1. Belajar berarti membentuk makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa yang mereka
lihat, dengar, rasakan, dan alami. Konstruksi arti itu dipengaruhi oleh pengertian yang telah ia punyai.
2. Konstruksi  arti  adalah  proses  yang  terus-  menerus.  Setiap  kali  berhadapan  dengan
fenomena  atau  persoalan  yang  baru,  diadakan  rekonstruksi,  baik  secara  kuat  maupun lemah.
3. Belajar  bukan  hanya  kegiatan  mengumpulkan  fakta,  melainkan  lebih  suatu
pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian baru. 4.
Proses  belajar  yang  sebenarnya  terjadi  pada  waktu  skema  seseorang  dalam  keraguan yang merangsang pemikiran lebih lanjut. Situasi ketidakseimbangan  disequilibrium
adalah situasi yang baik untuk memacu belajar. 5.
Hasil  belajar  dipengaruhi  oleh  pengalaman  pelajar  dengan  dunia  fisik  dan lingkungannya.
6. Hasil  belajar  seseorang  tergantung  dari  paa  yang  telah  diketahui  si  pelajar  :  konsep-
konsep,  tujuan,  dan  motivasi  yang  mempengaruhi  interaksi  dengan  bahan  yang dipelajari.
B. Minat
Menurut  Sukardi,  minat  dapat  diartikan  sebagai  suatu  kesukaan,  kegemaran  atau kesenangan  akan  sesuatu.  Bernard  dalam  Sardiman  2007:76  menyatakan  bahwa  minat
timbul  tidak  secara  tiba-  tiba  atau  spontan,  melainkan  timbul  akibat  dari  partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar maupun bekerja. Jadi, jelas bahwa minat akan
selalu terkait dengan persoalan kebutuhan dan keinginan. Dalam kaitannya dengan belajar, Hansen  1995:1  menyebutkan  bahwa  minat  belajar  siswa  erat  hubungannya  dengan
kepribadian,  motivasi,  ekspresi  dan  konsep  diri  atau  identifikasi,  faktor  keturunan  dan pengaruh eksternal atau lingkungan Susanto, 2013.
Dari  beberapa  gambaran  definisi  minat  di  atas,  dapat  ditegaskan  bahwa  minat merupakan  dorongan  dalam  diri  seseorang  atau  faktor  yang  menimbulkan  ketertarikan
atau  perhatian  secara  efektif,  yang  menyebabkan  dipillihnya  suatu  objek  atau  kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan, dan lama kelamaan mendatangkan kepuasan dalam
dirinya. Gagne  membedakan  sebab  timbulnya  minat  pada  diri  seseorang  menjadi  dua
macam, yaitu minat spontan yang merupakan minat yang timbul secara spontan dalam diri seseorang  tanpa  dipengaruhi  oleh  pihak  luar  dan  minat  terpola  yang  merupakan  minat
yang  timbul  sebagai  akibat  adanya  pengaruh  dari  kegiatan-  kegiatan  yang  terencana  dan terpola,  misalnya  dalam  kegiatan  belajar-  mengajar  baik  di  lembaga  sekolah  maupun
diluar sekolah Susanto, 2013. Elizabeth B. Hurlock 2007 mengatakan bahwa pada semua usia, minat memainkan
peran  yang  penting  dalam  kehidupan  seseorang  dan  mempunyai  dampak  yang  besar  atas perilaku dan sikap, terutama selama masa kanak-kanak. Jenis pribadi anak sebagian besar
ditentukan  oleh  minat  yang  berkembang  selama  masa  kanak-kanak.  Di  samping  itu, pengalaman  belajar  dari  anak  juga  sangat  berpengaruh  terhadap  perkembangan  minat
anak.  Minat  mempunyai  pengaruh  yang  besar  terhadap  proses  dan  pencapaian  hasil belajar.  Apabila  materi  pelajaran  yang  dipelajari  tidak  sesuai  dengan  minat  siswa,  maka
siswa tidak akan tertarik untuk belajar sehingga  mengakibatkan keengganan belajar yang menyebabkan  tidak  adanya  kepuasan  dari  pelajaran  tersebut.  Sebaliknya,  bila  pelajaran
yang  menarik  siswa  maka  akan  lebih  mudah  direncanakan  karena  minat  menambah aktivitas belajar. Jika terdapat siswa yang kurang berminat terhadap belajar, maka dapatlah
diusahakan agar mempunyai minat yang lebih besar yaitu dengan cara menjelaskan hal-hal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita kaitannya dengan materi pelajaran yang dipelajari. Elizabeth juga mengatakan bahwa ciri-
ciri minat yaitu: a.
Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental Minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental. Pada
waktu  pertumbuhan  terlambat  dan  kematangan  dicapai,  minat  menjadi  lebih  stabil. Anak  yang  berkembang  lebih  cepat  atau  lebih  lambat  dari  pada  teman  sebayanya.
Mereka  yang  lambat  matang,  karena  sebagaimana  dikemukakan  terlebih  dahulu, menghadapi masalah sosial karena minat mereka minat anak, sedangkan minat teman
sebaya mereka minat remaja. b.
Minat bergantung pada kesiapan belajar Anak-anak  tidak  dapat  mempunyai  minat  sebelum  mereka  secara  fisik  dan
mental. Sebagai contoh, mereka tidak dapat mempunyai minat yang sungguh-sungguh untuk  permainan  bola  sampai  mereka  memiliki  kekuatan  dan  koordinasi  otot  yang
diperlukan untuk permainan bola tersebut. c.
Minat bergantung pada kesempatan belajar Kesempatan  untuk  belajar  bergantung  pada  lingkungan  dan  minat,  baik  anak-
anak maupun dewasa, yang menjadi bagian dari lingkungan anak. Karena lingkungan anak  kecil  sebagian  besar  terbatas  pada  rumah.
Minat mereka “tumbuh dari rumah”. Dengan bertambah luasnya lingkup social mereka menjadi tertarik pada minat orang di
luar rumah yang mulai mereka kenal. d.
Perkembangan minat mungkin terbatas Ketidakmampuan  fisik  dan  mental  serta  pengalaman  sosial  yang  terbatas
membatasi  minat  anak.  Anak  yang  cacat  fisik  misalnya,  tidak  mungkin  mempunyai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI