e. Soal no 5, skor maksimal 10: skor 0, jika tidak menjawab
skor 10, jika sebagian jawaban benar skor 10, jika jawaban benar
b. Teknik  non  test  hanya  terdiri  dari  kuisioner  untuk  mengetahui  nilai  kuantitatif
minat belajar dari siswa.
E. Teknik Analisa Data
Data  yang  diperoleh  dari  proses  dan  hasil  pembelajaran  dianalisis  secara  deskriptif kuantitatif  yang  merupakan  angka  hasil  belajar  siswa  yang  meliputi  penentuan  rata-rata
kelas,  ketuntasan  belajar  individual  dan  ketuntasan  belajar  secara  klasikal  dari  hasil  test dan  data  kualitatif  berupa  prosentase  hasil  observasi,  kuisioner,  dan  wawancara
yangdideskripsikan. Menurut  Slameto  2001  data  tentang  nilai  hasil  belajar  kognitif  siswadihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Hasil  penelitian  dianalisis  3  kali  yaitu  analisis  untuk  menghitung  rata-rata  kelas, menentukan  ketuntasan  belajar  secara  individual  dan  menentukan  ketuntasan  belajar
secara klasikal. a.
Menentukan rata-rata kelas Menurut  Sudjana  1990  untuk  mengetahui  nilai  rata-rata  kelas  pada  masing-
masing siklus sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan : = Nilai rata-rata mean
ΣX   = Jumlah nilai seluruh siswa N
= Banyaknya siswa yang mengikuti test b.
Menentukan ketuntasan belajar secara klasikal Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara klasikal
menurut Ali 1993 adalah sebagai berikut:
Keterangan: P
= nilai ketuntasan belajar Σn1   = jumlah siswa tuntas belajar secara klasikal
n = jumlah total siswa
c. Test – T untuk kelompok Dependen
Menurut  Suparno  2006,  rumus  yang  digunakan  untuk  mengetes  dua  kelompok yang dependent,  atau satu kelompok  yang ditest dua kali,  yaitu pada pre  test  dan post
test.  Kelompok  dependent  adalah  kelompok  yangsaling  tergaantung,  berkaitan,  atau bahkan sama. Apabila
, maka data yang didapat signifikan.
Dimana : D  = perbedaan antara skor tiap subyek = Xi
1
– Xi
2
N  = jumlah pasang skor  jumlah pasangan Df = N
– 1
d. Penilaian pada lembar kuisioner yang diberikan
Kuisioner  berjumlah  10  pernyataan  terkait  minat  belajar  siswa.  Lima  butir kuisioner berupa kuisioner negatif dan 5 butir lainnya merupakan kuisioner postif. Tiap
soal dinilai dari angka 1 hingga 4, dengan ketentuan semakin tinggi semakin baik hasil yang diperoleh pada  kuisioner positif dan semakin  rendah  yang dinilai pada  kuisioner
negatif  maka  semakin  baik  hasil  yang  diperoleh.  Penilaian  dilakukan  dengan perhitungan:
Berdasarkan  perbandingan  hasil  persentase  yang  diperoleh  peneliti  dapat mengemukakan  dampak  penggunaan  media  komik  terhadap  minat  belajar  siswa.
