Pembuatan Ekstrak Air Biji Pepaya Uji Skrining Fitokimia Biji Pepaya

minggu, yaitu P1 sampai dengan P5 dan K1 sampai dengan K5. Model rancangan penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1, penentuan ulangan berdasarkan Rumus Federer 1963 dalam Ilyas 2001. Tabel 3.1 Model Rancangan Penelitian Minggu Kelompok 6 12 18 24 Kontrol K0 n=5 K1 n=5 K2 n=5 K3 n=5 K4 n=5 Perlakuan P0 n=5 P1 n=5 P2 n=5 P3 n=5 P4 n=5 Keterangan: K= Kontrol P= Perlakuan n=Ulangan Pada Kontrol, K0 sampai K4 merupakan kontrol dari masing-masing perlakuan dengan jumlah masing-masing mencit 5 ekor. Perlakuan P0 sampai P4 merupakan penyuntikan TU 0,25mg0,1mlekor interval 6 minggu secara intramuskular dan pencekokan ekstrak air biji pepaya 30 mg0,5mlmencit jantan setiap hari secara oral. 3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Hewan Percobaan Penelitian ini menggunakan mencit Mus musculus L. jantan yang sehat dan fertil serta berumur 8-11 minggu dengan berat 24-25 g sebanyak 50 ekor, mencit tersebut diperoleh dari Balai Penyidikan Penyakit Hewan Sumatera Utara Medan dan dibagi dalam kelompok perlakuan dan kontrol. Mencit diberi makan dan minum secara ad- libitum Smith Mangkoewidjojo, 1988. Kandang mencit dijaga kebersihannya dan penanganan hewan percobaan sesuai dengan persyaratan kode etik yang berlaku. Diantaranya penanganan dengan penuh kasih sayang, pemberian makanan yang cukup gizi dan sehat serta memperhatikan kebersihan kandangnya. Sebelum penelitian dilakukan diajukan permohonan untuk mendapatkan ethical clearance ke Komisi Etik Penelitian Hewan di Wilayah Sumatera Utara Medan.

3.4.2 Pembuatan Ekstrak Air Biji Pepaya

Pembuatan ekstrak air biji pepaya Carica papaya L. dilakukan menurut cara Chinoy, 1985 dalam Ilyas, 2001. Ekstrak Air biji pepaya disiapkan dengan mengumpulkan buah pepaya Carica papaya L. yang telah masak, yang berasal dari UNIVERSITAS SUMATERA UTARA kelurahan kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan Komplek Adam Malik kota Madya Medan, Sumatera Utara. Biji pepaya kemudian dicuci dan dikeringkan dengan inkubator pada suhu 50°C sampai kering kadar air 20. Biji yang telah kering dihaluskan dengan diblender dan diayak dengan ayakan tepung sehingga didapatkan 300 g bubuk halus biji pepaya. Diambil sebanyak 300 g yang telah halus kemudian dimasukkan ke dalam bejana yang telah diisi air, selanjutnya dilakukan perebusan hingga mendidih, setelah mendidih air perebusan disaring dengan kertas saring hingga diperoleh hasil dan residu. Residu yang diperoleh direbus kembali hingga diperoleh hasil dan residunya lagi, begitu seterusnya sampai residu tidak dapat dipergunakan kembali. Hasil rebusan dipanaskan hingga diperoleh reindaimen sampai berwarna coklat tua dan kental 30 g. Reindaimen yang diperoleh selanjutnya dilarutkan kembali dengan aquabidestilata steril 500ml sesuai dengan kebutuhan penelitian. Kemudian diberikan secara oral dengan dosis 30 mg0,5 mlhari mencit jantan.

