d. Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian;
e. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan
perilaku yang baik; f.
Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang yang menghargai semua peserta didik, membangun karakter mereka,
dan membantu mereka untuk sukses; g.
Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada para peserta didik; h.
Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia pada nilai
dasar yang sama; i.
Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam membangun inisiatif pendidikan karakter;
j. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam
usaha membangun karakter; k.
Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru karakter, dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan peserta
didik Berdasarkan pandangan di atas, upaya yang harus dilakukan dalam
pengembangan dan pembentukan karakter pada satuan pendidikan adalah menyosialisasikan nilai-nilai positif dan sekaligus menetapkan nilai-nilai
tersebut yang menjadi acuan pendidikan karakter, menetapkan pendekatan, model dan strategi pendidikan karakter yang diterapkan pada satuan
pendidikan, melibatkan seluruh elemen untuk menerapkan pendidikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
karakter, serta dilakukan evaluasi secara berkelanjutan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendidikan karakter pada satuan pendidikan.
5. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter
Keberhasilan program pendidikan karakter dapat diketahui terutama melalui pencapaian butir-butir standar kompetensi lulusan oleh peserta
didik yang meliputi sebagai berikut Permendiknas nomor 23 tahun 2006: a.
Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja;
b. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri;
c. Menunjukkan sikap percaya diri;
d. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang
lebih luas; e.
Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional;
f. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan
sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif; g.
Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif; h.
Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya;
i. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari; j.
Mendeskripsikan gejala alam dan sosial; k.
Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
l. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam negara kesatuan Republik Indonesia;
m. Menghargai karya seni dan budaya nasional;
n. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya;
o. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan
waktu luang dengan baik; p.
Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun; q.
Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat;
r. Menghargai adanya perbedaan pendapat;
s. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek
sederhana; t.
Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana;
u. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan
menengah; dan v.
Memiliki jiwa kewirausahaan. Penilaian indikator dalam bentuk perilaku peserta didik di kelas dan
di sekolah dapat diamati melalui pengamatan guru. Cara lain yang dapat digunakan adalah melakukan tanya jawab dengan peserta didik serta
tanggapan dari peserta didik dalam laporan kegiatan sekolah dan pekerjaan rumah. Oleh karena itu, fungsi indikator bagi guru adalah sebagai kriteria