2. Pengalaman emosi dan isi kognitif yang muncul setelah individu
bertindak sesuai standart sosial.
Penelitian ini menemukan bahwa hanya emosi positif yang muncul setelah individu bertindak sesuai dengan hukum. Emosi-emosi tersebut
meliputi: a
lega, senang dan puas yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu yaitu mempertahankan representasi diri dan
memikirkan dampak positif atas tindakan, b
bersyukur dan nyaman yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu yaitu memikirkan dampak positif atas tindakan,
c serta bangga yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif
individu yaitu mempertahankan representasi diri. Sedangkan emosi positif yang muncul setelah individu bertindak
sesuai dengan peraturan meliputi: a
senang yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu yaitu memikirkan dampak positif atas tindakan dan mempertahankan
representasi diri. Tidak hanya itu, kemunculan rasa senang juga berkaitan dengan kemunculan kategori keluarga yaitu kelekatan
dengan keluarga, b
lega, bersyukur, dan tidak tega yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu yaitu memikirkan dampak positif atas
tindakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Meskipun demikian, setelah bertindak sesuai dengan peraturan yang berlaku, emosi-emosi negatif tetap muncul pada individu yang meliputi:
a menyesal yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif
individu yaitu dengan memikirkan dampak positif atas tindakan, kategori lingungan sekitar yaitu penilaian lingkungan sekitar terhadap
individu, serta munculnya kategori fisiologis yaitu jantung berdebar- debar,
b dan takut yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif
individu yaitu dengan memikirkan dampak positif atas tindakan. Selain itu kategori tidak ada emosi juga muncul setelah individu
bertindak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tetapi munculnya kategori emosi ini lebih berkaitan dengan kategori perspektif individu
yaitu mempertahankan representasi diri. Disamping itu, setelah individu bertindak sesuai dengan norma yang
berlaku, emosi-emosi positif yang muncul antara lain: a
senang dan lega yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu yaitu dengan memikirkan dampak positif atas tindakan dan
mempertahankan representasi diri, b
puas yang juga berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu yaitu dengan memikirkan dampak positif atas tindakan dan
mempertahankan representasi diri. Tidak hanya itu, munculnya rasa puas juga berkaitan dengan munculnya kategori lingkungan sekitar
yaitu puas karena mendapat respon positif dari lingkungan sekitar, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c nyaman, sayang, dan bahagia yang berkaitan dengan munculnya
kategori perspektif individu yaitu dengan memikirkan dampak positif atas tindakan.
Meskipun telah bertindak sesuai dengan norma, emosi negatif tetap muncul pada diri individu. Emosi negatif tersebut antara lain:
a inferior yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu
yaitu dengan memikirkan dampak negatif atas tindakan dan munculnya kategori lingkungan sekitar yaitu tertinggal dari kelompok,
b dan marah yang juga berkaitan dengan munculnya kategori perspektif
individu yaitu dengan memikirkan dampak negatif atas tindakan serta mempertahankan representasi diri.
Selain itu, kategori tidak ada emosi juga muncul setelah individu bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Tetapi munculnya kategori
emosi ini lebih berkaitan dengan kategori perspektif individu yaitu dengan memikirkan dampak positif tindakan.
Disamping itu, emosi positif seperti rasa senang muncul setelah individu mencapai tujuan bertahan hidup. Kemunculan emosi ini berkaitan
dengan munculnya kategori perspektif individu yaitu memikirkan dampak positif tindakan atau bahkan tidak memikirkan keputusan yang telah
diambil. Sebaliknya, emosi takut dan menyesal justru muncul setelah individu
mencapai tujuan bertahan hidup. Kemunculan emosi ini berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu yaitu tetap memikirkan dampak
negatif atas tindakan, bahkan meskipun ia telah mencapai tujuan bertahan hidup.
Selain itu individu juga mengalami keadaan tidak ada emosi, meskipun kemunculan kategori tidak ada emosi ini berkaitan dengan
kemunculan kategori perspektif individu yaitu tetap memikirkan dampak negatif atas tindakan.
3. Pengalaman emosi dan isi kognitif yang muncul sebelum individu