saja yang muncul di dalam diri, yang dapat memperngaruhi tindakan individu tersebut dalam kehidupan sehari-hari Ekman, 2003.
D. FUNGSI EMOSI
Emosi dalam penerapannya mempunyai beberapa fungsi yang dapat dilihat sebagai berikut:
1. Memfasilitasi tujuan individu.
Emosi dasar memfasilitasi tujuan yang lebih sederhana, yaitu untuk mempertahankan diri, seperti rasa takut yang dapat mendorong individu
untuk menghindari bahaya yang mengancam Candald dkk,. 1977. Sedangkan emosi moral dapat memfasilitasi tujuan individu yang
berkaitan dengan standart moral, seperti mendorong individu untuk menjaga status sosial untuk menghindari penolakan dari kelompok sosial
Bedford Kwang, 2003; Tangney dkk., 2007; Tracy Robins, 2004; You, 1997.
Selain itu, emosi juga memberikan respon dengan segera terhadap tindakan yang dilakukan individu. Malu, bersalah, dan embarrassment
akan muncul jika individu tidak dapat mencapai standart moral, tetapi akan merasa bangga, bersyukur, dan ditinggikan jika mampu mencapai standart
moral Miller, 1990; Tangney dkk., 2007. Selain itu, akan muncul emosi yang cenderung menyenangkan jika mampu mencapai tujuan yang
berkaitan degnan mempertahankan hidup dan demikian pula sebaliknya Ekman, 2003.
2. Memfasilitasi fungsi adaptif
Emosi dapat mempengaruhi kondisi fisologis, kognitif dan memotivasi individu untuk melakukan suatu tindakan Ekman, 2003;
Haidt, 2003; Izard, 2007; Tracy Robins, 2007. Seperti empati dan bersyukur memotivasi individu untuk menjalin ikatan sosial Keltner
Kring, 1998, sedangkan rasa takut mendorong individu untuk menghindari keadaan yang dianggap berbahaya atau mengancam Ekman,
2003; Candald dkk., 1977. Menyadari emosi yang seringkali muncul dapat membantu individu untuk mengubah intensitas dan meregulasi cara
menyampaikan atau mengekspresikan emosi dengan lebih tepat Ekman, 2003; Izard, 2007.
3. Membantu proses interaksi sosial
Emosi menyediakan informasi mengenai keadaan atau perasaan dalam diri individu sebagai tanda dari respon adanya suatu interaksi sosial Izard,
2007; Ekman, 2003. Tanda tersebut pada umumnya dapat dilihat melalui raut wajah, suara, hingga bahasa tubuh Ekman, 2003; Izard, 2007;
Tangney dkk., 2007; Tracy Robins, 2007. Namun tanda ini seringkali mengalami bias budaya, sehingga tidak dapat digeneralisasikan Haidt
Keltner, 1997. Meskipun demikian, emosi dapat membantu individu dalam
berinteraksi dengan lingkungan sekitar, tetapi akan menjadi masalah jika respon terhadap emosi yang muncul tidak sesuai Ekman, 2003; Keltner
Kring, 1998. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan grounded theory. Pendekatan grounded theory merupakan teori yang diperoleh
dari hasil pemikiran induktif dan metode kualitatif yang sistematik dalam suatu penelitian tentang fenomena yang ada Smith, 2008; Strauss Corbin, 1998.
Data kualitatif yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan pengalaman masyarakat mengenai emosi yang muncul pada diri mereka saat sebelum dan
sesudah melakukan sesuatu atau tidak jadi melakukan sesuatu. Oleh karena itu, peneliti menggunakan pendekatan grounded theory, agar dapat membangun
teori yang benar-benar berasal dari data melalui proses penelitian Finlayson, 2008.
B. FOKUS PENELITIAN
Emosi-emosi yang muncul dan mempengaruhi individu dalam bertindak di kehidupan sehari-hari merupakan fokus dari penelitian ini. Emosi yang muncul
pada diri individu akan dapat dilihat saat sebelum bertindak maupun setelah bertindak. Oleh karena itu, penelitian ini akan menggambarkan emosi-emosi
yang muncul pada diri individu saat sebelum maupun setelah bertindak di dalam kehidupan sehari-hari.