Level menerapkan Kemampuan siswa berdasarkan tingkatanlevel dalam aspek kognitif

dalam suatu penghantar jika ada elektron dalam penghantar tersebut. Sedangkan skor paling besar yang diperoleh siswa yaitu pada soal nomor 31 dengan skor 45. Soal ini tentang ”semakin besar beda potensial pada ujung-ujung kawat penghantar maka semakin...” tetapi selain jawaban yang benar, siswa juga menjawab bahwa semakin besar beda potensial pada ujung kawat penghantar maka semakin besar pula hambatan jenis penghantar. Pada bidang mekanika, siswa memperoleh skor yang paling rendah pada soal nomor 7 dengan skor 7.1. Soal tersebut berbicara tentang gerak jatuh bebas yaitu jika sebuah benda dijatuhkan maka dengan mengabaikan gaya gesek udara, kecepatan benda yang dijatuhkan tidak dipengaruhi oleh massa. Tetapi kenyataannya hampir seluruh siswa menjawab bahwa benda yang bermassa besar lebih cepat dari pada benda yang bermassa kecil ketika dijatuhkan secara bersamaan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa di kabupaten Nias Barat mempunyai konsep yang sangat rendah tentang gerak jatuh bebas. Sedangkan skor paling besar yang diperoleh siswa berada pada soal nomor 5 dengan skor 57 tentang membaca grafik s jarak vs t waktu. Siswa memperoleh skor paling tinggi pada bidang Termofisika yaitu berada pada soal nomor 27 dengan skor 59 tentang menentukan logam terpanjang saat dipanaskan dari data yang telah tersedia. Sedangkan skor paling rendah yang diperoleh siswa yaitu pada soal nomor 26 dengan skor 6.3 tentang nilai suhu yang sama pada skala termometer Celsius dan Fahrenheit. Penjelasan tentang soal ini telah dibahas pada persentase skor paling tinggi yang diperoleh siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Kemampuan Siswa Persekolah

Berikut adalah tabel distribusi skor pada setiap sekolah di Kabupaten Nias Barat. Dari Tabel 14. ini terlihat bahwa semua sekolah berada pada kategori E sangat rendah artinya kemampuan Fisika siswa pada masing-masing sekolah sangat rendah. Distribusi skor pada setiap sekolah dapat dilihat pada Lampiran 13. Tabel 14. Distribusi Skor Setiap Sekolah No Nama Sekolah Jumlah Sampel Skor Skor Kategori 1 SMAN 1 Lolofitu Moi 51 422 25.9 E Sangat Rendah 2 SMAN 1 Mandrehe Utara 16 145 28.3 E Sangat Rendah 3 SMAN 1 Lahomi 25 295 36.9 E Sangat Rendah 4 SMAS Kristen Arastamar 7 45 20.1 E Sangat Rendah 5 SMAN 1 Sirombu 72 565 24.5 E Sangat Rendah 6 SMAS BNKP Karamel 44 371 26.3 E Sangat Rendah 7 SMAN 1 Mandrehe 84 683 25.4 E Sangat Rendah 8 SMAN 1 Ulu Moroo 42 303 22.5 E Sangat Rendah 9 SMAN 2 Mandrehe 47 397 26.4 E Sangat Rendah 10 SMAN 2 Lolofitu Moi 48 401 26.1 E Sangat Rendah 11 SMAN 1 Moroo 70 639 28.5 E Sangat Rendah Persentase skor paling tinggi yang diperoleh sekolah yaitu SMAN 1 Lahomi 36.9. Pada setiap soal, SMAN 1 Lahomi mendapat skor paling besar pada soal nomor 5 dan 14 dengan jumlah siswa yang menjawab dengan benar 22 siswa dari 25 siswa atau dalam persentase skor yaitu 88 dari 100. Soal nomor 5 yaitu menunjukkan benda dalam keadaan diam dari grafik perpindahan s terhadap waktu t. Dan soal nomor 14 yaitu tentang syarat berlakunya tumbukan lenting sempurna. Dari persentase skor tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa SMAN 1 Lahomi mampu menunjukkan benda dalam keadaan diam dan mampu mengungkapkan syarat berlakunya tumbukan lenting sempurna. Tetapi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI