko effi si e n pe rpi nda ha n pa n a s Nuselt number Koeffisien perpindahan panas Gambar 4.24 Distribusi Nusselt number dan koeffisien perpindahan panas disepajang ketinggian saluran pengarah. Dari grafik gambar 4.24, juga dapat dilihat bahwa meningkatnya ketinggian saluran pengarah akan terjadi penurunan besarnya angka koeffisien perpindahan panas konveksi disepanjang ketinggian saluran pengarah. Koeffisien perpindahan panas konveksi yang merupakan indikator besarnya laju perpindahan panas konveksi bebas menurun secara linear yang menyebabkan perpindahan panas yang terjadi juga menurun. 4.4.2 Karakteristik perpindahan panas pada ruang pengering Analisa Perpindahan Panas pada Ruang Pengering bagian tepi Pada Titik Pengukuran 1; Jarak vertikal, y = 0.85 m dan horizoltal, x = 0.05 m Panjang karakterristik, L = 0,9 m Temperatur fluida, T ∞ = 82 o C Universitas Sumatera Utara Temperatur dinding, Tw = 42 o C Temperatur film, T f = 2 42 82 + + 273.15 = 335.15 o C Sifat-sifat fisik udara pada T f : k = 0.028942 Wm. o C 2 v g β = 7.840E+07 m 3 o C Pr = 0.7002 Maka angka Grashof, Gry = 2 3 . . v y g ΔΤ β = 7.840E+07 82-42 x 0.85 3 = 2665587102 Angka Rayleigh. Ray = Gry.Pr = 2665587102 x 0.7002 = 1.866E+09 Angka Nusselt, Nu 12 = 0,825 + 27 8 ] 16 9 Pr 492 , 1 [ 6 1 . 387 , + Ra Universitas Sumatera Utara Nu 12 = 0,825 + 27 8 ] 16 9 7002 . 492 , 1 [ 6 1 09 866 . 1 387 , + + E x Nu = 148.755 Koeffisien perpidahan panas konveksi, h c = y k Nu . = 85 . 028942 . 555 . 148 x = 5.065066 Wattm 2 . o C Besarnya perpindahan panas konveksi, Q = h c . A. ΔT = 5.065066 x 0.85 x 0.05 x 82-42 = 8.611 Watt Dengan cara yang sama seperti perhitungan di atas dapat dihitung juga untuk Titik Pengukuran 4; Jarak vertikal, y = 0.55 m dan horizoltal, x = 0.05 m, Temperatur fluida, T ∞ = 84 o

