Data Pre- Test dan Post- test Pengetahuan
30. RSN
20 67
-47 2209
Total Nilai
745 2101,5
-1356,5 90287,5
= 74530 = 24.83 ; = 2101.530 = 70.05 ; N = 30
=
= = -7.839
Df = N – 1 = 30 – 1 = 29
T
crit
= 2.045 two tailed test dengan level signifikan = 0.05. Dari hasil analisa uji T, didapatkan hasil
Karena , maka signifikan. Berarti kedua
kelompok berbeda. Hasil belajar biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai yang menandakan bahwa
peserta didik telah berhasil mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman,
sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan, daya reaksi, daya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penerimaan, dan aspek lain yang ada pada individu Sudjana, 1990. Dalam penelitian ini hasil belajar yang diukur adalah hasil belajar aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor. Setelah dilaksanakannya kegiatan pembelajaran materi konsep zat selama dua
kali pertemuan dengan menggunakan media Komik Sains, yaitu pada hari jumat 8 Agustus 2014 dan Sabtu 9 Agustus 2014 siswa kelas VII D SMP Katolik 2 W. R.
Soepratman Barong Tongkok Siswa mampu menjelaskan pengertian zat, mampu mengelompokkan zat berdasarkan jenis dan sifat yang dimilikinya, mampu
melakukan penyelidikan terhadap terjadinya perubahan wujud zat, dapat memberikan contoh perubahan wujud zat berdasarkan pengalaman sehari- hari.
Dari tabel 4.2 di atas, peneliti dapat menyatakan bahwa hasil belajar siswa kelas VII D SMP Katolik 2 W. R. Soepratman Barong Tongkok dengan menggunakan
media Komik Sains pada materi Konsep Zat mengalami peningkatan. Rata-rata nilai tes siswa sebesar 70,05 dan persentase ketuntasan KKM sebesar 50. Namun hasil
belajar tersebut masih belum memenuhi target yang diharapkan peneliti, yaitu 70 siswa tuntas KKM dengan skor rata-rata kelas sebesar 75. Tetapi apabila
diperhatikan, nilai post test siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai pre test. Hal tersebut di perkuat dengan hasil perhitungan dengan menggunakan uji T
yang menyatakan bahwa , maka signifikan. Berarti kedua kelompok
berbeda. Walaupun beberapa orang siswa belum bisa mencapai dan tuntas KKM,
sebagian besar dari mereka telah dapat menjelaskan dan memberikan jawaban yang hampir benar juga dapat memberikan contoh yang lain selain dari yang telah di
jelaskan dalam media komik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Belum tercapainya target yang diharapkan peneliti tersebut diduga disebabkan penerapan media pembelajaran dengan menggunakan Komik Sains yang belum
optimal. Siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran didominasi hanya oleh siswa yang tergolong pintar. Hal ini terlihat dari hasil catatan peneliti dan rekan observer,
dimana masih ada siswa yang mondar-mandir di dalam kelas, tidak terlibat dalam kegiatan diskusi,dan sibuk sendiri.