Penentuan Sudut Cerobong pada Sistem Peralatan Pengering Yang Dirancang

Distribus i Te m peratur pada Titik 4 di Ce robong dengan Pengarah Aw al Be rlubang dan Te m peratur refe re ns i 85 C. 20 40 60 80 100 120 15 45 75 10 5 13 5 16 5 Wak tu pe nguk uran m e nit Te m pe ra tu r pe ngu k ur a n C Cerobong 15 Cerobong 25 Cerobong 35 Gambar 4.15 Distribusi temperatur di titik 4 pada cerobong dengan pengarah awal berlubang.

4.3 Penentuan Sudut Cerobong pada Sistem Peralatan Pengering Yang Dirancang

Penentuan sudut cerobong pada sistem peralatan pengering yang dirancang ini dapat kita tentukan dengan melihat distribusi temperatur ukur yang paling seragam atau terdistribusi merata di setiap rak yang terjadi di ruang pengering pada ketiga cerobong tersebut. Distribusi temperatur pada ruang pengering di ukur pada 2 posisi di setiap rak untuk kedua jenis pengarah, yaitu pada posisi titik 5 cm dari dinding dalam saluran pemanas dan posisi lain adalah pada titik berjarak 25 cm dari dinding luar saluran pemanas. Pada pembahasan berikut ini, hanya ditampilkan grafik distribusi temperatur yang terjadi di ruang pengering tengah atau pada posisi ukur 25 cm, sedangkan grafik distribusi temperatur hasil ukur diruang pengering selengkapnya dapat dilihat di lampiran 1. Universitas Sumatera Utara Distribusi temperatur di ruang Pengering bersudut cerobong 15 o Distribusi temperatur ukur di ruang pengering pada posisi titik 25 cm dari dinding luar saluran pemanas dengan sudut atap cerobong 15 o dijelaskan pada gambar 4.16 dan gambar 17. Gambar 4.16 untuk pengering dengan pengarah awal tidak berlobang dan gambar 4.17 menjelaskan pola distribusi temperatur untuk pengering dengan pengarah awal berlubang. Dari gambar 4.16 menjelaskan bahwa keseragaman tenperatur antata rak 1 sampai rak 6 dengan pengarah awal tidak berlubang dicapai setelah pemanasan 90 menit, yang mana pada pemanasan awal bedat temperatur antara rak 1 dan ra 6 mencapai 3-4 o C. Sedangkan keseragaman temperatur dengan pengarah awal berlubang seperti ditunjukkan gambar 4.17 dapat dicapai setelah pemanasan 40 menit. Bedat temperatur antara rak 1 dan rak 6 pada pemanasan awal sekitar 1-2. o C. Distribusi Tem peratur Pada Ruang Pengerin tengah 25 cm dari Saluran Pengarah Cerobong 15 dengan Pengarah Aw al Tidak berlubang dan Tem peratur referensi 85 C 20 40 60 80 100 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 Waktu pengukuran m enit Te m p e ra tu r pe ng uk ur a n C Rak 1 Rak 4 Rak 6 Gambar 4.16 Distribusi temperatur di ruang pengering pada posisi 25 cm dari dinding luar saluran pemanas dengan cerobong sudut 15 o dan pengarah tidak awal berlubang. Universitas Sumatera Utara Distribusi Temperatur Pada Ruang Pengerin tengah 25 cm dari Saluran Pengarah Cerobong 15 dengan Pengarah Awal berlubang dan Temperatur referensi 85 C 20 40 60 80 100 15 45 75 10 5 135 165 Waktu pengukuran m enit Te m pe ra tur pe nguk ur a n C Rak 1 Rak 4 Rak 6 Gambar 4.17 Distribusi temperatur di ruang pengering pada posisi 25 cm dari dinding luar saluran pemanas dengan cerobong sudut 15 o dan pengarah awal berlubang. Distribusi temperatur di ruang Pengering bersudut cerobong 25 o Gambar 4.18 menunjukkan distribusi temperatur pada ruang pengering bersudut atap cerobong 25 o dengan pengarah awal tidak berlubang, yang mana keseragaman temperatur belum tercapai hingga pemanasan 150 menit, hal ini terjadi karena pengaruh pemanasan yang dominan terjadi dari bagian saluran pemanas dan pengaruh keluaran cepat akibat sudut cerobong gas buang. Dari pemanasan awal hinga mencapai 80 menit. bedat temperatur antara rak 1 sampai rak 6 berkisar antara 3-4 o C. Setelah pemanasan melewati 90 menit bedat temperatur antara rak 1 sampai rak 6 berkisar antara 2-3 o C. Gambar 4.19 menunjukkan distribusi temperatur pada ruang pengering bersudut atap cerobong 25 o dengan pengarah awal berlubang, yang mana bedat temperatur antara rak 1 sampai rak 6 pada awal pemanasan hanya berkisar 4-5 o C, Universitas Sumatera Utara setelah pemnasan 30 menit bedat temperatur mencapai 