Dari  penjabaran  di  atas  menunjukkan  bahwa  hasil  belajar  siswa  dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik itu faktor dari dalam diri siswa sendiri maupun dari luar diri
siswa.  Faktor  dari  dalam  diri  siswa  berupa  minat,  kecerdasan,  bakat,  dan  motivasi. Sedangkan  faktor  dari  luar  diri  siswa  meliputi  orang  tua  dan  lingkungan  sekolah
Sudjana,  1990.  Peningkatan  hasil  belajar  siswa  yang  menjadi  lebih  baik  dari  awal dilaksanakannya  pembelajaran  hingga
akhir  menunjukkan  bahwa  dengan menggunakan media komik pada materi Konsep Zat dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas VII D SMP Katolik 2 W. R. Soepratman Barong Tongkok.
3. Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Media Pembelajaran menggunakan
Komik Sains
Dalam  penelitian  ini  terdapat  berbagai  faktor  yang  turut  mendukung keberhasilan  penerapan  media  Komik  Sains  pada  materi  konsep  zat    yang
dilaksanakan  di  kelas  VII  D  SMP  Katolik  2  W.  R.  Soepratman  Barong  Tongkok. Beberapa  faktor  pendukung  tersebut  secara  lebih  rinci  akan  dibahas  dalam
pembahasan berikut: a.
Lingkungan Belajar Lingkungan  belajar  memberikan  dampak  yang  cukup  penting  untuk
keberhasilan  penerapan  media  pembelajaran  Komik  Sains.  Kondisi  ruang  kelas yang  cukup  besar  dengan  ventilasi  yang  cukup  membuat  siswa  merasa  betah
belajar  di  dalam  kelas,  sehingga  siswa  menjadi  fokus  untuk  mengikuti  kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
b. Siswa
Kondisi  siswa  kelas  VII  D  sangat  heterogen,  ada  siswa  yang  aktif  dan  ada pula  siswa  yang  pasif;  ada  siswa  yang  tergolong  pintar  dan  adapula  siswa  yang
tergolong  kurang  pintar.  Selain  itu  siswa  kelas  VII  D  SMP  Katolik  2  W.  R. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Soepratman  Barong  Tongkok  berasal  dari  berbagai  wilayah,  berbagai  Sekolah Dasar  yang  berbeda,  dengan  latar  belakang  pengetahuan  yang  tentunya  berbeda
pula.    Kondisi  siswa  yang  seperti  ini  sangat  membantu  keberhasilan  penerapan pembelajaran dengan menggunakan media Komik Sains,  dimana siswa  yang baru
saja menginjak jenjang Sekolah Menengah Pertama yang merupakan peralihan dari Sekolah  Dasar  membuat  mereka  masih  lebih  senang  dengan  media  pembelajaran
yang  bergambar  juga  lebih  mudah  dipahami  karena  pemilihan  jalan  cerita  dari komik yang dibuat oleh peneliti mengambil tema kehidupan sehari- hari sehingga
siswa lebih bisa membayangkan kondisi yang terjadi. c.
Komik Komik  memberikan  pengaruh  yang  cukup  besar  dalam  keberhasilan
penelitian  ini.  Karena  memiliki  isi  cerita  yang  tidak  membosankan  juga  diangkat dari  fenomena  yang  sedang  terjadi.  Penggunaan  media  Komik  Sains  juga
membantu  siswa  agar  tidak  terlalu  kaget  dan  bosan  dengan  membaca  buku  yang hanya berisi tulisan dengan sedikit gambar.