Penilaian kuisioner untuk mengetahui tingkatan minat menggunakan skala berikut:
Tabel 3.2 Skala Pengkategorian Minat
KATEGORI SKALA
Kuisioner +
- Sangat Tinggi
Tinggi Rendah
Sangat Rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian  ini  dimulai  dengan  dilakukannya  observasi  awal  untuk  mengetahui pokok permasalahan yang ada di kelas VII D SMP Katolik 2 W. R. Soepratman Barong
Tongkok.  Observasi  awal  dilakukan  pada  tanggal  14  Juli  2014,  dalam  observasi  ini peneliti  melakukan  wawancara  dengan  guru  Fisika  kelas  VII.  Berdasarkan  hasil
wawancara  tersebut  diketahui  bahwa  prestasi  belajar  siswa  kelas  VII  pada  tahun  lalu terhadap  mata  pelajaran  Fisika  masih  rendah.  Hal  ini  ditandai  dengan  rendahnya  nilai
hasil ulangan semester 1, yaitu lebih dari 50  siswa mengikuti remidi.  Selain itu nilai rata-rata  ulangan  harian  materi  sistem  pencernaan  juga  masih  di  bawah  KKM;  yaitu
berkisar antara 50 hingga 65. Permasalahan  ini  kiranya  telah  memenuhi  syarat  untuk  dipecahkan  melalui
penelitian  tindakan  kelas.  Untuk  mengetahui  pokok  permasalahan  yang  menyebabkan masih  rendahnya  nilai  hasil  belajar  siswa  kelas  VII  tersebut  maka  dilakukan  observasi
kelas. Observasi  kelas  dilaksanakan  pada  hari  Selasa,  15  Juli  2014.  Berdasarkan  hasil
observasi  kelas  tersebut  diperoleh  beberapa  masalah  yang  dapat  diasumsikan  sebagai penyebab  rendahnya  nilai  hasil  belajar  siswa.  Masalah-masalah  tersebut  adalah  siswa
kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas, hal ini terlihat dari sedikitnya siswa yang  aktif  bertanya,  yaitu  hanya  2  orang.  Siswa  yang  memperhatikan  penjelasan  guru
hanya  siswa  yang  duduk  di  depan.  Sedangkan  siswa  lainnya  sibuk  sendiri.  Selain  itu metode  yang  digunakan  guru  dalam  kegiatan  pembelajaran  tersebut  juga  merupakan
metode  yang  masih  sederhana,  yaitu  ceramah.  Setelah  mempersilakan  siswa  membuka halaman buku  yang berisi materi pada saat itu, guru sibuk menerangkan materi.  Hal ini
membuat  kegiatan  pembelajaran  hanya  berpusat  pada  guru,  sehingga  siswa  tidak  dapat berperan  aktif  dalam  kegiatan  pembelajaran.  Siswa  juga  cenderung  bosan  dengan  buku
pelajaran  yang  sebagian  besar  hanya  berisi  tulisan  dengan  banyak  rumus  dan  sedikit gambar.  Sedangkan,  pada  usia  siswa  kelas  VII  masih  senang  dan  suka  dengan  sesuatu
yang bergambar dan penuh warna. Berdasarkan  hasil  identifikasi  masalah  tersebut  maka  peneliti  bekerja  sama
dengan  guru  Fisika  kelas  VII  memutuskan  untuk  menggunakan  media  Komik  Sains dalam  kegiatan  pembelajaran  pada  Konsep    Zat.
Media  ini  merupakan  media pembelajaran  yang tergolong masih sangat baru dimana materi pelajaran yang biasanya
diambil  langsung  dari  buku  paket  diubah  dan  dibuat  menjadi  sebuah  cerita  bergambar dengan  cerita  tambahan  yang  berdasarkan  contoh  dari  kehidupan  sehari-  hari  sehingga
lebih  mudah  dipahami  oleh  siswa.  Pelaksanaan  pembelajaran  dengan  menggunakan media Komik  Sains  ini berpedoman pada rencana pembelajaran  yang sebelumnya telah
disusun peneliti. Sebelum  dilangsungkannya  proses  belajar  dan  pembelajaran  peneliti  menyusun
silabus  untuk  kompetensi  dasar  menjelaskan  mekanisme  dari  konsep  zat,  menyusun rancangan  pelaksanaan  pembelajaran,  menyusun  lembar  observasi  aspek  afektif  dan
psikomotor  siswa  selama  kegiatan  pembelajaran,  membuat  alat  bantu  mengajar  yang diperlukan  dalam  rangka  optimalisasi  pemahaman  siswa  mengenai  materi  konsep  zat
dengan  menggunakan  media  komik,  mendesain  alat  evaluasi  pembelajaran  untuk mengetahui  tingkat  pemahaman  siswa  mengenai  materi  yang  akan  dan  telah  diajarkan,
dan membuat kuisioner untuk mengetahui tingkat presentase minat siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan.
Penelitian ini dimulai dengan diadakannya pre-test pada siswa kelas VII D SMP Katolik 2 W. R. Soepratman Barong Tongkok untuk mengukur sejauh mana pemahaman