C, Temperatur dinding, Tw = 42

o C dan untuk Titik Pengukuran 6; Jarak vertikal, y = 0.35 m dan horizoltal, x = 0.05 m, Temperatur fluida, T ∞ = 85 o C, Temperatur dinding, Tw = 41 o C. Hasil perhitungan karakteristik perpindahan panas yang terjadi pada ruang pengering bahagian tepi x = 5 cm dari dinding dalam saluran pengarah dalam arah vertikal y, dapat dilihat seperti pada Tabel 4.2 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Karakteristik Perpindahan Panas pada Ruang Pengering bagian tepi. L y x θ T ∞ Tw hc m m m ˚C ˚C Grl Ral Nu Wm 2 . o C 0.90 0.35 0.050 85 41 1199250905 839531998 116.1821 9.619932 7.4073 0.90 0.55 0.050 84 42 1798876357 1259297997 131.6683 6.937761 8.0131 0.90 0.85 0.050 82 42 2665587102 1866329468 148.7549 5.065066 8.6106 Hasil perhitungan karakteristik perpindahan panas yang terjadi pada ruang pengering bahagian tengah pada x = 20 cm dari dinding dalam saluran pengarah dalam arah vertikal y, dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Karakteristik Perpindahan Panas pada Ruang Pengering bagian tengah. L y x T ∞ Tw hc Q m m m ˚C ˚C Grl Ral Nu Wm 2 . o C Watt 0.9 0.35 0.2 84 41 1171995203 820451726 115.3629 9.552105 28.75 0.9 0.55 0.2 84 42 1798876357 1259297997 131.6683 6.937761 32.05 0.9 0.85 0.2 83 42 2713889223 1899850009 149.577 5.099725 35.55 Gambar 4.25 menunjukkan Distribusi Grashof dan Rayleigh number disepanjang ketinggian ruang pengering. Dari grafik gambar 4.25, dapat dilihat bahwa ketinggian ruang pengering sangat berpengaruh pada besarnya angka Grashof Grashoff number dan angka Rayleigh Rayleigh number. Angka Grashoff yang merupakan indikator jenis aliran yang terjadi pada perpindahan panas konveksi bebas, naik mendekati garis linear dengan meningkatnya ketinggian ruang pengering. Hal ini Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa distribusi temperatur di setiap rak ruang pengering mendekati seragam. Ketidak linearan terjadi akibat beda temperatur sebesar 3 o C antara rak paling atas rak 1 dan rak paling bawah rak 6 yang dipengaruhi oleh pembalikan gas panas oleh atap cerobong pada rak 1 dan oleh transper panas pada pengarah awal. Kondsi ideal yang diinginkan adalah distribusi temperatur yang seragam sepanjang ketinggian ruang pengering atau di setiap rak pengering. Pada kasus di atas, dapat dikatakan penyeragam temperatur hampir berfungsi optimal walaupun ada sedikit ketidak linearan demikian juga dengan fungsi sudut cerobong. Dari grafik tersebut dapat dilihat juga bahwa garis angka Grashof Grashoff number dalam arah x atau yang terjadi pada tepi 0,05 m dan tengah ruang pengering 0,2 m hampir dapat dikatakan mendekati sama, walaupun ada sedikit ketidak samaan yang dipengaruhi oleh perbedaan temperatur sebesar 1 o C pada rak pengering bawah rak 6 dan rak paling atas rak 1. Distribusi Grashof dan Rayleigh number disepanjang ketinggian ruang pengering 500000000 1000000000 1500000000 2000000000 2500000000 0.35 0.55 0.85 Tinggi karakteristik ruang pengeringl m G ra s h o f d an R a y le ig h n u m b er Gras hof num ber bagian tepi Gras hof num ber bagian tengah Rayleigh num ber bagian tepi Rayleigh num ber bagian tengah Gambar 4.25 Distribusi Grashof dan Rayleigh number disepajang ketinggian ruang pengering. Universitas Sumatera Utara Dari grafik gambar 4.25, juga dapat dilihat bahwa dalam ruang pengering jenis aliran yang terjadi adalah aliran turbulen. Angka Rayleigh Rayleigh number yang merupakan fungsi Grl dan Pr, naik mendekati garis linear dengan semakin meningkatnya tinggi ruang pengering. Dari grafik tersebut dapat dilihat juga bahwa garis angka Rayleigh Rayleigh number dalam arah x atau yang terjadi pada tepi 0,05 m dan tengah ruang pengering 0,2 m hampir dapat dikatakan mendekati sama. Gambar 4.26 menunjukkan Distribusi Nusselt number dan koeffisien perpindahan panas disepanjang ketinggian ruang pengering. Dari grafik gambar 4.26, dapat dilihat bahwa ketinggian ruang pengering sangat berpengaruh pada besarnya angka Nussetl Nusselt number . Angka Nusselt yang merupakan indikator besarnya laju perpindahan panas konveksi bebas, naik berbanding lurus dan mendekati garis linear dengan meningkatnya ketinggian ruang pengering. Dari grafik tersebut dapat dilihat juga bahwa garis angka Nusselt Nusselt number dalam arah x atau yang terjadi pada tepi 0,05 m dan tengah ruang pengering 0,2 m hampir dapat dikatakan mendekati sama. Dari grafik gambar 4.26, juga dapat dilihat bahwa meningkatnya ketinggian ruang pengering akan terjadi penurunan besarnya angka koeffisien perpindahan panas konveksi disepanjang ketinggian saluran pengering. Koeffisien perpindahan panas konveksi yang merupakan indikator besarnya laju perpindahan panas konveksi bebas menurun secara linear yang menyebabkan perpindahan panas yang terjadi juga menurun. Universitas Sumatera Utara Distribusi Nusse tl numbe r dan koe ffisie n pe rpindahan panas dise panjang ke tinggian ruang pe nge ring 0.0000 20.0000 40.0000 60.0000 80.0000 100.0000 120.0000 140.0000 160.0000 0.35 0.55 0.85 Tinggi karakteristik ruang pengeringl m N u s sel t n u m be r da n k o e ff is ie n pe rpi nd a h a n pa na s Nus s etl nuber bagian tepi Nus s etl num be bagian tengah Koeffis ien perpindahan panas bagian tepi Koeffis ien perpindahan panas bagian tengah Gambar 4.26 Distribusi Nusselt number dan koeffisien perpindahan panas disepajang ketinggian ruang pengering.

4.4.3 Karakteristik perpindahan panas pada cerobong