d. Pengajar atau Peneliti
Kesiapan  dari  guru  dan  peneliti  juga  merupakan  faktor  yang  mendukung keberhasilan  media  pembelajaran  Komik  Sains.  Selain  harus  mempersiapkan
instrumen  dalam  kegiatan  pembelajaran  guru  juga  harus  menguasai  materi  yang akan  disampaikan.  Pengajar  juga  harus  bisa  mengendalikan  dan  mengkondisikan
kelas. Ketika ada siswa yang masih cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran, pengajar  langsung  mengambil  tindakan  dengan  meminta  siswa  tersebut  untuk
bertanya,  menjawab  pertanyaan  atau  membantu  menjelaskan  kepada  siswa  lain. Selain  itu  pengajar  juga  melakukan  pendekatan  secara  individual  kepada  siswa
sehingga siswa tidak merasa canggung dalam kegiatan pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Faktor  Penghambat  Keberhasilan  Penggunaan  Media  Komik  Sains  dan  Cara
Mengatasinya
Dalam  pelaksanaannya  tentu  saja  penelitian  ini  juga  mengalami  berbagai hambatan. Hambatan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Alokasi Waktu
Materi  konsep  zat  merupakan  materi  yang  memang  tergolong  mudah sehingga  siswa  tidak  membutuhkan  waktu  yang  cukup  banyak  untuk  berdiskusi
juga  bertanya  mengenai  materi  ini.  Namun  pembelajaran  IPA  Terpadu  pada Sekolah  Menengah  Pertama  yang  terdiri  dari  IPA  Fisika,  IPA  Kimia,  dan  IPA
Biologi menyebabkan peneliti sedikit kesulitan dalam menentukan hari yang tepat untuk  melakukan  penelitian.  Apabila  didasarkan  dari  buku  paket  IPA  Terpadu,
pada  tanggal  8  Agustus  2014  seharusnya  merupakan  jadwal  untuk  pelajaran  IPA Kimia dan jadwal untuk pembelajaran IPA Fisika  akan dilaksanakan pada tanggal
15 Agustus 2014. Sedangkan peneliti harus pulang pada tanggal 12 Agustus 2014, mengurus perpanjangan studi, dan mengikuti perkuliahan di Yogyakarta.
Untuk  mengatasi  hal  ini  maka  peneliti,  pengajar  dan  pihak  sekolah mengganti  jadwal  pembelajaran  IPA  Kimia  pada  tanggal  8  dan  9  Agustus  2014
dengan IPA Fisika agar peneliti dapat melakukan penelitian dan mengambil data. b.
Pengelolaan Kelas Perhatian  pengajar  menjadi  terpecah  antara  mengontrol  kondisi  kelas  agar
berdiskusi  dengan  tertib  dan  memberikan  penjelasan  didepan  kelas,  hal  ini menyebabkan banyak siswa yang ribut dan sibuk sendiri di dalam kelas. Maka oleh
sebab  itu  pengajar  berkeliling  kelas  sembari  memberikan  penjelasan  serta menambah volume dan intonasi suara sehingga seluruh siswa dapat mendengarkan
dan menjadi lebih tertib. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari  hasil  dan  analisa  peneliti  yang  dilaksanakan  pada  kelas  VII  D  SMP Katolik  2  W.R.  Soepratman  Barong  Tongkok  dengan  menggunakan  media  Komik
Sains  untuk  proses  pembelajaran  IPA  Fisika  pada  materi  Konsep  Zat  diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan  Komik  Sains  sebagai  alternatif  penunjang  buku  paket  dalam  proses
pembelajaran sangat berpengaruh pada minat membaca siswa. 2.
Penerapan  model  pembelajaran  dengan  menggunakan  media  Komik  Sains  untuk proses pembelajaran IPA Fisika pada materi Konsep Zat dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas VII D SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok.
B. Saran
1. Media Komik dapat digunakan pada topik dan materi lainnya.
2. Media  pembelajaran  dengan  menggunakan  Komik  Sains  dapat  diterapkan  dalam
proses pembelajaran untuk IPA Kimia dan IPA Biologi. 3.
Dalam  proses  pelaksanaannya  media  ini  membutuhkan  waktu  yang  tidak  terlalu banyak  tergantung  dari  seberapa  rumit  materi  yang  akan  diberikan  kepada  siswa,
sehingga  hanya  cocok  digunakan  pada  materi  yang  tidak  membutuhkan  banyak rumus dan persamaan.
4. Dalam  menerapkan  media  pembelajaran  dengan  menggunakan  Komik  Sains
pengajar  harus  mengupayakan  sistem  kontrol  yang  lebih  baik  agar  proses  diskusi dapat berjalan dengan optimal.