METODE PENGUMPULAN DATA METODE PENELITIAN

D. METODE PENGUMPULAN DATA

Penelitian ini pada awalnya menggunakan metode survey sebagai metode pengumpulan data. Metode survey tersebut berisi lembar penjelasan penelitian, pernyataan persetujuan pasrtisipasi, data diri subjek penelitian, petunjuk pengerjaan, hingga pertanyaan penelitian. Dengan menggunakan metode survey, diharapkan dapat lebih menjangkau jumlah subjek penelitian yang lebih luas, sehingga mampu mendapatkan informasi yang lebih luas dan variatif. Namun, setelah melakukan trial survey dan didapatkan hasil yang kurang dapat menjawab pertanyaan penelitian, maka peneliti menggunakan metode wawancara sebagai metode pengumpulan data. Metode wawancara merupakan komunikasi oral dan saling bertatap muka antara dua orang atau lebih di dalam hubungan interpersonal yang terkait dengan tugas atau tujuan tertentu Creswell, 20092010; Downs, Smeyak, Martin, 1980; Gunawan, 2014. Melalui metode ini, diharapkan peneliti dapat menemukan apa yang dialami, dipikirkan, dan dirasakan oleh subjek mengenai emosi dalam bertindak berdasarkan pengalaman sehari-hari yang tidak dapat ditangkap melalui metode kuesioner, survei maupun pengamatan langsung Gunawan, 2014. Adapun kegiatan wawancara yang akan peneliti lakukan sebagai berikut: 1. Membuat panduan wawancara Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur, agar tidak membatasi subjek dalam menjawab pertanyaan penelitian, sehingga peneliti berkesempatan untuk memperoleh data yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI beragam, terperinci serta dapat mengggali data secara lebih dalam Gunawan, 2014. Sebelum melakukan wawancara, peneliti terlebih dahulu membuat interviewing guide lines atau panduan wawancara. Berikut merupakan beberapa konsep permasalahan yang ingin digali lebih lanjut dan dikembangangkan menjadi beberapa pertanyaan, yang terangkum dalam panduan wawancara atau interviewing guide lines: a. Emosi atau perasaan apa saja yang muncul dalam diri individu, sehingga mempengaruhi individu dalam berperilaku? a.1 Sebelum melakukan suatu hal atau tindakan. a.2 Setelah melakukan suatu hal atau tindakan. b. Bagaimana perasaan atau emosi itu dapat muncul dalam mempengaruhi perilaku individu? c. Kepada siapakah perasaan atau emosi yang muncul tersebut ditujukan? d. Berdasarkan pengalaman sehari-hari, apa yang diketahui mengenai emosi atau perasaan? Adapun beberapa konsep permasalahan tersebut kemudian diolah dan dikembangkan lebih lanjut menjadi delapan pertanyaan utama mengenai tindakan yang pantas dan tidak pantas, atau sebaiknya dan tidak sebaiknya dilakukan oleh subjek. Dengan membedakan tindakan menjadi pantas dilakukan dan tidak pantas dilakukan, diharapkan peneliti dapat memperoleh gambaran yang lebih mendalam mengenai emosi yang muncul ketika individu bertindak sesuai dengan standart sosial maupun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tidak sesuai dengan standart sosial. Tidak hanya itu, Tangney 2007, Lewis 2011, Fredikson 2001, dan Izard 2001 juga mengungkapkan bahwa pengalaman emosi yang cenderung bersifat positif akan muncul jika individu melakukan tindakan yang pantas atau melakukan tindakan yang sebaiknya dilakukan dan sebaliknya akan mengalamai emosi yang cenderung bersifat negatif jika melakukan tindakan yang tidak pantas atau tidak sebaiknya dilakukan. Selain itu, pertanyaan wawancara juga meliputi emosi yang muncul sebelum subjek melakukan sesuatu atau tidak jadi melakukan sesuatu, emosi yang muncul setelah subjek melakukan sesuatu atau tidak jadi melakukan sesuatu, pikiran yang terlintas sebelum subjek melakukan sesuatu atau tidak jadi melakukan sesuatu, serta pikiran yang terlintas setelah subjek melakukan sesuatu atau tidak jadi melakukan sesuatu. Diharapkan melalui beberapa pertanyaan utama tersebut, peneliti dapat melihat keseluruhan gambaran mengenai kemunculan pengalaman emosi saat sebelum dan setelah bertindak. Tidak hanya itu, peneliti juga akan mengajukan beberapa pertanyaan lain yang mungkin dapat muncul melalui wawancara semi terstruktur hanya berdasarkan komunikasi saling timbal balik antara subjek dengan peneliti mengenai topik penelitian Gunawan, 2014; Creswell, 20092010; Downs dkk., 1980. Keseluruhan panduan wawancara atau interviewing guide lines dapat dilihat pada lampiran 2. 2. Membuat lembar penjelasan kepada calon subjek. Peneliti terlebih dahulu menyusun lembar penjelasan kepada calon subjek sebelum melakukan wawancara. Hal ini dilakukan agar subjek mengetahui dengan jelas mengenai penelitian ini dan dapat berpatisipasi secara sukarela. Adapun penjelasan yang diberikan kepada subjek meliputi tujuan penelitian, kesukarelaan partisipasi subjek, prosedur penelitian, harapan untuk subjek, potensi resiko, manfaat, kerahasiaan data subjek, kompensasi partisipasi dalam penelitian, dan informasi tambahan yang mungkin diperlukan subjek berkenaan dengan penelitian ini. Keseluruhan penjelasan kepada calon subjek dapat dilihat pada lampiran 3. 3. Menentukan setting Peneliti akan melakukan pengambilan data melalui wawancara secara satu per satu pada setiap subjek di tempat yang telah ditentukan dan disepakati oleh subjek dan peneliti, sehinga berlangsung dengan nyaman dan cenderung bersifat rahasia Downs dkk., 1980. 4. Menentukan jenis data Peneliti akan menggunakan hasil wawancara semi terstruktur yang akan direkam dengan menggunakan alat perekam SONY ICD-PX312 dan diubah menjadi bentuk verbatim. 5. Melakukan trial wawancara. Peneliti akan melakukan trial wawancara guna menguji kelengkapan data yang mampu digali melalui daftar pertanyaan yang telah disusun dalam panduan wawancara. 6. Melakukan wawancara Peneliti akan melanjutkan pengambilan data melalui metode wawancara setelah data yang dihasilkan oleh trial wawancara dianggap dapat menjawab pertanyaan penelitian.

E. TEKNIK ANALISIS DATA