6. Melakukan wawancara
Peneliti akan melanjutkan pengambilan data melalui metode wawancara setelah data yang dihasilkan oleh trial wawancara dianggap
dapat menjawab pertanyaan penelitian.
E. TEKNIK ANALISIS DATA
Peneliti menganalisis data hasil penelitian dengan menggunakan proses sebagai berikut:
1. Organisasi Data
Data yang akan diorganisasi oleh peneliti merupakan jawaban subjek terhadap pertanyaan penelitian mengenai pengalaman emosi yang muncul
saat sebelum atau sesudah bertindak. Mengorganisasikan data dengan lengkap dan sistematis dapat membantu peneliti untuk mendapatkan
kualitas data yang baik. Oleh karena itu peneliti menyimpan dan mengorganisasikan keseluruhan data mentah berupa rekaman suara ketika
wawancara, keseluruhan data berupa teks, memo peneliti yang barkaitan dengan penelitian, serta langkah-langkah peneliti saat melakukan analisis
data. 2.
Koding dan Analisis Data Peneliti melakukan analis data dengan menggunakan pendekatan
grounded theory sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Open Coding
Open coding merupakan serangkaian proses merinci, menguji, membandingkan, mengkonseptualisasi, dan melakukan kategorisasi
data Gunawan, 2014; Staruss Corbin, 1998. Open coding bersifat deskriptif, yaitu mewaikili nama, identitas, dan fenomena yang tertulis
dalam teks Sarosa, 2012. Peneliti dalam tahap ini, melakukan analisis verbatim kemudian memberi label atau kode terhadap data yang dapat
mewakili fenomena Staruss Corbin, 1998; Sarosa, 2012. Setelah label atau kode dibuat, peneliti kemudian membuat kategori-kategori
dengan mengelompokkan data berdasarkan karakteristik umum yang tampaknya memiliki kesamaan Gunawan, 2014. Selama proses ini
berlangsung, peneliti juga melakukan constant comparison, dengan selalu membandingkan label atau kode data yang dihasilkan dengan
data lain yang masuk kemudian, untuk mencari pola kesamaan atau perbedaan, sehingga label atau kode yang dihasilkan akan memiliki
konsistensi Sarosa, 2012. b.
Axial Coding Axial Coding merupakan sekumpulan prosedur dimana data ditata
ulang dengan cara baru setelah open coding dengan cara menghubungkan kategori-kategori yang ada Gunawan, 2014; Sarosa,
2012. Peneliti dalam tahap ini mengumpulkan kembali kategori- kategori yang telah dibuat saat open coding. Kemudian peneliti
mencari pola interaksi yang muncul di antara kategori berdasarkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kondisi sebab akibat dan membuat kaitan diantara kategori-kategori tersebut atau diantara kategori dengan sub kategori Gunawan, 2014;
Strauss Corbin, 1998. c.
Selective Coding Selective coding merupakan intepretasi atas label atau kode yang
telah dihasilkan oleh open coding Strauss Corbin, 1998; Sarosa 2012. Tahapan ini membangun konsep yang dapat menjelaskan
interaksi antar berbagai kategori yang ada, dengan membandingkan konsep, kategori dan penjelasan teoritis yang telah ada Sarosa, 2012.
Selective coding juga merupakan proses pemilihan kategori inti, dimana peneliti menghubungkan secara sistematis kategori-kategori
lain, melakukan validasi hubungan-hubungan tersebut, mengganti kategori yang perlu diperbaiki dan dikembangkan lebih lanjut
Gunawan, 2014.
F. KEABSAHAN DATA