Keterlaksanaan Analisis Hasil Penelitian
Tuhan dalam artian umum sebagai wujud toleransi dengan kepercayaan yang dianut oleh peserta didik yang lain. Hal ini juga sekaligus
mengajarkan kepada peserta didik untuk tetap menjaga kerukunan antar umat beragama.
Disiplin merupakan suatu tindakan tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan yang harus dilaksanakannya. Wujud implementasi
nilai karakter disiplin yang dilakukan guru berkaitan dengan pengerjaan latian soal adalah setiap peserta didik harus menyelesaikan latihan soal
maupun saat dalam kelompok dengan tepat waktu sesuai dengan yang telah disepakati. Dengan demikian, peserta didik dituntut untuk patuh pada
kesepakatan yang telah dibuatnya. Tanggungjawab adalah suatu sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial, budaya negara, dan
Tuhan Yang Maha Esa. Dalam kaitannya dengan kegiatan di dalam kelas, implementasi nilai karakter tanggung jawab ini dilakukan guru dengan cara
menganjurkan peserta didik agar selalu bertanggung jawab atas setiap soal yang dikerjakannya, baik saat berkelompok atau individu termasuk ulangan
harian. Contoh
konkritnya, ketika
peserta didik
diminta mempertanggungjawabkan soal yang telah dikerjakan dengan menjelaskan
di depan kelas apa bagaimana langkah-langkah penyelesaiannya. Teliti adalah sikap cermat dan seksama dalam mengerjakan sesuatu
dan penuh perhatian serta hati-hati sehingga akan meminimalisasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kesalahan. Dalam implementasinya, teliti sangat terkait dengan matematika. Saat siswa diajak untuk memahami materi siswa harus teliti
agar tidak terjadi kesalahan pemahaman dan dapat sungguh-sungguh paham. Guru mengajak siswa teliti saat mengerjakan soal melalui langkah
demi langkah, sehingga siswa terbiasa untuk tidak ceroboh atau membuat kesalahan karena karakter ini sangat penting dalam matematika.
Kreatif adalah berpikir untuk menghasilkan suatu cara atau produk baru dari apa yang telah dimilikinya. Nilai karakter kreatif
diimplementasikan guru dalam pembelajaran dengan selalu menstimulasi siswa untuk dapat menyelesaikan tugasnya tersebut berdasar pada
kemampuan yang dimiliki peserta didik. Contoh secara konkritnya, peserta didik ketika diberikan tugas oleh guru untuk menyelesaikan soal baru yang
materinya sudah dijelaskan sebelumnya, peserta didik dituntut untuk kreatif dalam memecahkan masalah matematika. Peserta didik dituntut untuk
memunculkan ide-ide kreatif dan tidak hanya sekedar menunggu guru atau teman lain membahas soal tersebut di depan kelas.
Jujur adalah perilaku yang didasarkan pada kebenaran, menghindari perilaku yang salah, serta menjadikan dirinya menjadi orang yang selalu
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Guru membangun karakter jujur pada peserta didiknya melalui penugasan. Berdasar pada
pengamatan, contoh konkrit dalam implementasinya melalui penugasan, baik individu atau kelompok, peserta didik dalam mengerjakan tugas
tersebut dilarang melakukan plagiasi. Saat ada materi yang belum PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipahami, peserta didik diharapkan untuk jujur menyampaikan yang belum dipahami dan tidak pura-pura mengerti. Hal tersebut demi pemahaman
peserta didik sendiri, apabila peserta didik tidak jujur akan merugikan dirinya sendiri dan membuat guru tidak dapat mengukur kemampuan
peserta didik yang sebenarnya. Menghargai berarti suatu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya
untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain. Dalam kaitannya dengan forum
diskusi, peserta didik diminta untuk dapat menghargai pemikiran yang disampaikan peserta didik lain dalam kelompok tersebut. Sedikit berbeda
dengan forum presentasi, dalam mengimplementasikan nilai karakter menghargai, guru selalu mengajak peserta didik untuk selalu menyimak
peserta didik yang sedang melakukan presentasi dan juga mengajak peserta didik untuk memberikan tepuk tangan ketika presentasi tersebut telah
selesai. Selain itu, guru juga memberikan penilaian tersendiri bagi peserta didiknya yang berani mempresentasikan hasil kerjanya secara individu
tanpa ditunjuk. Penilaian tersebut berupa nilai tambah. Rasa ingin tahu berarti suatu sikap dan tindakan yang selalu berupaya
untuk mengetahui apa yang dipelajarinya secara lebih mendalam dan meluas dalam berbagai aspek terkait. Mengenai implementasinya, dalam
kegiatan apersepsi guru selalu mengajak peserta didik untuk melakukan tanya jawab dengan guru mengenai isu terkini yang terkait dengan materi
pembelajaran. Selain itu juga guru menstimulasi peserta didik agar selalu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berani bertanya apabila ada materi yang dirasa tidak dimengerti atau belum paham.
Percaya diri berarti sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya. Guru
membangun karakter percaya diri kepada peserta didik dengan menuntut peserta didik berani maju ke depan untuk menyampaikan hasil kerjanya.
Peserta didik juga dibiasakan untuk bertanya serta menyampaikan pendapat saat terjadi kesalahan materi atau kesalahan pembahasan soal.
Berdasarkan hasil penelitian baik melalui wawancara maupun observasi maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa penanaman nilai-nilai
karakter dalam pembelajaran Matematika di Kelas X SMA Negeri 10 Yogyakarta terlaksana pada nilai-nilai sebagai berikut 1 Religius, 2
Disiplin, 3 Tanggungjawab, 4 Teliti, 5 Kreatif, 6 Jujur, 7 Menghargai, 8 Rasa Ingin Tahu, dan 9 Percaya Diri.