individu dalam bertindak meliputi, kategori perspektif individu, religiusitas, lingkungan sekitar, keluarga, serta fisiologis.
1. Pengalaman emosi dan isi kognitif yang muncul sebelum individu
bertindak sesuai standart sosial.
Penelitian ini menemukan bahwa kategori emosi negatif lebih sering muncul sebelum individu bertindak sesuai dengan hukum yang berlaku.
Emosi negatif tersebut meliputi: a
stress dan sedih yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu, yaitu memenuhi dan mempertahankan representasi diri,
b takut yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu,
yaitu menyadari dan mematuhi standart sosial, bimbang, menghindari dampak negatif tindakan, serta memenuhi dan mempertahankan
representasi diri, c
serta tidak nyaman yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu, yaitu menghindari dampak negatif tindakan.
Meskipun demikian, kategori emosi positif yang muncul sebelum individu bertindak sesuai dengan hukum yaitu tidak tega. Dalam hal ini,
rasa tidak tega berkaitan dengan kategori munculnya perspektif individu mengenai memenuhi dan mempertahankan representasi diri.
Selain itu, emosi positif seperti tidak tega juga muncul pada individu sebelum bertindak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Namun pada
konteks ini, kemunculan tema emosi tidak tega selain berkaitan dengan perspektif individu yaitu memenuhi dan mempertahankan representasi diri,
tetapi juga berkaitan dengan munculnya tema menghindari dampak negatif atas tindakan, serta kategori keluarga yaitu kelekatan keluarga.
Sedangkan emosi negatif yang muncul sebelum individu bertindak sesuai dengan peraturan meliputi:
a terpaksa dan suasana hati cenderung mudah berubah, yang berkaitan
dengan munculnya kategori perspektif individu yaitu menghindari dampak
negatif tindakan,
memenuhi dan
mempertahankan representasi diri. Selain itu rasa terpaksa juga berkaitan dengan
kategori keluarga yaitu kelekatan keluarga, b
takut yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu yaitu memenuhi dan mempertahankan representasi diri, serta kategori
fisiologis yaitu jantung berdebar-debar, c
menyesal dan bersalah yang berkaitan dengan memenuhi dan mempertahankan representasi diri, bimbang, menghindari dampak
negatif tindakan, serta menyadari dan memperbaiki kesalahan, d
tidak nyaman dan malas yang berkaitan dengan menghindari dampak negatif tindakan dan bimbang,
e inferior yang berkaitan dengan munculnya kategori keluarga yaitu
kelekatan dengan keluarga, f
dan malu yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu yaitu memenuhi dan mempertahankan representasi diri, serta
menghindari dampak negatif tindakan. Munculnya rasa malu juga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berkaitan dengan munculnya kategori religiusitas yaitu ajaran agama dapat mempengaruhi pola pikir individu.
Selain itu, tidak ada emosi yang muncul juga dialami individu sebelum bertindak sesuai dengan peraturan yang berlaku, namun ini lebih
berkaitan dengan kategori perspektif individu yaitu memenuhi dan mempertahankan representasi diri.
Sebelum individu bertindak sesuai dengan norma, emosi positif yang muncul meliputi:
a nyaman yang berkaitan dengan munculnya kategori lingkungan
sekitar kelekatan dengan lingkungan sekitar dan kategori keluarga kelekatan dengan keluarga,
b sayang yang juga berkaitan dengan munculnya kategori lingkungan
sekitar kelekatan dengan lingkungan sekitar dan kategori keluarga kelekatan dengan keluarga, serta kategori perspektif individu yaitu
memenuhi dan mempertahankan representasi diri, c
bersyukur yang berkaitan dengan munculnya kategori religiusitas yaitu dengan mematuhi ajaran agama,
d serta empati yang juga berkaitan dengan munculnya kategori
religiusitas yaitu dengan mematuhi ajaran agama, serta kategori perspektif individu yaitu memenuhi dan mempertahankan representasi
diri. Sedangkan emosi negatif yang muncul sebelum individu bertindak
sesuai dengan norma yang berlaku antara lain: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a menyesal yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif
individu yaitu memenuhi dan mempertahankan representasi diri, menghindari dampak negatif atas tindakan, serta menyadari dan
memperbaiki kesalahan. Selain itu, munculnya rasa menyesal juga berkaitan dengan munculnya kategori religiusitas yaitu mematuhi
ajaran agama dan munculnya kategori fisiologis yaitu lelah, b
tertekan yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu yaitu menghindari dampak negatif atas tindakan serta
memenuhi dan mempertahankan representasi diri. Selain itu, munculnya rasa tertekan juga berkaitan dengan munculnya kategori
lingkungan sekitar yaitu termotivasi oleh lingkungan sekitar, c
gelisah yang juga berkaitan dengan munculnya kategori lingkungan sekitar, tetapi lebih berkaitan dengan kelekatan dengan lingkungan
sekitar. Munculnya rasa gelisah juga berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu yaitu memikirkan dampak positif atas
tindakan, d
takut yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu yaitu bimbang serta memenuhi dan mempertahankan representasi diri,
kategori lingkungan sekitar yaitu kelekatan dengan lingkungan sekitar, serta kategori keluarga yaitu kelekatan dengan keluarga,
e terpaksa yang yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif
individu yaitu bimbang serta memenuhi dan mempertahankan representasi diri,
f malas yang berkaitan dengan munculnya kategori religiusitas yaitu
mematuhi ajaran agama, g
serta tidak nyaman yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu yaitu menghindari dampak negatif tindakan.
Selain itu, kategori tidak ada emosi juga muncul sebelum individu bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Kemunculan kategori tidak
ada emosi ini berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu yaitu telah terbiasanya individu dengan keadaan atau tindakan tersebut.
Kategori tidak ada emosi juga muncul sebelum individu mencapai tujuan bertahan hidup. Jika berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan
hidup, munculnya kategori tidak ada emosi ini tidak hanya berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu yaitu telah terbiasanya
individu dengan keadaan atau tindakan tersebut, tetapi juga berkaitan dengan mengesampingkan emosi yang muncul, memenuhi dan
mempertahankan representasi diri, serta menghindari dampak negatif atas tindakan.
Sedangkan emosi negatif yang muncul sebelum individu mencapai tujuan bertahan hidup meliputi stress, suasana hati cenderung mudah
berubah, dan tidak nyaman yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu yaitu menghindari dampak negatif atas tindakan. Selain
itu, emosi-emosi tersebut juga berkaitan dengan munculnya kategori lingkungan sekitar yaitu penilaian lingkungan sekitar terhadap individu
serta kumunculan kategori keluarga yaitu mematuhi orang tua. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengalaman emosi dan isi kognitif yang muncul setelah individu