2-3 o C dan setelah pemanasan 70 menit keseragaman temperatur hampir tercapai. Dengan demikian pengaruh lubang pada pengarah awal dan sudut atap cerobong nampak nyata. Distribusi Temperatur Pada Ruang Pengering tengah 25 cm dari Saluran Pengarah Cerobong 25 dengan Pengarah Awal Tidak berlubang dan Temperatur referensi 85 C. 20 40 60 80 100 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 Waktu m enit T em p er at u r C Rak 1 Rak 4 Rak 6 . Gambar 4.18 Distribusi temperatur di ruang pengering pada posisi 25 cm dari dinding luar saluran pemanas dengan cerobong sudut 25 o dan pengarah awal tidak berlubang. Distribusi Te mpe ratur Pada Ruang Pe nge ring te pi 5 cm dari Saluran Pe ngarah Ce robong 25 de ngan Pe ngarah Awal be rlubang dan Te mpe ratur re fe re nsi 85 C. 20 40 60 80 100 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 Waktu pengkuran menit Te m pe ra tu r C Rak 1 Rak 4 Rak 6 . Gambar 4.19 Distribusi temperatur di ruang pengering pada posisi 25 cm dari dinding luar saluran pemanas dengan cerobong sudut 25 o dan pengarah awal Universitas Sumatera Utara Distribusi temperatur di ruang Pengering bersudut cerobong 35 o Gambar 4.20 menunjukkan distribusi temperatur pada ruang pengering bersudut atap cerobong 35 o dengan pengarah awal tidak berlubang, yang mana jelas bahwa bedat temperatur antara rak 1 sampai rak 6 sangat besar yang berkisar antara 7-9 o C hingga pemanasan 90 menit dan distribusi temperatur tidak teratur. Keseragaman temperatur tidak tercapai, hal ini terjadi.karena pengaruh pemanasan yang dominan terjadi dari bagian saluran pemanas dan pengaruh keluaran cepat akibat sudut cerobong gas buang.yang besar. Setelah pemanasan 100 menit bedat temperatur lebih kecil dari sebelum pemanasan 90 menit yaitu sekitar 2-3 o C. Distribusi Temperatur Pada Ruang Pengering tengah 25 cm dari Saluran Pengarah Cerobong 35 dengan Pengarah Awal Tidak berlubang dan Temperatur referensi 85 C. 70 75 80 85 90 15 30 45 60 75 90 10 5 12 13 5 15 16 5 18 Waktu pengukuran menit Te m p e ra tu r pe nguk u ra n C Rak 1 Rak 4 Rak 6 . Gambar 4.20 Distribusi temperatur di ruang pengering pada posisi 25 cm dari dinding luar saluran pemanas dengan cerobong sudut 35 o dan pengarah awal tidak berlubang. Sedangkan distribusi temperatur dengan pengarah awal berlubang seperti terlihat pada gambar 4.21 bahwa graddien temperatur antara rak 1 sampai rak 6 lebih besar Universitas Sumatera Utara dari sudut atap cerobang 25 o sekitar 8-11 o C dan distribusi temperatur cenderung tidak seragam serta tidak teratur. .. Distribusi Temperatur Pada Ruang Pengering tengah 25 cm dari Saluran Pengarah Cerobong 35 dengan Pengarah Awal berlubang dan Temperatur referensi 85 C.. 65 70 75 80 85 90 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 Waktu pengukuran m enit T em p er at u r p e ngu k ur a n C Rak 1 Rak 4 Rak 6 . Gambar 4.21 Distribusi temperatur di ruang pengering pada posisi 25 cm dari dinding luar saluran pemanas dengan cerobong sudut 35 o dan pengarah awal tidak berlubang. Berdasarkan distribusi temperatur ukur yang terjadi di dalam ruang pengering untuk ketiga sudut cerobong seperti telah dibahas di atas, maka didapat hasil bahwa peralatan pengering dengan cerobong bersudut 15 o dapat menghasikan distribusi temperatur yang teratur, bedat temperatur yang terjadi kecil di awal pemanasan dan setelah kestabilan tercapai distribusi temperatur menjadi seragam di setiap rak dalam ruang pengering. Komparasi dengan riset sebelumnya. Distribusi temperatur pada rak pengering dengan menggunakan sudut 15 pada penelitian ini mendapatkan hasil yang maksimal, dimana rata-rata distribusi temperatur pada rak-rak pengering menjadi lebih stabil dibandingkan dengan hasil Universitas Sumatera Utara penelitian sebelumnya [5]. Syuhada, A. [5] yang melakukan penelitiannya dengan membuat sistem pengering ikan menggunakan bahan bakar gas dengan sistem aliran saluran panas menggunakan tube masih terdapat perbedaan temperatur pada setiap rak, meskipun tidak signifikan.

4.4 Analisa Karakteristik Perpindahan Panas