3.4.3 Uji Skrining Fitokimia Biji Pepaya

Uji skrinning fitokimia biji pepaya yang akan dilakukan meliputi pemeriksaan kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, steroid dan terpenoid. Pemeriksaan senyawa ini sesuai dengan prosedur yang telah dilakukan oleh Harborne 1987 yaitu: a. Uji Alkaloid Biji pepaya kering yang telah dihaluskan, diambil sebanyak 3 g dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi 100ml methanol. Kemudian dipanaskan hingga ¼ volume awal dan disaring. Ekstrak yang terbentuk dimasukkan ke dalam 4 buah tabung reaksi. Tabung I ditetesi pereaksi Meyer, tabung II ditetesi pereaksi Wagner, tabung III ditetesi pereaksi Bouchard dan tabung IV ditetesi pereaksi Dragendorf. Masing-masing tabung sebanyak 3-5 tetes. Kemudian diamati endapan yang terbentuk dan dicatat hasilnya. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA b. Uji Flavanoid Biji pepaya kering yang telah dihaluskan, diambil sebanyak 3 g dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi 100ml methanol. Kemudian dipanaskan hingga ¼ volume awal dan disaring. Ekstrak yang terbentuk dimasukkan ke dalam 4 buah tabung reaksi. Tabung I ditetesi FeCl 3 , tabung II ditetesi MgHCl, tabung III ditetesi H 2 SO 4p dan tabung IV ditetesi NaOH 10. Masing-masing tabung sebanyak 3-5 tetes. Kemudian diamati perubahan warna yang terjadi dan dicatat hasilnya. c. Uji Steroid Biji pepaya kering yang telah dihaluskan, diambil sebanyak 3 g dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi 100ml n-heksan. Kemudian dipanaskan hingga ¼ volume awal dan disaring. Ekstrak yang terbentuk dimasukkan ke dalam 3 buah tabung reaksi. Tabung I ditetesi CeSO 4 1, tabung II ditetesi reagen Salkowsky H 2 SO 4 p, tabung III ditetesi Libermen-Bouchard. Masing-masing tabung sebanyak 3- 5 tetes. Kemudian diamati perubahan warna dan dicatat hasilnya. d. Uji Terpenoid Biji pepaya kering yang telah dihaluskan, diambil sebanyak 3 g dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi 100ml kloroform. Kemudian dipanaskan hingga ¼ volume awal dan disaring. Ekstrak yang terbentuk dimasukkan ke dalam 3 buah tabung reaksi. Tabung I ditetesi CeSO 4 1, tabung II ditetesi reagen Salkowsky H 2 SO 4 p, tabung III ditetesi Libermen-Bouchard. Masing-masing sebanyak 3-5 tetes. Kemudian diamati perubahan warna dan dicatat hasilnya. 3.4.4 Pemberian Kombinasi Testosteron Undekanoat TU dan Ekstrak Air Biji Pepaya Carica papaya L. Testosteron undekanoat TU 1000mg4mL buatan Schering AG Jerman dan ekstrak air biji pepaya Carica papaya L. 30 mg0,5mlharimencit jantan dirancang jumlahnya dengan membandingkan dosis yang diberikan pada manusia. Perbandingan berat relawan 50 kg=50.000 g dengan mencit adalah 25 g adalah 2000:1. Pada uji klinik digunakan 500 mg TU, maka dosis penyuntikan pada tiap ekor mencit adalah 12000x500 mg TU = 0,25mg TU Ilyas, 2007. Sedangkan ekstrak air biji pepaya 30 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA mg25 g berat badan mencit Ilyas, 2001. Interval waktu injeksi intramuskular TU 6 minggu dan pencekokan ekstrak air biji pepaya setiap hari. Kondisi penelitian terdiri dari lima 5 bagian perlakuan dan kontrol. Perlakuan penyuntikan TU dimulai dari hari ke 0 dengan interval 6 minggu selama 24 minggu, penyuntikan TU melalui intramuskular dengan menggunakan spuit sebanyak 0,25mg0,1mlmencit. Pemberian TU ini berdasarkan penelitian Kamischake et al. 2001 dalam Ilyas 2008, yang menyatakan bahwa injeksi TU dengan interval 6 minggu telah dapat menekan spermatogenesis, sedangkan pencekokan ekstrak biji pepaya dengan dosis 30mg0,5 mlmencit jantan diberikan setiap hari melalui oral gavage selama 24 minggu. Pengamatan parameter penelitian dilakukan dengan membedah mencit dengan setiap kelompok perlakuan Tabel 3.1 setiap interval 6 minggu. Pada minggu ke 6 dilakukan pembedahan mencit dengan cara dislokasi leher untuk diambil hatinya, kemudian diamati parameter pengamatan yang terdiri dari morfologi yang meliputi permukaan hati dan warna hati. Dilakukan juga parameter untuk minggu ke 12, ke 18, dan ke 24. Masing-masing kelompok diberikan ekstrak air biji pepaya dan TU dari hari ke 0 selama 6 minggu untuk perlakuan P1, kemudian P1 dibedah semuanya pada minggu ke 6, selanjutnya P2, P3, dan P4 dibedah semua mencit dan diamati sesuai parameter pengamatan Gambar 3 Kontrol Minggu Gambar 3. Jadwal kegiatan pemberian TU + ekstrak air biji pepaya selama 24 minggu. 6 12 18 24 Injeksi TU 0,25 mg0,1mlmencit jantan dan interval waktu selama 6 minggu 6 1 18 24 Pemberian ekstrak air biji papaya 30mg0,5mlmencit jantan hari UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

3.4.5 Pembuatan Preparat Histologi Hati Mencit Jantan dengan Metode Parafin

Dokumen yang terkait

Penentuan Lc50 Ekstrak Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)

1 60 75

Uji Antimuagenik Ekstrak Etanol Bunga Jantan Pepaya (Carica papaya L.) pada Mencit Jantan yang Diinduksi dengan Siklofosfamid

3 63 76

Pengaruh Vitamin E Terhadap Pemulihan Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.) Yang Mendapat Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (TU)

1 49 94

Gambaran Histologis Testis Mencit (Mus musculus L.) Yang Mendapat Kombinasi Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (TU)

3 88 72

Pemulihan Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.) dengan Vitamin C setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) dan Testosteron Undekanoat (TU).

0 55 85

Pengaruh Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) dan Testosteron Undekanoat (TU) Terhadap Jaringan Ginjal Mencit (Mus musculus L.)

0 86 70

Studi Testosteron Plasma, Kuantitas Dan Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Kombinasi Hormon Testosteron Undekanoat (Tu) Dan Ekstrak Air Biji Blustru (Luffa Aegyptica Roxb.)

1 43 100

Ultrastruktur Hepar Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (Tu)

0 0 24

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pepaya (Carica papaya L.) - Ultrastruktur Hepar Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (Tu)

0 0 9

ULTRASTRUKTUR HEPAR MENCIT (Mus musculus L.) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK AIR BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) dan TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) SKRIPSI GUSTIKA MARYATI 070805013

0 0 13