Testosteron Undekanoat TU KESIMPULAN DAN SARAN 33

keriput dan dibungkus oleh kulit ari yang bersifat seperti agar atau transparan, kotiledon putih, rasa biji pedas atau tajam dengan aroma yang khas Rismunandar, 1982. Minyak biji pepaya berwarna kuning diketahui mengandung 71,60 asam oleat, 15,13 asam palmitat, 7,68 asam linoleat, 3,60 asam stearat dan asam-asam lemak lain dalam jumlah relatif sedikit atau terbatas. Selain mengandung asam-asam lemak, biji pepaya diketahui mengandung senyawa kimia lain seperti golongan fenol, alkaloid, dan saponin Warisno, 2003 dalam Sukadana et al., 2008. Hasil uji fitokimia terhadap ekstrak kental metanol biji pepaya diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder golongan triterpenoid, flavonoid, alkaloid dan saponin. Secara kualitatif, berdasarkan terbentuknya endapan atau intesitas warna yang dihasilkan dengan pereaksi uji fitokimia diketahui bahwa kandungan senyawa metabolit sekunder golongan triterpenoid merupakan komponen utama biji pepaya Sukadana et al., 2008. Biji pepaya selain mengandung enzim proteolitik seperti papain, cymopapain A, cymopapain B dan peptidase pepaya juga mengandung kandungan kimia lain seperti : 25 minyak campuran, 26,2 lemak, 24,3 protein 17 serat, 15,5 karbohidrat, 8,8 abu dan 8,2 air Burkill, 1966 dalam Amir, 1992. Kandungan kimia yang terdapat pada biji pepaya adalah asam oleat, asam p-hidroksi benzoate, asam vaniat, asam siringat, dan asam ferulat Lusiana, 1994 dalam Rahmawati, 2003.

2.2 Testosteron Undekanoat TU

Testosteron undekenoat TU yang dikembangkan untuk kontrasepsi pria digunakan dalam bentuk injeksi liquid. Tujuan utama dari pemberian testosteron adalah mempertahankan tingginya tingkat serum testosteron jangka panjang pada pria yang ikut dalam kontrasepsi pria. Hal ini bertujuan untuk menekan spermatogenesis sehingga terjadi azoospermia atau oligozoospermia berat yang berlangsung lebih lama namun aman, efektif, reversible, dan aseptibel. Testosteron Undekanoat Gambar 1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dihasilkan melalui esterifikasi testosteron alami pada posisi 17β. TU ini merupakan steroid dengan 19 atom karbon dengan rumus kimia C Kosentrasi testosteron stabil dalam rentang fisiologi minggu pertama setelah pemberian pertama kali. Pola metabolisme TU mengikuti pola testosteron yang menghasilkan dihidrotestosteron DHT dan estradiol. Pemberian testosteron undekanoat dapat meningkatkan kosentrasi testosteron plasma dan menurunkan kosentrasi gonadotropin Ilyas, 2008. Gambar 1. Rumus Bangun Testosteron Undekanoat TU Menurut Goodman Gilman 1980, diperlukan molekul testosteron yang asli untuk menghasilkan respon androgenik yang lengkap. Aromatisasi testosteron menjadi estradiol menambah suatu peranan diotot dan mempunyai makna dalam sistem hipotalamus. Lagi pula dalam otak pria telah ditemukan reseptor estradiol spesifik, yang menunjukkan suatu efek serebral tertentu dan telah dilaporkan berpengaruh terhadap libido dan hati. Testosteron merupakan androgen yang secara langsung mempunyai aksi genomik dengan berikatan pada reseptor androgen RA. Reseptor androgen memiliki family reseptor inti yang bertindak sebagai ligand-responsive transcription factor Sadate- Ngatchou et al., 2003. Pemberian TU secara oral telah digunakan untuk terapi substitusi androgen dan tujuan lain dalam perawatan klinik lebih dari 2 dekade. Sebagai kontrasepsi baik tunggal maupun kombinasi dengan Cyproterone Asetat CPA, testosteron bermanfaat untuk pengendalian kesuburan laki-laki. Tingkat fluktuasi serum cukup mempengaruhi gonadotropin dan spermatogenesis sehingga pemberian TU secara oral tidak efektif untuk kontrasepsi hormonal laki-laki Zhang et al., 1999. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.3 Anatomi dan Fisiologi Hati Hepar

Dokumen yang terkait

Penentuan Lc50 Ekstrak Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)

1 60 75

Uji Antimuagenik Ekstrak Etanol Bunga Jantan Pepaya (Carica papaya L.) pada Mencit Jantan yang Diinduksi dengan Siklofosfamid

3 63 76

Pengaruh Vitamin E Terhadap Pemulihan Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.) Yang Mendapat Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (TU)

1 49 94

Gambaran Histologis Testis Mencit (Mus musculus L.) Yang Mendapat Kombinasi Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (TU)

3 88 72

Pemulihan Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.) dengan Vitamin C setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) dan Testosteron Undekanoat (TU).

0 55 85

Pengaruh Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) dan Testosteron Undekanoat (TU) Terhadap Jaringan Ginjal Mencit (Mus musculus L.)

0 86 70

Studi Testosteron Plasma, Kuantitas Dan Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Kombinasi Hormon Testosteron Undekanoat (Tu) Dan Ekstrak Air Biji Blustru (Luffa Aegyptica Roxb.)

1 43 100

Ultrastruktur Hepar Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (Tu)

0 0 24

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pepaya (Carica papaya L.) - Ultrastruktur Hepar Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (Tu)

0 0 9

ULTRASTRUKTUR HEPAR MENCIT (Mus musculus L.) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK AIR BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) dan TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) SKRIPSI GUSTIKA MARYATI 070805013

0 0 13