Belum tercapainya target yang diharapkan peneliti tersebut diduga disebabkan penerapan media pembelajaran dengan menggunakan Komik Sains yang belum
optimal. Siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran didominasi hanya oleh siswa yang tergolong pintar. Hal ini terlihat dari hasil catatan peneliti dan rekan observer,
dimana masih ada siswa yang mondar-mandir di dalam kelas, tidak terlibat dalam kegiatan diskusi,dan sibuk sendiri.
2. Peningkatan Situasi Minat
Data kuisioner diperoleh setelah kegiatan pembelajaran Fisika pada materi Konsep Zat dengan menggunakan media Komik Sains telah selesai. Presentase situasi
minat siswa apabila dilihat dari tabel, dapat dideskripsikan bahwa pada poin pertama dari kuisioner minat siswa terhadap pembelajaran Fisika dengan menggunakan media
komik sains yang berisi pernyataan negatif mendapatkan nilai terendah dengan nilai 89 yang menandakan bahwa siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik pada
saat pelajaran Fisika. Sedangkan nilai tertinggi dimiliki oleh poin kuisioner kelima yang berisi pernyataan positif dengan total nilai 110 yang menandakan siswa senang
mengikuti pelajaran Fisika dengan menggunakan media komik sains. Dari tabel kuisioner tersebut, peneliti juga melihat bahwa minat belajar siswa
kelas VII D SMP Katolik 2 W. R. Soepratman Barong Tongkok dengan menggunakan media Komik Sains pada materi Konsep Zat memiliki prensentase yang sangat tinggi.
Rata-rata nilai kuisioner minat siswa sebesar 34 dengan persentase minat sebesar 93. Hal ini memenuhi target yang diharapkan peneliti, yaitu 90 siswa sangat minat
terhadap media komik sains. Oleh karena itu peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa siswa kelas VII D SMP Katolik 2 W. R. Soepratman memiliki minat yang
sangat tinggi terhadap pembelajaran Fisika dengan menggunakan media Komik Sains pada materi Konsep Zat.
Dari penjabaran di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik itu faktor dari dalam diri siswa sendiri maupun dari luar diri
siswa. Faktor dari dalam diri siswa berupa minat, kecerdasan, bakat, dan motivasi. Sedangkan faktor dari luar diri siswa meliputi orang tua dan lingkungan sekolah
Sudjana, 1990. Peningkatan hasil belajar siswa yang menjadi lebih baik dari awal dilaksanakannya pembelajaran hingga
akhir menunjukkan bahwa dengan menggunakan media komik pada materi Konsep Zat dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas VII D SMP Katolik 2 W. R. Soepratman Barong Tongkok.
3. Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Media Pembelajaran menggunakan
Komik Sains
Dalam penelitian ini terdapat berbagai faktor yang turut mendukung keberhasilan penerapan media Komik Sains pada materi konsep zat yang
dilaksanakan di kelas VII D SMP Katolik 2 W. R. Soepratman Barong Tongkok. Beberapa faktor pendukung tersebut secara lebih rinci akan dibahas dalam
pembahasan berikut: a.
Lingkungan Belajar Lingkungan belajar memberikan dampak yang cukup penting untuk
keberhasilan penerapan media pembelajaran Komik Sains. Kondisi ruang kelas yang cukup besar dengan ventilasi yang cukup membuat siswa merasa betah
belajar di dalam kelas, sehingga siswa menjadi fokus untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
b. Siswa
Kondisi siswa kelas VII D sangat heterogen, ada siswa yang aktif dan ada pula siswa yang pasif; ada siswa yang tergolong pintar dan adapula siswa yang
tergolong kurang pintar. Selain itu siswa kelas VII D SMP Katolik 2 W. R. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI