Informan Ketujuh Profil Informan

50 lingkungan mereka merupakan Gang buntu dan sempit. Mereka memilih pilihan yang seperti karena membuktikan kalau gang kecil seperti apapun itu bisa tetap ramah lingkungan. Saya akan terus berkontribusi dalam mengelola lingkungan ini walaupun secara per rumah tangga saja. Masyarakat lingkungan ini cukup solid dalam melaksanakan kegiatan apapun itu, begitu juga pertama dilakukannya kegiatan jarang yang tidak setuju atau pro – kontra diantara mereka. Strategi yang yang dilakukan mereka untuk ikut serta dalam kegiatan ini cukup beragam ada yang memberikan ban bekas untuk pembuatan tempat sampah, memeberikan lahan mereka yang sempit untuk bisa ditanami bunga-bungaan. Mereka juga pandai membagi waktu. Karena program ini adalah kegiatan yang tidak harus di dilakukan setiap waktu jadi bisa membagi waktu. Mereka berbagi tugas seperti para pemudanya yang berkumpul dan bekerja dilapangan untuk menyiapkan persiapan pemebuatan resapan air atau pemgolahaan sampah organik menjadi kompos. Kemudian mereka menjual kompos. Uang hasil penjaulan kompos itu mereka gunakan kembali membenahi kekurangan program ini.

4.4.7 Informan Ketujuh

Nama : Iin Umur :22 Tahun Pekerjaan :Mahasiswa Pendidikan :Mahasiswa Semester III Iin merupakan salah satu anggota yang cukup aktif dalam program ini. Sejak diadakaannya kegiatan ini ia ikut dalam kegiatan ini sampai sekarang. Dia mengakui bahwa program ini secara kebijakan sudah cukup baik. Iin sendiri adalah Mahasiswa IAIN Sumatera Utara semester III pengelaman dia berorganisasi di HMI Himpunan 51 Mahasiswa Islam juga ikut mendorong dia untuk ambil bagian dalam proses pengambilan Keputusan tentang Program Medan Green and Clean ini, sebagai Mahasiswa yang aktif Iin memanfaatkan waktunya untuk ikut ambil bagian, seperti kalau ada perkumpulan Pemuda mereka atau ada suatu kegiatan dia juga ikut serta dalam bagian tersebut. Kadang terbentur waktu antara melaksanakan kegiatan kampus atau dalam program Medan Green and Clean, tetapi dia mengatakan bahwa semua bisa dkondisikan dengan musyawarah dengan pemuda-pemudi lainnya. Iin ikut dalam program ini karena didorong oleh lingkugan mereka sendiri, didorong oleh orang tua juga ikut memotivasi. Mereka tidak paksaan dalam melaksanakannya. Kita juga tahu siapa yang membuat program ini yaitu orang jakarta pihak unilver. Semua kegiatan ini mereka serahkan kepada warga, warga yang bertanggung jawab penuh dalam menjalankan program ini. Warga bekerja sama dengan Kepala Lingkungannya Kepling. Selama 3 tahun berjalannya program dan tetap berkelanjutan warga melakukan gotong royong membuat souvenir dari bahan- bahan sampah daur ulang seperti botol plastik juga membauat pupuk. Hasilnya ada yang disimpan dan dipakai sendiri sebagian mereka jual. Warga di yang bekerja itu adalah satu Gang Ama ini semuanya ikut terlibat. Ada sekitar 20 orang ikut, karena gang Gurilla yang terpilih dan yang melakukan kegiatan pembenahan lingkungan, remaja-remaja yang dari lingkungan lain juga ikut membantu mereka, tetapi tidak ikut serta penuh. Komunikasi yang paling sering lakukan untuk berhubungan adalah dengan Short Mesagger Service SMS sehingga memudahkan warga untuk berkumpul kalau ada kegiatan. Nilai – nilai lingkungan yang masih bertahan dimasyarakat masih ada tetapi karena semua anggota yang terlibat tahun 2009 lalu sudah pada pindah dan menikah, kurang ada pergerakan dari warga untuk melanjutkan program ini. Sekarang yang 52 tinggal dilingkungan ini hanya beberapa orang lagi. Ketika anggota masih semuanya ada disini, kalau ada kegiatan mereka bergotong royong. Sebelum datangnya pihak Unilever kita sudah bergotong royong untuk tetap menjaga dan mengolah lingkungan. Warga dilingkungan ini mempunyai simpati dan cinta pada lingkungan. Pihak Unilever mengetahui tempat ini untuk dijadikan tempat program Medan Green and Clean adalah dari kepala lingkungannya. Mereka menjadikan lingkungan sebagai salah satu percontohan ramah lingkungan. Salah alasan mereka karena warga disini juga terima dengan kehadiran program ini. Warga masyarakat disini masih membangun kerjasama yang kolektif. Remajanya ikut juga dalam gotong royong, karena remaja disini juga mempunyai organisasi yang disebut dengan IRKG Ikatan Remaja kreatif Gurilla. Tetapi belakangan ini IRKG sendiri sudah mandeg karena kebanyakan anggotanya sudah pada nikah dan ada juga yang pindah. Belakangan ini mereka merestrukurisasi kepengurusan untuk tetap aktif kembali dalam kegiatan yang ada. Bantuan yang diberikan oleh pemerintah kota, Unilever, BLH dan harian bunga-bungaan dan tanaman. Mereka pihak Unilever-red memberikan semua bantuan itu masyarakat yang melaksanakan. Selain bantuan itu dia tidak tahu bantuan apa saja yang diberikan, mereka hanya sebagai pelaksana. Menurutnya juga sudah jarang- jarang para remaja yang berkumpul jadi informasi yang mereka dapat itu minim. Sejak habisnya kompetisi program kegiatan atau kompetisi dilakukan memang membuat mereka jarang untuk berkumpul lagi. Anggota yang masih aktif sampai sekarang ini hanya beberapa orang yaitu Iin, Fitri, Vani, dan Kepling. Orang tua merupakan faktor utama yang mendukung mereka, khususnya para remajanya untuk ikut serta dalam kegiatan program Unilever, orang tua yang memberikan motivasi mereka lebih terdorong untuk melakukannya. Program masih 53 kurang hijau lagi karena sebelumnya lingkungan sudah hijau harus bisa lebih hijau lagi, karena sudah melibatkan beberapa lembaga didalamnya. Tanaman harus diperbanyak tata cara pengolahan sampah menjadi lebih berguna lagi, sosialiasi peduli lingkungan juga harus lebih merata pada setiap lapisan masyarakat. Pihak sponsor dalam melaksanakan sosialiasi tidak begitu sering sehingga informasi yang didapat masyarakat sedikit. Sosialisasinya terbatas hanya pada cara pembuatan souvenir saja, yang diperlukan sekarang ini adalah bagiamana cara masyarakat menjadi sadar akan halnya menjaga lingkungan. Tidak hanya untuk keperluan bisnis semata. Mereka datang kesini sudah jarang, kalau pihak Unilever datang, tidak jelas tujuannya apa saja yang mereka lakukan untuk masyarakat. Peran serta masyarakat untuk diterapkan dalam kebijakan itu cukup baik, tetapi dengan pengawasan yang jelas dari pihak sponsor atau penyelnggara, karena masyarakat tahu apa yang menjadi potensi dalam masyarakat tersebut.

4.4.8 Informan Kedelapan