Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Peralatan pengering dengan cerobong bersudut 15 o dapat menghasikan distribusi temperatur yang lebih stabil dan seragam dibandingkan sudut 25 dan 35 . 2. Distribusi temperatur pada saluran pemanas dengan pengarah awal berlubang dan tidak berlubang sangat berbeda, ini disebabkan oleh pola aliran yang terjadi terutama pada sudut atap cerobong. 3. Untuk sudut atap cerobong 25 o , pola aliran yang terjadi pada saluran pemanas lebih laminar sehinga distribusi temperatur cendrung membentuk garis lurus. 4. Pada sudut atap cerobong 25 o perbedaan kedua jenis pengarah awal hanya pada distribusi temperatur, saluran dengan pengarah awal tidak berlubang beda temperatur antara titik 1 ke titik 6 lebih lebar dibandingkan dengan distribusi temperatur pada saluran dengan pengarah awal berlubang. 5. Distribusi temperatur pada saluran pemanas dengan sudut atap cerobong 35 o jauh berbeda dengan distribusi temperatur dengan sudut atap cerobong 15 o , untuk saluran pemanas dengan sudut atap cerobong 35 o menunjukkan gejala aliran laminar pada saluran dengan kedua pengarah awal. 6. Untuk distribusi temperatur dalam lemari pengering dengan sudut atap cerobong 15 o bahwa keseragaman tenperatur pada pada posisi 5 cm dari dinding antara rak 1 sampai rak 6 dengan pengarah awal tidak berlubang dicapai setelah pemanasan Universitas Sumatera Utara 90 menit, yang mana pada pemanasan awal bedat temperatur antara rak 1 dan rak 6 mencapai 6-7 o C. Sedangkan keseragaman temperatur dengan pengarah awal berlubang dapat dicapai setelah pemanasan 50 menit. Beda temperatur antara rak 1 dan rak 6 pada pemanasan awal sama dengan beda pada pengarah awal tidak berlubang. 7. Pada ruang pengering bersudut atap cerobong 25 o dengan pengarah awal tidak berlubang, yang mana bedat temperatur antara rak1 sampai rak 6 berkisar antara 4-7 C. Keseragaman temperatur belum tercapai hingga pemanasan 150 menit. 8. Posisi titik 25 cm dari dinding saluran dengan sudut atap cerobong 15 o keseragaman tenperatur antata rak 1 sampai rak 6 dengan pengarah awal tidak berlubang dicapai setelah pemanasan 90 menit. 9. Untuk yang bersudut atap cerobong 35 o dengan pengarah awal tidak berlubang, bedat temperatur antara rak1 sampai rak 6 sangat berkisar antara 7-9 o C hingga pemanasan 90 menit. Sedangkan distribusi temperatur dengan pengarah awal berlubang beda temperatur antara rak 1 sampai rak 6 lebih besar dari sudut atap cerobang 25 o sekitar 8-11 o C. dan distribusi temperatur cendrung tidak seragam serta tidak teratur. 10. Karakteristik perpindahan panas yang terjadi seperti Grashof number, Rayleigh number, Nusselt number, dan koeffisien perpindahan panas yang terjadi di dalam peralatan pengering dipengaruhi oleh ketinggian karakteristik, lebar karakteristik, dan geometri saluran sudut saluran. Universitas Sumatera Utara 11. Proses pengasapanpengeringan terhadap pisang uwak pisang monyet dengan menggunakan cerobong sudut 15 o , pengarah awal tidak berlubang dan bahan bakar serbuk gergaji, membutuhkan waktu pemanasan12 jam, dapat menerunkan kadar air pisang sekitar 10 , disampig rasa pisang sale yang manis, aromanya harum serta warnanya bagus. 12. Dari pengujian, diketahui bahwa distribusi temperatur di dalam ruang pengering dapat diasumsikan cukup seragam, maka pengasapanpengeringan terhadap pisang uwak tidak perlu pembalikan seperti pada pengeringan dengan tidak menggunakan pengarah awal dan saluran pemanas.

5.2 Saran