Pembuatan Preparat Histologi Hati Mencit Jantan dengan Metode Parafin

3.4.5 Pembuatan Preparat Histologi Hati Mencit Jantan dengan Metode Parafin

Menurut Suntoro 1983, urutan kerja pembuatan preparat yang dilakukan dengan metode parafin adalah sebagai berikut: a. Fiksasi, setelah mencit Mus musculus L. didislokasi dan dibedah, diambil organ hati kemudian dicuci dengan larutan NaCl 0,9, lalu difiksasi dengan larutan bouin selama 1 malam. b. Pencucian washing, setelah hati difiksasi, dilakukan pencucian dengan menggunakan alkohol 70 yang berguna untuk menghilangkan larutan fiksasi dari jaringan. c. Dehidrasi, langkah ini dilakukan setelah proses pencucian selesai, dengan menggunakan alkohol bertingkat dimulai dari alkohol 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 96, dan alkohol absolut. Botol yang berisi hati tersebut digoyang-goyangkan terus menerus shaker dengan menggunakan tangan agar proses dehidrasinya lebih cepat. d. Penjernihan clearing, penjernihan dilakukan dengan menggunakan perbandingan alkohol:xylol 3:1, 1:1, 1:3 masing-masing 1 jam dan berakhir dengan xylol murni diinapkan selama 1 malam. e. Infiltrasi, proses infiltrasi dilakukan di dalam oven dengan suhu 56ºC, menggunakan perbandingan xylol:parafin 3:1, 1:1, 1:3 dan berakhir diparafin murni masing-masing selama 1 jam. f. Penanaman embedding, setelah proses infiltrasi, selanjutnya dilakukan proses penanaman dalam parafin, sebelum melangkah ke proses ini yang harus disiapkan adalah mencairkan parafin, membuat kotak-kotak dari karton atau kalender bekas untuk tempat penanaman, menyiapkan lampu spritus, menyediakan pinset kecil, dan menyediakan label. Setelah semuanya telah siap, proses embedding dimulai dengan menuangkan parafin yang telah cair kedalam kotak-kotak karton tadi, selanjutnya ambil organ tersebut dengan cepat dari parafin murni dengan menggunakan pinset kecil lalu dimasukkan ke dalam kotak yang telah berisi parafin cair tadi, biarkan hingga parafin menjadi keras sampai terbentuk blok-blok parafin. g. Penyayatan section, penyayatan atau pemotongan dilakukan dengan memotong blok parafin yang telah ditempelkan pada holder kemudian UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dipasang pada mikrotom, lalu diputar sampai blok parafin yang berisi organ tadi terpotong menjadi pita-pita parafin dengan ukuran ketebalan 6-10µm. h. Penempelan affiksing, penempelan dilakukan dengan mengambil beberapa pita parafin yang telah terpotong dengan menggunakan skapel, kemudian ditempelkan pada objek glass, lalu dicelupkan ke dalam air dingin air biasa kemudian kedalam air panas. Lalu diletakkan diatas hotplate beberapa detik untuk melekatkan pita parafin ke objek glass. i. Pewarnaan staining, pewarnaan sedian hati, diwarnai dengan menggunakan pewarnaan Hematoxylin-Eosin. Tahapan pewarnaannya adalah sebagai berikut: - Deparafinasi: dilakukan dengan mencelupkan objek glass yang telah berisi irisan jaringan tadi ke dalam xylol selama ±15 menit. - Dealkoholisasi: dilakukan secara bertingkat dengan alkohol kosentrasi menurun, dengan alkohol absolut, alkohol 96, 90, 80, 70, 60, 50, dan 30. - Pewarnaan: dilakukan dengan cara objek glass yang telah berisi irisan jaringan tadi dimasukkan ke dalam larutan pewarna Hematoxilin Erlich selama 3-7 menit, dicuci dengan air mengalir ± 10 menit, dimasukkan ke dalam alkohol 30, 50, dimasukkan ke dalam larutan pewarna eosin 0,5 dalam alkohol 70 selama 1-3 menit, preparat dimasukkan berturut- turut ke dalam alkohol 60, 70, 80, 90, 96, dan alkohol absolut, dikeringkan dengan kertas pengisap selanjutnya, preparat dimasukkan ke xylol. j. Penutupan mounting, dari xylol jaringan kemudian ditutup dengan cover glass setelah ditetesi dengan Canada balsam terlebih dahulu. Setelah itu diberi label dan diamati di bawah mikroskop.

3.5 Parameter Pengamatan

Dokumen yang terkait

Penentuan Lc50 Ekstrak Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)

1 60 75

Uji Antimuagenik Ekstrak Etanol Bunga Jantan Pepaya (Carica papaya L.) pada Mencit Jantan yang Diinduksi dengan Siklofosfamid

3 63 76

Pengaruh Vitamin E Terhadap Pemulihan Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.) Yang Mendapat Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (TU)

1 49 94

Gambaran Histologis Testis Mencit (Mus musculus L.) Yang Mendapat Kombinasi Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (TU)

3 88 72

Pemulihan Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.) dengan Vitamin C setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) dan Testosteron Undekanoat (TU).

0 55 85

Pengaruh Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) dan Testosteron Undekanoat (TU) Terhadap Jaringan Ginjal Mencit (Mus musculus L.)

0 86 70

Studi Testosteron Plasma, Kuantitas Dan Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Kombinasi Hormon Testosteron Undekanoat (Tu) Dan Ekstrak Air Biji Blustru (Luffa Aegyptica Roxb.)

1 43 100

Ultrastruktur Hepar Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (Tu)

0 0 24

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pepaya (Carica papaya L.) - Ultrastruktur Hepar Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (Tu)

0 0 9

ULTRASTRUKTUR HEPAR MENCIT (Mus musculus L.) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK AIR BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) dan TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) SKRIPSI GUSTIKA MARYATI 070805013

0 0 13